Semakin Memanas, Angkot dan Transportasi Online Bentrok di Berbagai Daerah

Sama-sama cari makan, gak perlu sikut-sikutan

Permasalahan angkutan kota atau angkot dengan transportasi berbasis online kembali menjadi perhatian publik. Lagi-lagi, hanya karena berebut penumpang, mereka rela adu fisik. Para supir angkutan umum mengaku kehilangan sebagian besar penghasilannya karena kehadiran transportasi daring tersebut. Sebaliknya, pengemudi merasa bahwa apa yang mereka lakukan juga tidak melanggar peraturan.

Bahkan, dalam sepekan terakhir, bentrok antara kedua jenis angkutan umum tersebut terjadi di beberapa daerah. Umumnya, peristiwa bentrok tersebut terjadi di daerah di mana transportasi online baru saja masuk. Berikut adalah rangkuman kisruh angkot dengan transportasi online tersebut.

Di Tangerang, pengemudi jasa transportasi online ditabrak angkot.

Dari video amatir yang beredar di internet, nampak seorang pengemudi ojek online ditabrak sampai tersungkur beberapa meter ke depan oleh sopir angkot. Akibatnya, helm driver tersebut langsung terlepas dan membuatnya tak sadarkan diri.

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi mengenai seorang driver yang ditabrak sopir angkot tersebut. Ridzki pun meminta agar kepolisian mengusut tuntas kasus yang terjadi di Tangerang Rabu (8/3) tersebut.  Dia pun memastikan bahwa driver Grab yang menjadi korban penabrakan tersebut telah mendapatkan perawatan dan penanganan.

Sebaliknya, para sopir angkot membuat aksi di depan kantor Wali Kota Tangerang. Mereka memprotes keberadaan transportasi berbasis onlien. Parahnya lagi, sopir ini juga merampas dan merusak helm pengemudi ojek online yang melintas. Tak terima dirazia, ojek online balas merazia.

Semakin Memanas, Angkot dan Transportasi Online Bentrok di Berbagai DaerahPramita Tristiawati/Liputan6.com

Mereka pun berkonvoy di beberapa ruas jalan dan merusak angkot yang sedang parkir. Akibat bentrokan ini, ada sekitar lima angkot yang kacanya dipecahkan. Yang lebih mengerikan lagi, pengemudi ojek dan sopir angkot terlihat saling melemparkan batu dan benda lainnya. Namun, aksi salng balas razia itu berujung damai.

Baca Juga: Mojang Bogor Ini Mengaku Jadi Sasaran 'Modus' Sopir Ojek Online!

Mobil Avanza di Bandung rusak karena dikira Uber.

Semakin Memanas, Angkot dan Transportasi Online Bentrok di Berbagai DaerahSeptianda Perdana/ANTARA FOTO

Nasib malang menimpa sebuah mobil Avanza berwarna silver  dengan nomor polisi D 1167 UF di Bandung, Jawa Barat. Mobil tersebut dirusak oleh rombongan sopir angkutan kota (angkot) di perempatan Jalan BKR dan Jalan Sriwijaya, Kecamatan Regol, Kota Bandung Kamis 9 Maret 2017.

Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan bahwa aksi perusakan ini terjadi pukul 08.30 WIB. Pelaku mengira bahwa mobil tersebut berasal dari transportasi Uber. Padahal, mobil yang dirusak berisi satu keluarga yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan transportasi online.  

Munculnya gerakan #NebengMalang.

Semakin Memanas, Angkot dan Transportasi Online Bentrok di Berbagai DaerahAnnisa Maulidia/Viva.co.id

Perselisihan antara pengemudi berbasis online dan angkot juga terjadi di Malang. Para supir angkot menggelar aksi mogok beroperasi  Senin 6 Maret 2017 karena transportasi daring semakin menjamur. Akibat angkot tak ada yang beroperasi, warga setempat pun membuat sebuah gerakan sosial bertajuk #NebengMalang. Gerakan ini merupakan layanan tumpangan gratis bagi sesama warga Malang. Mereka menawarkan jasanya di media sosial menggunakan tanda pagar #NebengMalang.

Baca Juga: Inilah yang Terjadi Ketika Allah Menjemput Pengguna Ojek Online. 

Topik:

Berita Terkini Lainnya