Kalah Versi Quick Count, Ahok: Tuhan yang Beri dan Ambil Kekuasaan

Ahok-Djarot janji selesaikan program-program Pemprov DKI

Berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat yang saat ini telah mencapai 100 persen, pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat kalah dari pasangan nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Ahok dan Djarot pun memberikan pidato kekalahan di Pullman Hotel dan dihadiri oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nusron Wahid, politisi Golkar Idrus Marham, kader NU sekaligus kuasa hukum Ahok Humphrey Djemat, serta para relawan dan pendukung Ahok.

Ahok-Djarot ucapkan terima kasih kepada partai pendukung, relawan, dan semua pihak yang berhasil menyelenggarakan Pilkada.

Kalah Versi Quick Count, Ahok: Tuhan yang Beri dan Ambil KekuasaanHafidz Mubarak/ANTARA FOTO

Djarot yang pertama kali berbicara menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh warga Jakarta, media, seluruh partai-partai pendukung, serta relawan. "Kami merasakan perjuangan dari seluruh kader-kader partai pendukung, relawan, dan masyarakat yang berjuang sampai terakhir dan tadi telah memberikan suaranya."

Dia kemudian menambahkan,"Terima kasih warga Jakarta sudah memilih dan mampu menciptakan Jakarta yang aman dan damai." Ahok pun berkata hal serupa. "Terima kasih kepada kepolisian, TNI, semua pihak, KPU maupun Bawaslu, Ketua-ketua partai, relawan, serta media yang mendukung Pilkada dengan baik," ucap Ahok.

Baca Juga: Beri Sambutan Kemenangan, Prabowo Sindir Pembagi Sembako

Keduanya ingin agar warga Jakarta bisa berdamai setelah Pilkada usai.

Kalah Versi Quick Count, Ahok: Tuhan yang Beri dan Ambil KekuasaanRivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Pilkada DKI yang berjalan sangat panas memang dikhawatirkan akan membuat masyarakat Jakarta terpecah antara pendukung pasangan yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, baik Ahok maupun Djarot berharap agar warga bisa berdamai setelah Pilkada selesai.

Salah satu cara yang diharapkan Djarot adalah dengan meningkatkan ketenangan jiwa agar bisa meredam amarah dan iri dengki. "Dalam proses demokrasi semua pihak harus meningkatkan ketenangan jiwa," ujar Djarot.

Ahok juga ingin agar semua pihak rukun karena Jakarta adalah milik semua warga, tanpa terkecuali. "Kami berharap semua lupakan persoalan selama kampanye dan Pilkada karena Jakarta rumah kita bersama," kata Ahok, yang disambut tepuk tangan oleh para pendukungnya.

Ahok meyakinkan para pendukung dan relawannya bahwa kekuasaan itu milik Tuhan.

Kalah Versi Quick Count, Ahok: Tuhan yang Beri dan Ambil KekuasaanHafidz Mubarak/ANTARA FOTO

Ahok berulang kali menyebutkan bahwa Tuhan punya otoritas untuk menentukan kepada siapa ia akan memberikan tanggungjawab. Pada pidato kekalahan kali ini ia mengulanginya kembali untuk membesarkan hati para pendukung dan relawan.

"Kepada para pendukung, pasti kecewa. Saya yakin kekuasaan Tuhan yang kasih, Tuhan juga yang ambil. Tak ada yang bisa menjabat tanpa seizin Tuhan," tegas Ahok. Ia sempat menyinggung sedikit tentang kekalahannya pada pemilihan gubernur Bangka Belitung pada 2007 yang pada akhirnya membawanya menjadi Wakil Gubernur, kemudian Gubernur DKI Jakarta.

Ahok-Djarot membuka pintu jika Anies-Sandiaga ingin berkomunikasi terkait pekerjaan Pemerintah Provinsi DKI.

Kalah Versi Quick Count, Ahok: Tuhan yang Beri dan Ambil KekuasaanRivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Baik Ahok maupun Djarot meyakinkan warga Jakarta bahwa mereka akan bekerja sebaik-baiknya sampai pelantikan karena mereka masih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk enam bulan ke depan. "Kami akan berusaha melunasi PR dan janji kami," kata Ahok.

Djarot juga menegaskan bahwa ia dan Ahok akan fokus melayani warga Jakarta. "Kami akan bekerja secara maksimal menyelesaikan program-program yang sudah kita kerjakan sehingga mampu memberi manfaat sebaik-baiknya untuk seluruh warga jakarta."

Setelah mengucapkan selamat dan mendoakan Anies-Sandiaga bisa memimpin Jakarta dengan baik, keduanya pun menyatakan siap berkomunikasi dengan Anies-Sandiaga bila mereka ingin meminta data dan informasi terkait pekerjaan Pemerintah Provinsi DKI untuk memudahkan tugas mereka nantinya. 

"Kami terbuka jika Pak Anies dan Pak Sandi untuk minta data agar beban Pak Anies dan Pak Sandi lebih ringan," ucap Ahok. Meski demikian, Ahok-Djarot tetap meminta seluruh pihak untuk menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, Djarot menegaskan,"Siapapun yang terpilih secara sah adalah pemimpin kita semua."

Baca Juga: Anies-Sandiaga Unggul Quick Count, Netizen Tagih Rumah DP Rp 0

 

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya