Helikopter Jatuh di Poso, 13 Korban Tewas dan 1 Belum Ditemukan

12 korban telah ditemukan

Satu lagi musibah kecelakaan menimpa helikopter TNI Republik Indonesia. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI menyatakan bahwa pada hari Minggu 20 Maret 2016 sekitar pukul 17.55 WITA terjadi musibah jatuhnya helikopter milik TNI AD jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171. Helikopter tersebut berangkat dalam misi operasi bantuan untuk Polri di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.

Penyebab kecelakaan diduga karena faktor cuaca. Akan tetapi, hingga saat ini, penyebab pasti jatuhnya Helikopter tersebut masih dalam tahap penyelidikan dan belum jelas.

Saat itu, helikopter berangkat dari Desa Napu menuju Poso. Lalu pada pukul 17.55 WITA, helikopter yang berpenumpang 13 orang tersebut jatuh di atas perkebunan Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir. Adapun 13 korban yang meninggal dalam kecelakaan helikopter terdiri atas tujuh penumpang dan enam kru. Mereka yang meninggal antara lain adalah Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Tdl), Kolonel Inf Heri, Kolonel Inf Ontang R. P., Letkol Cpm Tedy, Mayor Inf Faqih, Kapten Dr. Yanto, Prada Kiki, Kapten Cpn Agung, Lettu Cpn Wiradi, Letda Cpn Tito, Serda Karmin, Sertu Bagus dan Pratu Bangkit.

Lalu apa langkah-langkah terkini yang dilakukan TNI?

Helikopter Jatuh di Poso, 13 Korban Tewas dan 1 Belum Ditemukan

Langkah awal sudah dilakukan pihak TNI. Pangdam VII/Wirabuana sedang memimpin pencarian dan evakuasi terhadap korban. Sebanyak 12 orang sudah dapat diidentifikasi dan satu orang dengan nama Lettu Cpn Wiradi masih dalam pencarian.

Sedangkan 12 jenazah korban yang sudah ditemukan, malam ini juga akan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Palu untuk dilakukan identifikasi. Besok pagi semua korban akan dievakuasi menuju ke rumah duka masing-masing. Terakhir, TNI akan terus melaksanakan investigasi dalam rangka mengumpulkan informasi jatuhnya pesawat helikopter itu.

Pesan mengharukan dari korban sebelum helikopter jatuh. 

Nasib nahas jatuhnya helikopter milik TNI AD meninggalkan banyak cerita duka. Di antaranya datang dari keluarga Kolonel Infanteri Ontang Sitindaon yang tewas dalam musibah ini. Keluarga mengungkapkan ada pesan terakhir dari Ontang sebelum musibah memilukan ini terjadi.

Pesan mengharukan tersebut disampaikan oleh salah satu anggota Kopassus melalui telepon. Tepat sehari sebelum musibah itu terjadi, Ontang menelpon pihak keluarga yang kebetulan sedang menggelar arisan. Dalam telepon tersebut, dia mengatakan titip salam untuk keluarganya.
Ontang Sitindaon merupakan salah satu dari 13 korban tewas dalam musibah terjatuhnya helikopter jenis Bell 412 EP di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Lalu pihak keluarga mengetahui kabar tersebut dari media massa.
 

Topik:

Berita Terkini Lainnya