Pengamat: Pertemuan Prabowo-Jokowi Bahas Ijazah Gibran dan Dukungan Dua Periode?

Jakarta, IDN Times - Analis Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio (Hensa), menyoroti pertemuan Presiden RI, Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 RI, Joko "Jokowi" Widodo di rumah pribadi Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Sabtu (4/10/2025).
Menurut dia, pertemuan berdurasi dua jam tersebut bukan sekadar silaturahmi biasa, melainkan kemungkinan membahas isu sensitif yang sedang mengemuka. Seperti eskalasi tuduhan ijazah Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka dan kunjungan Abu Bakar Ba'asyir ke kediaman Jokowi.
1. Soroti isu yang terjadi belakangan ini mulai demo besar, reshuffle, hingga dukungan dua periode

Hendri menilai, meski Prabowo dan Jokowi dikenal akrab, pertemuan kali ini terasa tidak biasa karena rangkaian kejadian politik sebelum dan sesudahnya.
Demo besar pada 28 sampai 31 Agustus 2025 yang menyeret nama Jokowi, reshuffle kabinet, hingga pernyataan Jokowi yang minta relawannya mendukung Prabowo-Gibran untuk dua periode, menjadi latar belakang yang membuat publik curiga.
“Kejadian selanjutnya apa lagi? Abu Bakar Ba'asyir ke rumahnya Pak Jokowi, terus meningkat eskalasi isu ijazah Gibran, jadi kejadian-kejadian itu yang kemudian akhirnya diduga oleh masyarakat penyebab kenapa Pak Jokowi mengharuskan dirinya ketemu dengan Pak Prabowo,” kata dia dalam keterangannya.
Dia pun menyoroti pemanggilan dua menteri oleh Prabowo pascapertemuan dengan Jokowi. Kedua menteri yang dipanggil adalah Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Brian Yuliarto.
Pria yang dipanggil Hensa itu mengatakan, momen pemanggilan ini cukup membuat publik curiga mengingat isu ijazah Gibran yang kini bergulir dan kunjungan Ba'asyir yang bisa memicu kontroversi keamanan nasional.
“Kalau lihat kejadian-kejadiannya, menurut saya ada beberapa hal yang dibahas. Bisa saja tentang Abu Bakar, bisa saja tentang ijazah, bisa saja tentang reshuffle, atau dukungan Prabowo-Gibran dua periode,” kata Hensa.
“Justru saya menilainya dukungan Prabowo-Gibran dua periode itu pasti diungkapkan pada saat itu. Dua jam waktu yang sebentar kalau sambil makan kan,” lanjut dia.
2. Jadi pertemuan penting

Menurut dia, pertemuan tersebut merupakan pertemuan penting lantaran sampai membuat Jokowi bertandang ke kediaman Prabowo.
“Kalau kemudian sampai Pak Jokowi ketemu Pak Prabowo itu pasti ada hal yang penting. Mungkin salah satu di antara yang saya sebutkan tadi, kalau gak penting kan WhatsApp-an aja gitu bisa jadi atau teleponan aja,” kata Hensa.
3. Publik wajib antisipasi jika ada kebijakan yang dikeluarkan dalam waktu dekat

Oleh karena itu, Hensa melihat publik harus mengantisipasi kebijakan atau keputusan apa yang keluar setelah pertemuan kedua tokoh bangsa tersebut.
“Pertemuan ini adalah hal yang menarik, sudah pasti, tapi setelah ini kita lihat apakah ada kebijakan-kebijakan yang tiba-tiba muncul pasca pertemuan Pak Prabowo dan Pak Jokowi,” ucap dia.