IMR 2019: Persepsi Millennial Soal Poligami Sampai LGBT

#IMS2019 Apa kata Millennial soal pergaulan bebas?

Jakarta, IDN Times - Sebagai generasi yang digadang-gadang membentuk citra Indonesia, pandangan millennial terhadap sejumlah isu sosial menjadi penting. Menurut survei yang dilakukan oleh IDN Research Institute dan Alvara Research Center terhadap 1400 millennial, secara umum para anak muda ini cenderung mendukung norma ketimuran.

Hampir seluruh responden menilai LGBT adalah salah secara moral. Sementara itu, meski lebih dari 60 persen mengatakan poligami salah, tapi ada 29,4 persen yang berpandangan itu tidak jadi persoalan, dan sisanya 10,4 mengaku tidak tahu.

1. Mayoritas mengaku menolak pergaulan bebas

IMR 2019: Persepsi Millennial Soal Poligami Sampai LGBTIDN Times/Sukma Shakti

Ketika ditanya mengenai pergaulan bebas (atau yang bisa diartikan sebagai seks pra-nikah), sebanyak 95,5 persen menilai ini adalah sebuah kesalahan secara moral. Minoritas sebanyak 2,4 persen mengatakan sebaliknya, bahwa tidak ada persoalan dengan pergaulan bebas dari segi apapun.

Kemudian, sebanyak 77,2 persen millennial berpendapat bahwa clubbing merupakan aktivitas yang salah secara moral. Hanya 14,9 persen yang mengatakan clubbing bukan masalah, dan sisanya sebesar 7,9 persen berkata tidak tahu.

2. Hampir 100 persen millennial menolak prostitusi dilokalisasi

IMR 2019: Persepsi Millennial Soal Poligami Sampai LGBTunsplash.com/Alex Holyoake

Isu sosial lain yang paling santer ditanggapi oleh millennial adalah tentang prostitusi. Menurut mayoritas millennial (95,1 persen), melokalisasi prostitutsi adalah sebuah kesalahan secara moral. Hanya 2,4 persen millennial yang mengatakan lokalisasi bukanlah persoalan. Sedangkan 2,6 persen menjawab tidak tahu.

Di awal 2018 lalu, pemerintah sempat mengumumkan target Indonesia bebas lokalisasi pada tahun ini. Per 2013 lalu setidaknya masih ada 168 lokalisasi yang tersebar di 24 provinsi dan 76 kabupaten/kota.

Jumlah pekerja seks komersial (PSK) pada tahun itu pun diperkirakan mencapai 40.000 perempuan. Namun setelah dilakukan berbagai upaya, lokalisasi yang masih beroperasi saat ini tersisa 43 titik dengan jumlah PSK sekitar 20.000 orang.

3. Sebagian besar juga tak mendukung poligami dan perceraian meski angka yang setuju cukup tinggi

IMR 2019: Persepsi Millennial Soal Poligami Sampai LGBTunsplash.com/Zoriana Stakhniv

Sebanyak 60,2 persen millennial menilai poligami adalah hal yang salah secara moral. Walau jadi mayoritas, tapi yang angka yang mendukung juga terbilang cukup tinggi yaitu 29,4 persen. Hanya 10,4 persen yang mengaku tidak tahu.

Untuk urusan perceraian, sebagian besar yaitu 53 persen berpendapat bahwa ini salah secara moral. Millennial yang mengaku perceraian bukan masalah sebanyak 36,2 persen di mana angka ini juga bisa dikatakan cukup tinggi.

Baca Juga: IMR 2019: Mayoritas Millennial Tolak Khilafah

4. Hampir seluruh millennial menolak LGBT

IMR 2019: Persepsi Millennial Soal Poligami Sampai LGBTunsplash.com/gebhartyler

Isu sosial yang paling menjadi sorotan dengan kadar perbedaan paling minimal adalah tentang LGBT. Sebanyak 92,9 persen mengatakan bahwa menjadi LGBT adalah kesalahan secara moral. Hanya 1,9 persen yang mendukung LGBT, dan sisanya 5,1 persen menjawab tidak tahu.

5. Gerakan donasi maupun petisi online tidak cukup menarik perhatian millennial

IMR 2019: Persepsi Millennial Soal Poligami Sampai LGBTunsplash.com/Kat Yukawa

Kemudahan dalam menyalurkan donasi untuk masalah sosial maupun bencana melalui situs-situs tertentu rupanya tak terlalu dimanfaatkan oleh millennial. Sebanyak 97,3 persen millennial mengaku tidak pernah mengikuti gerakan donasi sosial secara online.

Hanya 2,7 persen yang mengatakan mereka memanfaatkan keberadaan situs-situs seperti dompetdhuafa.com (47,6 persen), ayopeduli.com (14,3 persen), dan kitabisa.com (11,9 persen). Sementara itu, petisi online juga tidak terlalu populer bagi millennial.

Sebanyak 89,9 persen mengaku tak pernah mengikuti petisi online. Sedangkan sisanya 10,1 persen berkata menandatangani petisi online di change.org (64,3 persen) dan petisionline.net (35,7). Terkait petisi ini, mayoritas millennial mengungkap bahwa mereka hanya akan tertarik memberikan tandatangan apabila isunya menarik.

Baca Juga: IMR 2019: Bonus Demografi di Indonesia, Peluang atau Tantangan?

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya