Megawati: Hayati Perjuangan Kemerdekaan, Jangan Kebanyakan Main Twitter
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, melepas ratusan anak muda peserta kegiatan Napak Tilas Jejak Sang Proklamator di Bangka pada Kamis (9/2). Pada kesempatan ini Megawati ingatkan mereka agar bisa menjaga fokus dengan cara tak sibuk update di media sosial seperti Twitter.
Megawati ingin agar para peserta menghayati sulitnya perjuangan kemerdekaan.
Acara yang digagas dan diselenggarakan oleh Banteng Muda Indonesia tersebut diadakan untuk memperingati HUT PDI Perjuangan ke-44. Isi kegiatannya adalah mengunjungi rumah pengasingan Soekarno dan Hatta di Muntok. Para peserta harus berjalan kaki selama dua jam terlebih dulu untuk bisa sampai ke lokasi tersebut. Megawati mengatakan rumah pengasingan memang dibuat sangat jauh oleh penjajah Belanda.
Tujuannya agar Soekarno dan Hatta merasa jera setelah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, Megawati berpesan kepada para peserta agar menghayati perjuangan kemerdekaan dan tak sibuk bermain Twitter. Makanya nanti kalau sedang berjalan, jangan ingat pacar. Jangan, 'ooo ini saya belum Twitter. Tetapi harus dihayati betapa susahnya perjuangan kemerdekaan ini," kata Megawati seperti dikutip dari Kompas.
Editor’s picks
Baca Juga: Kian Tegas, Twitter Kini Luncurkan Pembaruan Guna Perangi Ujaran Kebencian!
Megawati berharap para peserta terinspirasi dari Soekarno agar lebih berkomitmen membangun negara.
Putri dari Presiden pertama Indonesia ini juga mengungkapkan harapannya agar para pemuda di Provinsi Bangka Belitung bisa meresapi perjalanan itu dengan baik sehingga menginspirasi mereka untuk tak hanya menghargai perjuangan para pendiri bangsa, melainkan juga berkomitmen membangun bangsa dengan sepenuh hati.
Gubernur Bangka Belintung, Rustam Effendi, yang juga hadir pada acara tersebut menilai Soekarno dan Hatta mengajarkan bangsa Indonesia tentang semangat berbangsa dan bernegara. Dengan menelusuri jejak para pendiri bangsa, Rustam punya keinginan agar anak-anak muda juga bisa membuat sejarah yang secara kualitas setara.
Baca Juga: Ini Jawaban Jokowi Tentang Pertanyaan SBY di Twitter