Sadis, Kisah Cinta Terlarang Agus dan Nuri yang Berakhir Mutilasi

Pelaku terancam hukuman mati

Ternyata, tak semua kisah cinta berakhir indah. Seorang pria bernama Kusmayadi alias Agus alias Petrus (32) tega membunuh dan memutilasi Nur Atikah yang mengandung dari hasil buah cinta mereka berdua. Tindakan keji Agus ini dipicu oleh keributan karena Nuri menuntut kejelasan status asmara dan persoalan uang.

Sadis, Kisah Cinta Terlarang Agus dan Nuri yang Berakhir Mutilasi Sumber Gambar: posmetro.com

Dilansir Detik.com, cerita bermula ketika tubuh Nuri ditemukan warga setelah beberapa orang mencium bau busuk yang berasal dari kontrakan Agus. Warga pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Sektor Cikupa, Tangerang. Lantas, polisi melakukan penyelidikan dan mencari Agus. Seminggu kemudian pencarian polisi membuahkan hasil.

Agus ditangkap tim penyidik gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Tangerang dan Polsek Cikupa di rumah makan Padang Salero Bundo di Jalan Masrip, Karang Pilang, Surabaya. Hingga saat ini, Agus masih terus menjalani pemeriksaan intensif dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Bagaimana kronologi pembunuhan sadis terhadap Nuri?

Sadis, Kisah Cinta Terlarang Agus dan Nuri yang Berakhir Mutilasi Sumber Gambar: jitunews.com

Agus merupakan karyawan Rumah Makan Padang Gumarang. Awal perkenalannya dengan Nuri dimulai saat pindah tugas dari Rumah Makan Padang Gumarang di Cikande Serang ke Cikupa Kabupaten Tangerang Banten sekitar Juli 2015. Waktu itu tepat dua hari setelah Nuri keluar kerja. Nuri yang bertugas sebagai pelayan tersebut mulai berkomunikasi dengan Agus melalui telepon selular. Tak lama kemudian, keduanya mulai menjalani hubungan asmara.

Pelaku sempat putus komunikasi dengan korban. Akan tetapi, keduanya akhirnya kembali berhubungan melalui pesan singkat telepon selular. Nuri lalu mengajak bertemu Agus untuk bercerita di KFC Citra Raya Cikupa, Tangerang, Banten. Dari situlah Agus yang mengaku sebagai bujang dan Nuri berstatus janda kemudian sepakat mencari kontrakan di dekat Pasar Cikupa.

Sadis, Kisah Cinta Terlarang Agus dan Nuri yang Berakhir Mutilasi Sumber gambar: news.okezone.com

Karena tinggal bersama di satu kontrakan, kedua pasangan ini pun kerap berhubungan intim hingga akhirnya Nuri pun positif hamil. Sayangnya Agus ternyata tidak bujang seperti yang diakuinya. Agus ternyata sudah beristri dan inilah yang memicu terjadi pertengkaran. Nuri pun meminta Agus menemui orang tuanya di Malimping, Banten untuk bertanggung jawab dan melamarnya.

Nuri pun tak kuasa menahan emosi dan mendorong Agus hingga terjatuh dan mengeluarkan kata-kata kasar. Karena merasa tidak dihargai, Agus pun langsung membanting dan memiting Nuri dengan sangat kuat.

Baca Juga: Setelah 13 Tahun Jadi Buronan, Terpidana Kasus BLBI Akhirnya Tertangkap Juga!

Nuri sempat berteriak minta tolong, tapi percuma saja. Agus semakin kuat memiting leher Nuri. Setelah 30 menit lamanya Agus memiting Nuri, dia pun melepaskan tangannya. Nuri pun meregang nyawa di tangan kekasihnya ini. Takut melihat jasad korban, Agus pun berupaya menghilangkan jejak perbuatannya. Dia kemudian mengambil sebuah golok dan memotong tangan kanan Nuri, kemudian dilanjutkan dengan memotong kaki kanan (pangkal paha) dan kaki kiri.

Atas perbuatan yang dilakukannya, pelaku terancam hukuman mati.

Sadis, Kisah Cinta Terlarang Agus dan Nuri yang Berakhir Mutilasi Sumber gambar: liputan6.com

Saida, sang ibunda Nuri meminta kepolisian menjatuhkan hukuman berat kepada Agus yang tega memutilasi anaknya. Kekejian Agus melenyapkan nyawa Nuri tersebut juga harus dihukum dengan hukuman yang setimpal. Saida mengaku masih terpukul atas kepergian anak keduanya tersebut. Hal yang membuat sang ibunda lebih miris adalah polisi belum dapat memulangkan jenazah putrinya lantaran alasan penyelidikan.

Sadis, Kisah Cinta Terlarang Agus dan Nuri yang Berakhir Mutilasi Sumber Gambar: beol.asia.com

Pemerintah Kabupaten Lebak menunjukan kepeduliannya terhadap kasus mutilasi yang menimpa Nuri. Melalui Asisten Daerah Bidang Humas dan Kesra, Pemkab Lebak memberikan sejumlah bantuan kepada keluarga Nuri di Maliping, Lebak. Dalam kesempatan tersebut, keluarga korban mendapatkan bantuan berupa 10 karung beras dan 10 dus air mineral. Selain itu, Pemkab Lebak juga berjanji akan membantu biaya pendidikan kedua anak korban yang masih duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah pertama dan kelas 5 sekolah dasar.

Baca Juga: Pakar Prediksi Media Online Kian Meredup, Saatnya Startup Buktikan Mereka Salah!

Topik:

Berita Terkini Lainnya