Tinjau Lokasi Banjir Bandang, Menko PMK Minta Gunung Mas Ditanam Perdu

Muhadjir minta PTPN VIII pindahkan hunian ke lokasi aman

Bogor, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy mengunjungi lokasi banjir bandang di Gunung Mas Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu (20/1/2021). Muhadjir mengklaim kondisi lingkungan di Gunung Mas dalam keadaan baik, hanya saja tetap perlu penanganan dan perhatian khusus agar banjir susulan tidak kembali terjadi.

“Pantauan saya, dari segi lingkungan sepanjang yang saya amati dan laporan dari Dirut PTPN Gunung Mas sebetulnya dalam kondisi baik dan terawat. Hanya saja saya merekomendasikan untuk segera lakukan penanaman pohon keras sehingga kondisi lingkungan semakin aman,” tutur Muhadjir.

Menurutnya, selain tanaman keras berdasarkan pencanangan Presiden RI, memperbanyak penanaman tanaman perdu terutama di wilayah yang kemiringannya ekstrem.

“Tanaman perdu ini sangat penting karena memiliki daya cengkram yang sangat kuat untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya longsor tanah yang gembur maupun banjir bandang,” jelasnya.

1. Muhadjir minta hunian yang berada di lokasi rawan bencana segera dipindah ke tempat aman

Tinjau Lokasi Banjir Bandang, Menko PMK Minta Gunung Mas Ditanam PerduTerjadinya Banjir Bandang di Kawasan Gunung Mas Puncak, Bogor pada Selasa (19/1/2021) (IDN Times/Rubiakto)

Dalam kunjungannya, Muhadjir juga menyarankan agar PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII segera memindahkan hunian karyawan yang berada di kawasan yang rentan dengan bencana banjir bandang.

"Tadi saya sudah menyarankan PTPN supaya ada pemindahan rumah karyawan yang kira-kira rentan dengan ancaman banjir dan longsor ini dipindah ke tempat lebih aman," kata Muhadjir.

Meski demikian, menurut dia, banjir bandang yang terjadi di kawasan PTPN relatif mudah terkendali. Kemudian hunian yang terdampak juga tidak banyak. 

"Tetapi memang untuk mengantisipasi agar tidak berisiko akibat banjir susulan, maka kita ungsikan dari wilayah yang rawan," tuturnya.

Baca Juga: Wabup Bogor: Penyebab Banjir Bandang Gunung Mas Bukan Penebangan Liar

2. Banyaknya bencana alam di Indonesia awal tahun ini diakibatkan badai La Nina

Tinjau Lokasi Banjir Bandang, Menko PMK Minta Gunung Mas Ditanam PerduPotensi La Nina di Indonesia ( ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Muhadjir menerangkan, bencana alam yang berturut-turut terjadi di Indonesia awal tahun ini diakibatkan dampak dari Badai La Nina yang mempengaruhi kondisi iklim yang abnormal sehingga curah hujan menjadi sangat besar. 

"Kita tahu dalam waktu serempak ini terjadi banjir di beberapa tempat paling parah di Kalsel, Manado, Aceh, Halmahera. Kita sudah antisipasi. Presiden juga sudah tiga kali memimpin rapat penanganan bencana dampak dari la nina ini," kata Muhadjir.

3. Wakil Bupati Bogor bantah banjir bandang terjadi akibat pembalakan liar

Tinjau Lokasi Banjir Bandang, Menko PMK Minta Gunung Mas Ditanam PerduTerjadinya Banjir Bandang di Kawasan Gunung Mas Puncak, Bogor pada Selasa (19/1/2021) (IDN Times/Rubiakto)

Sebelumnya, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan membantah banjir bandang Sungai Cisampay, Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, yang merusak permukiman Gunung Mas, akibat pembalakan liar.

Iwan menilai, kawasan hutan lindung ini jauh dari aktivitas penebangan liar yang berdampak pada bencana ini. 

"Ini hutan lindung jauh dari aktivitas penebangan liar," ujar politikus Partai Gerindra ini, saat meninjau langsung lokasi bencana, Selasa, 19 Januari 2021.

Sepengetahuan Iwan, permukiman warga yang berada di kawasan Gunung Mas sudah ada sejak zaman Belanda. Kala itu, sejumlah rumah disediakan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII untuk para pegawainya. 

"Permukiman dari zaman Belanda untuk karyawan PTPN VIII yang sudah berpuluh-puluh tahun ada di sini," ujar dia. 

Namun, Iwan belum bisa memastikan, apakah kawasan tersebut saat ini masih layak dijadikan hunian. Belajar dari bencana ini, pihaknya akan meminta Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk melakukan kajian, guna mengetahui kelayakan kawasan tersebut untuk permukiman.

"Jika adanya pergerakan tanah maupun lainnya yang dapat menyebabkan bencana, kami akan evaluasi," kata dia.

Baca Juga: Warga Dengar Bunyi Gemuruh Sebelum Banjir Bandang Terjang Gunung Mas

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya