Menag Yaqut Beri Lifetime Achievement Nurcholish Madjid

Penghargaan diserahkan kepada istri Nurcholish Madjid

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, memberikan penghargaan Lifetime Achievement dari Ikatan Alumni UIN (IKALUIN) Award 2024, kepada mendiang Nurcholish Madjid atau Cak Nur.

Penghargaan secara simbolis diterima istri Nurcholish, Ommy Komariah Madjid, di Auditorium Harun Nasution, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Minggu (26/5/2024).

Baca Juga: Wajib Sertifikasi Halal Ditunda, Menag: Keberpihakan Pemerintah ke UMK

1. Cak Nur dianggap membawa perubahan besar bagi umat Islam

Menag Yaqut Beri Lifetime Achievement Nurcholish Madjid(Dok Kemenag)

Yaqut mengatakan Cak Nur merupakan tokoh cendekiawan yang memberikan membawa pengaruh besar pada umat muslim yang moderat dan toleran.

"UIN Jakarta ini melahirkan banyak tokoh besar. Salah satunya Cak Nur atau Profesor Dr. Nurcholish Madjid. Saya kira tanpa kehadiran beliau, cara pandang umat Islam Indonesia tidak akan seperti yang kita temui sekarang ini, yang sangat moderat, toleran dan memahami perbedaan," kata Menag, dalam keterangan tertulis.

Menag juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya penganugerahan IKALUIN Award 2024. Menurutnya, anugerah ini menjadi sarana untuk menginspirasi alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, juga perguruan tinggi lainnya.

"IKALUIN Jakarta ini bisa menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi yang lain. Bagaimana penghargaan yang diberikan itu bisa memacu seseorang untuk terus berprestasi di masa depan. Saya berharap acara ini akan tetap terus dilaksanakan, dan IKALUIN bisa menjadi stok pemimpin hebat," ujarnya.

2. IKALUIN Award merupakan apresiasi kepada alumni yang berkontribusi besar ke masyarakat

Menag Yaqut Beri Lifetime Achievement Nurcholish Madjid(Dok. Kemenag)

Pada kesempatan sama, Ketua Umum IKALUIN Jakarta, Ace Hasan Syadzily, mengatakan IKALUIN Award merupakan bentuk apresiasi kepada alumni yang dinilai memiliki kontribusi nyata bagi kehidupan bangsa dan negara.

"Acara ini merupakan tradisi yang dijalankan untuk memberikan apresiasi kepada alumni yang bekerja dengan dedikasi tanpa pamrih, namun memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat," jelas Ace.

Turut hadir dalam acara ini, Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pendidikan Islam Kemang, Abu Rokhmad; Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Saepudin Jahar; Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Fadlul Imansyah; serta Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Mokhamad Mahdum.

Baca Juga: Lepas Kloter I, Menag Pesan Agar Jemaah Haji Menata Ulang Niatnya

3. Biografi Nurcholish Madjid

Menag Yaqut Beri Lifetime Achievement Nurcholish MadjidTokoh cendekiawan Nurcholish Madjid (alamtara.co)

Nurcholish Madjid meninggal pada 29 agustus 2005 dalam usia 66 tahun. Ia adalah salah satu dari pemikir Islam terbaik Indonesia yang telah mengontribusi pemikiran-pemikiran keislaman kontemporer, khususnya dalam mempersiapkan umat Islam Indonesia memasuki zaman modern.

Dikutip dari repository.uin-suska.ac.id, Nurcholish Madjid adalah seorang putra kelahiran Mojoanyer, Jombang, Jawa Timur, 17 Maret 1939. Dia dilahirkan dari kalangan keluarga pesantren. Ayahnya adalah K.H. Abdul Madjid, seorang kiai jebolan pasentren Tebuireng, Jombang, yang didirikan pendiri Nahdatul Ulama (NU) K.H. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdatul Ulama (NU).

Sementara, ibunya adalah adik dari Rais Akbar NU dari ayah seorang aktivis Syarikat Dagang Islam (SDI) di Kediri, yang bernama Hajjah Fathonah Mardiyyah.

Nurcholish Madjid lahir sebagai anak sulung dari empat bersaudara. Nucholish semasa kecil belajar di sekolah rakyat, sorenya ia mengaji di Madrasah al-Whathaniyyah, pimpinan ayahnya. Sejak kecil ia juga terbiasa membaca kitab-kitab koleksi ayahnya.

Dengan basis pengetahuan agama dan kemampuan menguasi kitab kuning, pada 1995, Nurcholish Madjid akhirnya melanjutkan pendidikan ke Kulliyyat al-Mu’allim al-Islamiyyah (KMI) di pondok pesantren Darussalam, pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur dan lulus pada 1960.

Lulus dari Gontor dengan status siswa berprestasi, Nurcholish melanjutkan ke IAIN (sekarang UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, setelah gagal berangkat ke Universitas al- Azhar, Kairo, karena terjadi krisis. Saat menjadi dosen di IAIN, ia berkesempatan menjadi dosen dosen tamu di Universitas McGill, Montreal, Canada, pada 1990 didampingi istrinya yang mengikuti program Eisenhower Fellowship.

Sejak Maret 1978, ia memperoleh beasiswa dari Ford Fondation guna melanjutkan ke Universitas Chicago, dan dari sanalah ia meraih gelar Doktor dalam bidang Ilmu Kalam dan Filsafat dengan prediket Summa Cumlaude pada 1984.

Selama di Universitas Chicago, pada 1978-1984, secara leluasa Nurcholish bisa mengunjungi perpustakan Islam Klasik dan Islam abad pertengahan yang begitu luas dan kaya, langsung di bawah montor ilmuan neo-modernis asal Pakistan, Prof. Dr. Fazlur Rahman. Akibatnya, pemikiran neo-moderins mulai diserap Nurcholish.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya