Staf Khusus Ahok Diduga Terlibat Kasus Suap M Sanusi, Apa Tugasnya?

Mohammad Sanusi membeberkan sebuah pengakuan yang mencengangkan. Dia menyatakan telah dipertemukan dengan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land (APL), Ariesman Widjaja, selaku pemberi suap, oleh Sunny Tanuwidjaja, staf khusus Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Mantan Politikus Gerindra dan Ketua Komisi D DPRD DKI ini mengatakan bahwa Sunny bisa menjembatani pihak ekskutif, pengusaha dan DPRD DKI Jakarta terkait penetapan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta. Dengan adanya pengakuan tersebut, Sunny pun kini sudah dikenai status cekal oleh KPK.

Krisna Murti selaku kuasa hukum Sanusi menjelaskan bahwa kliennya ini menerima uang suap sebesar 2 miliar rupiah dari pihak PT APL itu bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk banyak pihak.

Siapakah Sunny itu?

Akibat keterlibatannya tersebut, Sunny Tanuwidjaja diduga ikut andil dalam kasus suap yang melibatkan Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi dengan PT Agung Podomoro Land. Diduga Sunny merupakan orang yang dekat dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Bahkan dirinya ditunjuk sebagai staf khusus.

Namun menurut Ahok, Sunny Tanuwidjaja hanyalah staf khusus yang berstatus magang. Dia masih belum mempunyai job desk yang jelas. Dia bahkan ikut dengan Ahok karena ada sesuatu yang harus diurus dengan disertasinya.

Selain tercatat sebagai staf Ahok, Sunny juga aktif sebagai anggota dewan penasihat di Populi Center. Hal tersebut juga tertulis di website Populi. Salah seorang rekan penelitinya yang bernama Nico mengatakan Sunny cukup aktif dalam setiap diskusi. Sebagai kandidat doktor ilmu politik, dia aktif memberikan masukan-masukan yang membantu banyak dalam memperkuat instrumen penelitian di lembaga tersebut.

Baca Juga: Terbiasa Hidup Mewah, Ini Kehidupan M Sanusi di Penjara.

Diduga terlibat dalam kasus suap, Sunny dicegah keluar negeri.

Sunny bahkan juga sempat terdaftar menjadi salah satu anggota di Center for Strategic International Studies. Akan tetapi sejak tahun 2012, dia sudah tidak lagi tergabung di sana. Juru Bicara Direktorat Jenderal Imigrasi, Heru Santoso, mengatakan telah menerima surat permohonan pencegahan atas nama Sunny Tanuwidjaja. Sunny dicegah keluar negeri sejak 6 April 2016 hingga enam bulan ke depan. Pencegahan ini dilakukan terkait dengan kasus suap dalam penyusunan peraturan daerah tentang reklamasi Jakarta yang sedang ditangani KPK saat ini.

Sebelumnya, Ahok pun juga membantah bahwa Sunny adalah cucu dari bos Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja. Dia mengkonfirmasi bahwa Sunny adalah sepupu dari istri Franky Oesman Widjaja, anak dari Eka Widjaja. Jadi dia hanyalah sepupu menantunya Eka Widjaja.

Ahok sendiri juga mengatakan bahwa Sunny tidak memiliki keterlibatan langsung dengan Teman Ahok atau kelompok relawan pendukung Ahok. Akan tetapi dia mengakui memang Sunny banyak mengikuti kegiatan di kelompok relawan tersebut.

Baca Juga: Pejabat PKS Fahri Hamzah Dipecat!