Di Bandung, Warga Bisa Bayar Listrik dengan Sampah

Ribuan ton sampah diproduksi warga Bandung

Persoalan sampah di Kota Kembang, Bandung, adalah salah satu yang paling pelik. Dalam beberapa tahun terakhir, kota ini memproduksi ribuan ton sampah. Saking banyaknya, sampah-sampah tersebut sampai teronggok di pinggir-pinggir jalan. Tak hanya merusak pemandangan, tapi juga berdampak pada lingkungan dan kesehatan. Pemerintah Kota Bandung pun memutar otak untuk menyelesaikan masalah ini. Salah satunya adalah menjadikan sampah sebagai "alat pembayaran" tarif listrik.

Melalui bank sampah, warga Bandung bisa membayar listrik dengan sampah.

Di Bandung, Warga Bisa Bayar Listrik dengan Sampahayobandung.com

Bandung sempat dijuluki sebagai City of Pigs pada 2014 saat bencana sampah melanda kota tersebut. Per 2016, ada 1.500 ton sampah yang diproduksi oleh warga Bandung di mana 20 persen adalah sampah anorganik dan 15 persen adalah kantong plastik. Selain dengan menggalakan 3R (reduce, reuse, recycle), pemerintah Bandung mengeluarkan inisiatif lain untuk mengatasi masalah sampah. Caranya adalah dengan mendirikan bank sampah.

Seperti dikutip dari ANTARA News, warga Bandung memiliki tabungan di bank sampah di mana jumlah sampah yang mereka tabung kemudian dikonversikan menjadi uang yang digunakan untuk membayar listrik mereka. General Manager PT. PLN Distribusi Jawa Barat, Iwan Purwana, menjelaskan bahwa,"Warga punya tabungan bank sampah, dari tabungan itu uangnya bisa digunakan untuk membeli token listrik. Di sini ada jual token listrik. Jadi setidaknya masyarakat terbantu bayar listriknya dengan sampah yang dikumpulkan."

Baca Juga: Fix, Ini 14 Hal yang Bikin Kamu Gagal Move On Sama Bandung!

Mekanismenya yang mudah diharapkan mampu menjadi insentif agar warga lebih giat memperhatikan soal sampah.

Di Bandung, Warga Bisa Bayar Listrik dengan SampahMerdeka.com

Setiap warga Bandung bisa mengikuti program bank sampah ini karena caranya sederhana. PLN sendiri menyewakan lahan dan dana yang digunakan untuk operasional bank sampah ini. Ini telah dilakukan PLN sejak 2014. Menurut Lestari Elis Solihat, Ketua Bank Sampah Hijau Lestari yang diberi tanggungjawab menjadi pengelola, program bank sampah ini bisa menjadi insentif bagi warga untuk mengubah pandangan mengenai manajemen sampah yang benar. Ia pun menegaskan bahwa segala kegiatan masyarakat yang bisa memberi dampak positif terhadap persoalan lingkungan harus mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

Baca Juga: Mengenal Gamal Albinsaid, Si Dokter Sampah

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya