Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Roy Suryo cs meluncurkan buku Jokowi’s White Paper.
Roy Suryo cs meluncurkan buku Jokowi’s White Paper. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Intinya sih...

  • PSI mengecam Roy Suryo cs yang kunjungi makam keluarga Jokowi

  • PSI anggap pertemuan Prabowo-Jokowi hangatkan hati, bahas solusi terbaik untuk rakyat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengecam tindakan Roy Suryo dan Tifauzia Tyassuma atau dokter Tifa yang mendatangi makam keluarga Presiden ke-7 RI Joko "Jokowi" Widodo di Solo, Jawa Tengah.

Wakil Ketua Umum DPP PSI, Andy Budiman, menilai kegiatan tersebut tidak bermoral dan hanya ingin mengejar sensasi.

“Tindakan mereka tidak bermoral dan cuma mengejar sensasi. Mereka kehabisan akal untuk menjelek-jelekkan dan memfitnah Pak Jokowi, akhirnya pergi ke makam yang entah apa relevansinya,” ujar Andy dalam keterangannya, dikutip Sabtu (11/10/2025).

1. Dinilai punya niat buruk

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI Andy Budiman berkunjung ke rumah Jokowi. (IDN Times/Larasati Rey)

Andy mengatakan, kunjungan Roy Suryo cs ke makam ini membuktikan bahwa mereka punya niat buruk, bukan mencari kebenaran tentang ijazah Jokowi.

“Niat buruk ditambah gila publikasi membuat pikiran sehat mereka hilang. Tidak tersisa lagi rasa hormat untuk para orangtua yang sudah mendahului. Memalukan," kata dia.

2. PSI komentari soal pertemuan Prabowo-Jokowi

Presiden ke-7 Joko “Jokowi” Widodo. (IDN Times/Larasati Rey)

Dalam keterangan terpisah, PSI juga menanggapi soal pertemuan Presiden RI, Prabowo Subianto dan Jokowi yang berlangsung di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Sabtu (4/10/2025). Saat itu keduanya bertemu sekitar dua jam.

"Pertemuan kedua tokoh tersebut menghangatkan hati. Pak Prabowo dan Pak Jokowi adalah dua pemimpin yang, kata anak sekarang, bestie. Mereka rutin membicarakan nasib bangsa. Pikiran dan hati mereka selalu untuk rakyat," kata Andy.

"Mereka bertemu untuk mendiskusikan solusi terbaik untuk rakyat dan kemajuan bangsa," sambungnya.

3. Prabowo-Jokowi disebut bahas isu yang hangat mulai demo besar, reshuffle, hingga dukungan dua periode

Presiden ke-7 Joko “Jokowi” Widodo. (IDN Times/Larasati Rey)

Sebelumnya, Analis Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio (Hensa) menilai, pertemuan Jokowi dan Prabowo itu bukan sekadar silaturahmi biasa. Kemungkinan, mereka membahas isu sensitif yang sedang mengemuka seperti eskalasi tuduhan ijazah Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka dan kunjungan Abu Bakar Ba'asyir ke kediaman Jokowi.

Hendri menilai, meski Prabowo dan Jokowi dikenal akrab, pertemuan itu terasa tidak biasa karena rangkaian kejadian politik sebelum dan sesudahnya.

Demo besar pada 28 sampai 31 Agustus 2025 yang menyeret nama Jokowi, reshuffle kabinet, hingga pernyataan Jokowi yang minta relawannya mendukung Prabowo-Gibran untuk dua periode, menjadi latar belakang yang membuat publik curiga.

“Kejadian selanjutnya apa lagi? Abu Bakar Ba'asyir ke rumahnya Pak Jokowi, terus meningkat eskalasi isu ijazah Gibran, jadi kejadian-kejadian itu yang kemudian akhirnya diduga oleh masyarakat penyebab kenapa Pak Jokowi mengharuskan dirinya ketemu dengan Pak Prabowo,” kata dia dalam keterangannya.

Adapun aksi Roy Suryo dan dokter Tifa yang mengunjungi makam keluarga Jokowi jadi sorotan di media sosial, setelah dokter Tifa melontarkan pernyataan kontroversial yang menyebut, mendiang Sudjiatmi Notomihardjo bukan ibu kandung Presiden ke-7 RI Jokowi.

Editorial Team