Tepung Kedaluwarsa Ditemukan, YLKI Desak Investigasi Terhadap Pizza Hut dan Marugame Udon

Sudah amankah makanan kamu?

Hasil investigasi Tempo bersama BBC Indonesia menunjukkan bahwa restoran waralaba Pizza Hut, Pizza Hut Delivery (PHD), dan Marugame Udon terindikasi menggunakan bahan kedaluwarsa. Selain itu, restoran yang lisensinya dipegang oleh produsen tepung PT Sriboga Raturaya tersebut juga diduga telah menggunakan bahan kedaluwarsa selama lebih dari tiga tahun terakhir.

Baca Juga: Wow, Ternyata Pizza Favoritmu Menggambarkan Gaya Pacaranmu! Kamu Suka yang Mana?

Tepung Kedaluwarsa Ditemukan, YLKI Desak Investigasi Terhadap Pizza Hut dan Marugame Udontempo.co

Dilansir Tempo.co, (6/9), Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian pun segera bergerak cepat dan sudah menggeledah gerai Marugame Udon di Gandaria City, Jakarta Selatan, sejak 18 April 2016. Menurut sejumlah sumber Tempo yang mengikuti penggeledahan, penyidik Bareskrim menyita barang bukti dari gerai Marugame Udon tersebut.

Ditemukan bahan kedaluwarsa yang masih disimpan.

Tepung Kedaluwarsa Ditemukan, YLKI Desak Investigasi Terhadap Pizza Hut dan Marugame Udontempo.co

Bukti itu berupa satu kardus bonito powder atau tepung ikan bonito yang diduga sudah lewat masa simpannya. Pada kardus tersebut tertempel stiker hijau bertulisan "23 Agust 2016" yang menutupi label asli berwarna putih pada kardus.

Begitu stiker hijau dicopot, tampak keterangan waktu produksi "24 Agustus 2015" dan kedaluwarsa "23 Februari 2016". Artinya, sudah hampir dua bulan bahan tersebut ngendon di ruang penyimpanan. Adapun tanggal kedaluwarsa bonito powder tersebut diperpanjang selama enam bulan. Bonito powder digunakan sebagai bumbu untuk kuah yang digunakan di Marugame Udon.

Tempo dan BBC Indonesia juga mendapat foto penambahan label pada kemasan bonito powder. Tertulis dalam stiker tambahan tersebut "extended 3 bulan, exp. 15 Juni 2016, e-mail dari Ibu Evita (purchasing)".

Tepung Kedaluwarsa Ditemukan, YLKI Desak Investigasi Terhadap Pizza Hut dan Marugame Udonkrepektempe.blogspot.co.id

Kepala Subdirektorat I Direktorat Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal Komisaris Besar Asep Adisaputra membenarkan adanya penggeledahan tersebut. Pihaknya masih mendalami kasus tersebut dan menunggu hasil tes laboratorium.

Kabar penggunaan bahan kedaluwarsa ini dibantah Head of Quality Assurance Marugame Udon Indonesia Ike Wahyu Andayani. Dia bahkan menegaskan tidak menoleransi penggunaan produk yang tidak layak.

Pizza Hut telah berdiri di Indonesia selama 32 tahun, dengan outlet berjumlah sekitar 326 gerai yang hadir diseluruh pelosok tanah air, dengan karyawan mencapai 13 ribu.

YLKI mendesak pemerintah melakukan investigasi lebih mendalam.

Tepung Kedaluwarsa Ditemukan, YLKI Desak Investigasi Terhadap Pizza Hut dan Marugame Udonpergikuliner.com

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah dalam hal ini Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan investigasi bahan-bahan baku yang digunakan dalam sajian Pizza Hut, Pizza Hut Delivery (PHD), dan Merugame Udon. Investigasi ini terkait adanya pemberitaan yang menyebutkan bahwa restoran atau rumah makan tersebut menggunakan bahan kedaluwarsa.

Desakan ini datang dari Koordinator Pengaduan dan Hukum YLKI, Sularsi. Dia menegaskan, sebuah restoran yang memperpanjang masa kedaluwarsa artinya memperpanjang batas layak konsumsi. Dengan demikian, kualitas dan mutu makanan yang dimakan konsumen menurun.

Jika benar Pizza Hut dan Merugame Udon menggunakan bahan kedaluwarsa, berarti makanan itu terkontaminasi dan membahayakan konsumen. Dalam Undang-undang (UU) Pangan, hal tersebut tidak diperbolehkan karena setiap konsumen berhak mendapatkan makanan yang memenuhi standar.

Jika terbukti memperpanjang masa simpan dan pemakaian bahan kedaluwarsa, Sularsi menegaskan, manajemen Pizza Hut dan Merugame Udon akan dijerat dengan sanksi pidana. Sementara dari pemerintah bisa menggunakan sanksi administrasi untuk memberi efek jera, seperti pembekuan izin usaha sampai penutupan usaha.

Baca Juga: 8 Fakta Unik Restoran Fast Food yang Mengejutkan. 

Topik:

Berita Terkini Lainnya