Presiden ke-7 Joko “Jokowi” Widodo. (IDN Times/Larasati Rey)
Sebelumnya, Analis Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio (Hensa) menilai, pertemuan Jokowi dan Prabowo itu bukan sekadar silaturahmi biasa. Kemungkinan, mereka membahas isu sensitif yang sedang mengemuka seperti eskalasi tuduhan ijazah Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka dan kunjungan Abu Bakar Ba'asyir ke kediaman Jokowi.
Hendri menilai, meski Prabowo dan Jokowi dikenal akrab, pertemuan itu terasa tidak biasa karena rangkaian kejadian politik sebelum dan sesudahnya.
Demo besar pada 28 sampai 31 Agustus 2025 yang menyeret nama Jokowi, reshuffle kabinet, hingga pernyataan Jokowi yang minta relawannya mendukung Prabowo-Gibran untuk dua periode, menjadi latar belakang yang membuat publik curiga.
“Kejadian selanjutnya apa lagi? Abu Bakar Ba'asyir ke rumahnya Pak Jokowi, terus meningkat eskalasi isu ijazah Gibran, jadi kejadian-kejadian itu yang kemudian akhirnya diduga oleh masyarakat penyebab kenapa Pak Jokowi mengharuskan dirinya ketemu dengan Pak Prabowo,” kata dia dalam keterangannya.
Adapun aksi Roy Suryo dan dokter Tifa yang mengunjungi makam keluarga Jokowi jadi sorotan di media sosial, setelah dokter Tifa melontarkan pernyataan kontroversial yang menyebut, mendiang Sudjiatmi Notomihardjo bukan ibu kandung Presiden ke-7 RI Jokowi.