Dua Orang Meninggal, 33.221 Lainnya Mengungsi akibat Banjir di Sintang

Sebanyak 88.148 jiwa terdampak banjir di Sintang

Jakarta, IDN Times - Sekitar 33.000 jiwa terpaksa mengungsi akibat banjir yang melanda Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Mereka berasal dari sembilan kecamatan yang terdampak banjir sejak 21 Oktober 2021.

"Data pada Sabtu (13/11/2021), pukul 17.00 WIB, sebanyak 10.381 KK atau 33.221 jiwa masih mengungsi," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasinal Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis, Sabtu.

1. Ada 32 titik pengungsian yang tersebar di 12 kecamatan

Dua Orang Meninggal, 33.221 Lainnya Mengungsi akibat Banjir di SintangIlustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Abdul Muhari mengatakan warga yang mengungsi tersebar di 32 pos pengungsian yang dioperasikan Badan Penanggulangana Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Pos pengungsian tersebut didukung 24 dapur umum yang dioperasikan tim gabungan di bawah komando BPBD Kabupaten Sintang.

Laporan BPBD menyebutkan sejumlah pos pengungsian maupun dapur umum ini tersebar di 12 kecamatan, khususnya titik-titik yang aman dari genangan air.

2. Sebanyak 88.148 jiwa terdampak dan dua orang meninggal dunia akibat banjir

Dua Orang Meninggal, 33.221 Lainnya Mengungsi akibat Banjir di SintangIlustrasi Banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara, jumlah populasi terdampak, BPBD Kabupaten Sintang mencatat 29.623 KK atau 88.148 jiwa. Masyarakat terdampak ini tersebar di 12 kecamatan, antara lain Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian dan Kelam Permai.

Pantauan BPBD setempat menyebutkan wilayah yang terdampak paling tinggi berada di Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir dan Sintang.

Banjir yang melanda banyak kecamatan ini telah menelan dua korban jiwa, dan kerugian material seperti jembatan rusak berat sebanyak 5 unit dan rusak sedang 1 unit.

 

3. Banjir disebabkan meluapnya debit air Sungai Kapuas dan Sungai Melawi

Dua Orang Meninggal, 33.221 Lainnya Mengungsi akibat Banjir di SintangIlustrasi banjir (IDN Times/Aditya Pratama)

Banjir masih melanda Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, hingga Sabtu (13/11/2021) malam. Pantauan BPBD setempat debit air bertahan meski telah turun 10 hingga 15 cm pada Jumat lalu. Kondisi tersebut membuat sebagian warga bertahan di pos pengungsian.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang menginformasikan banjir masih merendam beberapa kecamatan di wilayahnya.

Banjir disebabkan meluapnya debit air Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Wilayah Kabupaten Sintang berada di pertemuan dua sungai besar itu, atau biasanya disebut ‘sakatiga.’

“Sampai dengan hari ini, kondisi debit air turun yang terpantau di Sungai Kapuas dan Melawi,” ujar petugas BPBD Kabupaten Sintang Fidelis Asdi, pada Sabtu petang (13/11/2021).

Fidelis menyampaikan pihaknya selalu memonitor kondisi ketinggian air di sekitar dua kawasan sungai besar tersebut. BPBD telah mengoperasikan lima pos lapangan untuk melayani kebutuhan dasar warga, seperti asupan makanan dan pelayanan kesehatan.

Kelima pos lapangan berada di kawasan Tugu Bambu, Pos Lantas, Media Center, Ujung Jembatan Kapuas dan Kantor Camat Sintang, sedangkan pos komando berada di Kantor BPBD Kabupaten Sintang.

“Kami setiap hari melakukan pelayanan di pos lapangan,” ujar Fidelis.

 

4. Status masa tanggap darurat diperpanjang hingga 16 November

Dua Orang Meninggal, 33.221 Lainnya Mengungsi akibat Banjir di SintangIlustrasi banjir (IDN Times/Aditya Pratama)

Menyikapi kondisi sejak awal terjadinya banjir, pemerintah daerah yang dipimpin BPBD Kabupaten Sintang telah melakukan upaya penanganan darurat bencana.

Pemerintah daerah pun telah melakukan perpanjangan status tanggap darurat untuk bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor hingga 16 November 2021. Di sisi lain, BNPB terus melakukan manajemen darurat pos komando di kabupaten ini.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya