Kapolda Sulawesi Selatan Minta-minta Uang pada Bawahan, Ternyata Facebooknya Dihack Orang!

Nekat. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan aksi yang dilakukan YU alias Komar ini. Pria berusia 30 tahun itu berani melakukan aksi penipuan bermodus minta uang dengan meretas akun Facebook milik Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Anton Charliyan.

Akibatnya, dia pun kini diringkus polisi setelah sebelumnya diburu selama sehari. Pelaku pembajak diketahui merupakan salah seorang warga kabupaten Bulukumba yang berdomisili di jalan Dato Tiro, kelurahan Ela - Ela, kecamatan Ujung Bulu, kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Dilansir Liputan6.com, (10/10), Komar meretas akun Facebook Kapolda Sulsel dan berhasil menguasainya selama beberapa jam. Polisi pun baru mengetahui setelah adanya laporan dari rekan Kapolda. Melalui kolom chat akun Facebook milik Irjen Pol Anton Charliyan, Komar meminta uang 800 ribu untuk diberikan kepada keponakannya. Pesan tersebut dikirimkannya ke setiap anggota kepolisian yang sedang online di Facebook.

Baca Juga: Lapangan Sepak Bola ini Bentuknya Unik dan Dibangun di Eks Lahan Kumuh!

Untungnya, tim Cyber Crime Polda cepat bertindak dan menangkap pelaku di salah satu warung internet (warnet) di Jalan Dato Tiro, kelurahan Ela - Ela, kecamatan Ujung Bulu, kabupaten Bulukumba, sekira pukul 19.30 WITA, Sabtu 8 Oktober 2016.

Komar adalah ahli nge-hack Facebook orang lain.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebutkan adanya kemungkinan bahwa pelaku sosok yang ahli sebagai hacker akun Facebook orang lain.

Selain itu, dia juga mengatakan tim pengawal Kapolda menduga bahwa peretas bernama Yusran alias Komar yang diamankan semalam bukanlah aktor utama. Tentu saja ada yang mengatur pergerakan sang pelaku.

Hal senada diucapkan Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan. Dia menyebutkan bahwa pelaku yang diamankan hanyalah eksekutor, ada dalang yang menjadi aktor utama. Pelaku utama tersebut sampai saat ini masih dikejar kepolisian.

Pelaku utama adalah orang kaya.

Dugaan sementara, pelaku utama tersebut adalah orang kaya karena nomor rekening yang digunakan menggunakan ATM Platinum yang biasanya digunakan untuk berbisnis dan bertransaksi ratusan juta rupiah.

Mantan Kadiv Humas Polri tersebut menambahkan bahwa apa yang telah dilakukan oleh pelaku adalah suatu penghinaan buat aparatur negara dan ini merupakan suatu kejahatan yang sangat terencana. Karena itu dia berjanji akan mengusut tuntas para pelakunya supaya hal tersebut tidak terulang dan tidak ada korban lagi.

Baca Juga: Amarizni: Nikah Muda dan Punya Anak Bukan Halangan Wanita untuk Bergerak!