Kisah Anismar Korban Gempa Pasaman, Tertimpa Puing Masjid Saat Yasinan

Kakek Anismar berhasil dievakuasi setelah empat jam

Jakarta, IDN Times - Kakek Anismar, korban tertimpa timbunan runtuhan Masjid Raya Kajai akibat gempa bumi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, akhirnya berhasil dievakuasi, namun dalam keadaan meninggal dunia.

"Korban berhasil dievakuasi pada Jumat (25/2/2022) malam sekitar pukul 21.00 WIB," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pasaman Barat Jon Edwar di Simpang Empat, dilansir ANTARA, Sabtu (26/2/2022).

Baca Juga: PMI: 3 Orang Meninggal dan 60 Luka akibat Gempa Pasaman

1. Korban tertimpa reruntuhan sejak Jumat sore

Kisah Anismar Korban Gempa Pasaman, Tertimpa Puing Masjid Saat YasinanDampak Gempa Pasaman (dok. BNPB)

Anismar tertimpa reruntuhan sejak Jumat (25/2/2022) pukul 17.00 WIB. Evakuasi dilakukan menggunakan alat berat atau eskavator, karena korban tertimbun reruntuhan beton masjid di Kecamatan Talamau itu.

"Evakuasi sedikit terkendala karena hujan lebat melanda daerah Kajai pada Jumat malam. Namun berkat kerja sama yang baik, korban bisa dikeluarkan dari reruntuhan," kata John Edwar.

2. Korban sedang membaca Yasin di masjid

Kisah Anismar Korban Gempa Pasaman, Tertimpa Puing Masjid Saat YasinanDampak Gempa Pasaman (dok. BNPB)

Saat itu, kata John, belum diketahui ada warga tertimbun reruntuhan masjid yang roboh itu. Saat gempa terjadi, pada pagi hari ada kegiatan membaca Yasin di masjid itu.

Ketika itu, korban yang sudah berusia 70 tahun itu diduga tidak bisa melarikan diri ke luar dari masjid bersama warga lainnya.

3. Ribuan warga Pasaman Barat korban gempa bermalam di tenda darurat

Kisah Anismar Korban Gempa Pasaman, Tertimpa Puing Masjid Saat YasinanWarga korban gempa mengungsi dan bermalam di tenda pengungsian di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat pada Jumat malam (25/2/2022). (ANTARA/Fathul Abdi)

Ribuan warga Kabupaten Pasaman Barat terpaksa diungsikan dan bermalam di tenda darurat yang didirikan di halaman kantor bupati di Simpang Empat sejak Jumat (25/2/2022).

"Fokus utama kami saat ini adalah menyediakan tempat pengungsian, dapur umum dan kebutuhan air bersih," kata Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto di Simpang Empat, Jumat malam.

Hingga Sabtu pukul 02.00 WIB, petugas gabungan masih tampak mondar-mandir mengevakuasi warga ke lokasi pengungsian di halaman kantor bupati.

Di antara para pengungsi yang menempati tenda darurat beralaskan tikar itu adalah orang lanjut usia, perempuan, dan anak-anak. Mereka tidur berdesakan di bawah tenda darurat dengan selimut seadanya, sebagian terlihat tidur dengan posisi duduk.

Salah seorang pengungsi dari Jorong Timbo Abu Kajai, Kecamatan Talamau, Amri, mengatakan dirinya terpaksa mengungsikan istri serta tiga anaknya karena khawatir ada gempa susulan.

"Banyak gempa terjadi usai gempa besar pada Jumat pagi, karena cemas akhirnya saya memilih untuk mengungsikan keluarga," kata pria 42 tahun itu.

Mertua Amri dan tetangga yang rumahnya rusak karena gempa juga turut mengungsi. Ia bersama keluarga besar datang ke lokasi pengungsian dengan berboncengan sepeda motor secara bergantian, dan membawa pakaian seadanya.

"Untuk selimut kami pakai kain sarung, karena memang pakaian yang dibawa tidak banyak. Untuk makan malam tadi disediakan di tempat pengungsian," kata dia.

Amri juga menceritakan listrik dan jaringan seluler di lokasi rumahnya mati total sejak gempa bermagnitudo 6,1 mengguncang Pasaman Barat pada Jumat (25/2/2022) sekitar pukul 08.39 WIB.

Baca Juga: Penyebab Gempa di Pasaman Barat karena Aktivitas Sesar Sumatra

4. Empat orang meninggal dunia akibat gempa Pasaman

Kisah Anismar Korban Gempa Pasaman, Tertimpa Puing Masjid Saat YasinanGempa Pasaman Barat. Doc. IDN

Data sementara dampak gempa bumi di Pasaman Barat, Sumatra Barat, meninggal dunia empat orang, luka berat 19 orang, luka sedang tujuh orang, dan luka ringan 36 orang.

Bangunan yang rusak sekitar 5 ribu unit, pengungsi 10 ribu orang di 35 titik pengungsi, dan dipusatkan di halaman kantor bupati setempat.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya