Dinsos Sumsel Akan Razia Wanita Berambut Pirang dan Berpakaian Minim, Mengapa?

Beberapa orang di media sosial kemarin (7/12) membahas tentang sebuah berita yang diterbitkan di koran Tribun Sumsel. Berita tersebut adalah tentang upaya pencegahan tindak asusila di provinsi Sumatera Selatan. Mereka ramai membicarakan pernyataan Plt. Dinas Sosial (Dinsos) Sumsel yang sangat mengejutkan dan mengarah ke tuduhan tak berdasar sama sekali.

Menurut Plt. Dinsos Sumsel Belman Karmuda wanita berpakaian minim dan berambut pirang rentan terhadap perbuatan asusila.

Berdasarkan pemberitaan koran Tribun Sumsel, Dinsos Sumsel menganggap bahwa wanita-wanita berpakaian minim rentan menimbulkan perbuatan asusila bagi orang yang melihatnya. Tak hanya itu, Plt. Dinsos Belman Karmuda juga menyebut wanita-wanita tersebut rentan masuk ke dunia hitam alias menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK).

Bukan hanya yang berpakaian ketat, Belman juga menilai wanita yang mewarnai rambutnya dengan "Warna pirang, merah atau biru biasanya memiliki gerak-gerik yang mengarah ke sana (menjadi PSK)". Pernyataan tersebut disampaikannya pada hari Selasa kemarin (6/12).

Baca Juga: Komentar Ridwan Kamil Soal Kebaktian di Sabuga yang Dibubarkan Secara Paksa

Mereka akan dibawa ke panti dan mendapat pembinaan.

Tak hanya koran Tribun Sumsel, media online lokal haluansumatera.com juga memberitakan hal yang sama. Belman meminta para wanita di Sumatra Selatan yang suka memakai pakaian ketat, celana ketat maupun celana pendek ketat untuk waspada karena mereka bisa dibawa oleh petugas Dinsos Sumsel ke panti pembinaan.

Di panti milik Dinsos Sumsel, para wanita itu akan dibina agar meninggalkan kebiasaan memakai baju minim dan kemudian memakai baju "selayaknya wanita biasanya". Sementara untuk wanita yang berambut warna-warni, Belman menginginkan mereka mengembalikan warna rambut mereka menjadi hitam lagi. Lebih lanjut, ia mengungkapkan mendidik mereka itu susah, "Tapi ini untuk kebaikan para wanita agar tidak menjadi PSK".

Hmm... Baiklah.

Baca Juga: Netizen Tidak Tinggal Diam saat Bupati Purwakarta Memegang Paha Remaja Putri