Apakah PA 212 Masih Laku Pada Pilpres 2024? Ini Kata Pengamat

PA 212 tidak bisa menangkan Prabowo di Pemilu 2019

Jakarta, IDN Times - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin, ingin maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) di 2024. Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai nama dan eksistensi PA 212 sudah tidak laku pada Pilpres 2024.

"(Dukungan PA 212 di Pilpres 2024) sudah gak kuat. Alasannya ya kan PA 212 itu kan banyak pentolan, aktivis FPI (Front Pembela Islam) kan. FPI kan sudah dibubarkan, secara tidak langsung, secara struktural dan konsolidasi mereka lemah," kata Adi, saat dihubungi, Kamis (19/8/2021).

"Jadi itu yang menurut saya ya, PA 212 tidak akan menjadi organisasi penting, tidak dilirik oleh para calon gitu," dia menambahkan.

Baca Juga: Pentolan PA 212 Novel Bamukmin Mau Jadi Cawapres 2024, Siap Miskin

1. Adi sebut PA 212 tak menangkan Prabowo di Pilpres 2019

Apakah PA 212 Masih Laku Pada Pilpres 2024? Ini Kata PengamatANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Dia melanjutkan, basis massa PA 212 sudah tidak ada, hanya menyisakan beberapa pentolannya saja. Dia menjelaskan PA 212 mendukung pasangan calon Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat Pilpres 2019 lalu. Namun, katanya, dukungan tersebut tidak bisa memenangkan Prabowo-Sandiaga pada kontestasi politik tersebut.

"Itu artinya gerakan politik mereka atau dukungan mereka, secara tidak langsung, ya tidak bisa memenangkan siapapun di Pilpres itu," ujarnya.

"Yang kedua, waktu mereka solid waktu Pilpres 2019 dukung Prabowo, mereka juga tidak signifikan suaranya. Prabowo hampir kalah 10 persen, kalah berlipat-lipat dibandingkan dengan Pilpres 2014 sebelum ada PA 212," ucapnya.

Menurut Adi, kehadiran PA 212 malah memunculkan sentimen agama. Alasan itu pula yang memperkuat argumennya bila dukungan PA 212 tidak akan signifikan pada Pilpres 2024.

2. Novel Bamukmin mau jadi cawapres

Apakah PA 212 Masih Laku Pada Pilpres 2024? Ini Kata PengamatSigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Sebelumnya, Novel Bamukmin mengaku ingin menjadi cawapres di Pilpres 2024 nanti. Novel ingin menjadi cawapres karena ingin memerdekakan ulama.

"Saya terpanggil maju sebagai cawapres karena prihatin dengan ulama yang jadi wapres," kata Novel saat dihubungi, Rabu (18/8/2021).

"Wajib saya maju untuk memerdekakan para ulama, aktivis, serta tokoh, karena wapres sekarang yang kiai sudah tak berdaya," tambah dia.

Novel mengatakan hukum di Indonesia masih mengalami diskriminasi. Sebab, sambungnya, banyak koruptor yang diberi hukuman ringan.

Namun, Novel tidak merinci ingin berpasangan dengan siapa bila menjadi cawapres. Apakah sudah berkomunikasi dengan partai politik agar dirinya diusung menjadi cawapres? Novel juga tidak membeberkannya.

"Jadi memang latar belakang saya sebagai da'i, praktisi hukum, penggiat media (yaitu) mantan ketua Media Center PA 212, juga politikus atau caleg terfenomenal, juga aktivis kemanusiaan," ucap Novel.

Baca Juga: PPP Siap Gandeng PA 212 untuk Pemilu 2024

3. PA 212 tegaskan tak dukung PDIP

Apakah PA 212 Masih Laku Pada Pilpres 2024? Ini Kata PengamatReuni 212 (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

PA 212 sebelumnya memberi dukungan kepada Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. Saat ini, PA 212 mengaku belum menentukan sikap politiknya untuk Pemilu 2024. Mereka juga belum ambil sikap terkait sejumlah tokoh populer, termasuk Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. 

"Masih jauh, kita belum mikirin pencapresan," ujar Ketua PA 212 Slamet Ma'rif, saat dihubungi, Sabtu (14/8).

Yang jelas, kata Slamet, PA 212 tidak akan mendukung PDI Perjuangan (PDIP) yang kini menjadi partai penguasa di Tanah Air.

"Berpikir 1.000 kali untuk dukung paslon (pasangan calon) yang diusung PDIP," tutur Slamet, yang enggan memberikan alasan kenapa menolak mendukung partai yang menaungi Presiden Joko "Jokowi" Widodo itu.

Baca Juga: Ogah Dukung PDIP di Pilpres 2024, PA 212: Bakal Mikir 1000 Kali!

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya