Jelang Uji Coba PTM di Bogor, Potensi Lonjakan Kasus Jadi Perhatian
Ilustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bogor, IDN Times - Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, memastikan kesiapan 73 sekolah yang akan ikut serta dalam uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Diketahui, uji coba PTM akan dimulai pada 31 Mei 2021.
Akan tetapi, ia mengatakan, uji coba tersebut akan mempertimbangkan adanya potensi lonjakan kasus COVID-19 usai libur Lebaran.
"Lonjakan kasus itu yang kita khawatirkan. Kemarin kita follow up ke masyarakat, bahwa larangan mudik, pembatasan-pembatasan kegiatan kemasyarakatan, termasuk keagamaan, tujuannya adalah agar tidak terjadi ledakan kasus, termasuk untuk target PTM bulan Juli," kata Dedie saat meninjau kesiapan uji coba PTM di Sekolah Kesatuan Bogor, Jumat (28/5/2021).
1. Masyarakat diminta disiplin protokol kesehatan
Petugas sekolah menyemprot cairan disinfektan pada kelas yang telah diatur jarak antar siswa di SMK Kosgoro, Kota Bogor, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Arif FirmansyahOleh karena itu, ia menjelaskan jika ledakan kasus COVID-19 terjadi dalam beberapa pekan ke depan di Kota Bogor, maka akan ada pertimbangan khusus dalam pelaksanaan uji coba PTM. Apalagi, kata Dedie, jika Kota Bogor masuk kembali berstatus zona merah.
Dedie pun meminta masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan guna menyetop penyebaran virus corona. Seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
"Bila hal itu terjadi, maka kita tertinggal dengan daerah lain yang sudah melaksanakan PTM. Itulah yang selalu kita sampaikan kepada masyarakat bahwa kedisiplinan, ketaatan, kekompakan kita sangat tuntut," tegasnya.
Baca Juga: Catatan KPAI Soal Pelaksanaan Sekolah Uji Coba PTM di DKI Jakarta
2. Pemkot Bogor apresiasi sekolah yang maksimalkan protokol kesehatan
KPAI melakukan pengawasan langsung ke sejumlah sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka. Dok. KPAIDi sisi lain, Dedie berterima kasih kepada sekolah atau lembaga pendidikan yang sudah memaksimalkan protokol kesehatan menjelang uji coba PTM. Menurutnya, konsistensi dan kedisiplinan sekolah dalam menjaga prokes sangat penting.
Editor’s picks
Ketua Pengurus Yayasan Kesatuan Bogor Irhoan Tanudiredja menambahkan, selama persiapan uji coba PTM, pihak sekolah selalu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Satgas COVID-19. Sekolah dari Yayasan Kesatuan Bogor akan menjadi salah satu dari 73 sekolah yang akan uji coba PTM.
"Kita akan ikuti aturan dan arahan dari dinas, tentunya harus kapasitas 50 persen, harus ada perizinan orang tua. Jadi seluruh protap kesehatan maupun protap dari PTM yang memang sudah disiapkan oleh Dinas Pendidikan, itu yang akan kita ikuti," kata Irhoan.
3. Disdik Kota Bogor tinjau 73 sekolah yang akan uji coba PTM
Ilustrasi sekolah tatap muka. ANTARA FOTO/Iggoy el FitraDi tempat yang sama, Kepala Disdik Kota Bogor Hanafi mengungkapkan pihaknya sudah meninjau 73 sekolah yang akan melaksanakan uji coba PTM pada 31 Mei 2021. Puluhan sekolah itu pun dinyatakan siap menjalani uji coba.
"Karena pada prinsipnya sekolah yang ada di Kota Bogor ini sudah siap. Tapi langkah-langkah operasional tetap harus dilakukan. Kalau dua pekan ke depan tidak ada masalah, kita berangsur-angsur ke sekolah lain. Kita terus verifikasi," ungkap Hanafi.
Dia mengatakan uji coba PTM ini merupakan proses adaptasi kebiasaan baru. Para siswa yang nantinya masuk sekolah, harus memahami cara belajar di sekolah tak seperti dulu. Maka dari itu, uji coba ini akan menjadi bahan adaptasi.
"Pertanyaannya sekarang apakah COVID akan turun atau tidak, kita melihat situasi. Namun kita tidak sembrono, kita persiapkan secara operasional karena ada SKB empat menteri itu," sambungnya.
4. Lebih dari 90 persen tenaga pendidik sudah divaksinasi
Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)Pemkot Bogor, kata Hanafi, juga sudah melakukan beragam kiat jelang uji coba PTM. Salah satunya vaksinasi COVID-19 kepada para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah berjalan lebih dari 90 persen lebih.
"Izin dari orang tua juga sudah dimulai. Kita menganjurkan orang tua untuk tidak memaksakan anak masuk sekolah, karena yang tahu kondisi anak cenderung orang tuanya. Jangan hanya karena anaknya ingin uji coba, tapi dipaksakan," ujar Hanafi.
Baca Juga: Sekolah di Madiun Uji Coba PTM, Guru Belum Divaksinasi Dilarang Datang
Topik:
Berita Terkini Lainnya
