Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Menteri Agama (Menag), Ismail Cawidu, menuturkan jika Masjid Istiqlal akan menggelar Salat Idul Fitri 1446 Hijriah pada Senin (31/3/2025) pukul 07.00 WIB.
"Salat Idul Fitri akan dimulai pada tepat pada pukul 07.00 WIB," kata dia dalam jumpa pers di Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (30/3).
Dalam kesempatan itu, Kabid Diklat Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), Mulawarman Hanase mengimbau kepada jamaah Salat Idul Fitri di Istiqlal bisa datang lebih awal. Ia pun menyarankan, masyarakat bisa datang saat subuh.
"Kami dari Badan Pengelola Masjid Istiqlal Ingin menghimbau kepada masyarakat Jakarta, masyarakat Indonesia yang akan hadir dalam pelaksanaan Salat Idul Fitri ini agar bisa dapat datang di Istiqlal dengan cepat kalau perlu setelah Salat Subuh sudah datang ke Istiqlal," ujar dia.
Mulawarman memprediksi 100 ribu jemaah akan melaksanakan salat Idul Fitri di Istiqlal.
“Karena diperkirakan besok ratusan ribu lebih dari 100 ribu orang yang akan salat,” kata Mulawarman.
Sementara, Direktur Urusan Agama Islam Kementerian Agama, Ahmad Zayadi menuturkan, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie akan menjadi khatib dalam pelaksanaan salat Idul Fitri 1446 Hijriah, Senin (31/3). Adapun yang bertugas sebagai badal khatib yaitu Mas'ud Halimin.
"InsyaAllah nanti akan bertugas sebagai khatib dalam kegiatan ini adalah Bapak Profesor Dr Haji Ahmad Tholabi Karlie Sarjana Agama, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Master of Arts. Beliau adalah Guru Besar dan Wakil Rektor pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. InsyaAllah beliau sebagai khotib untuk kegiatan besok pagi," ujarnya.
Lalu, yang akan bertugas sebagai imam salat Idul Fitri ialah Moh Salim Ghazali dan Husni Ismail menjadi badal imam. Kemudian yang ditunjuk sebagai bilal utama yaitu Ilham Mahmudin dan Bilal kedua ialah Abdullah Sengkang Gurium.
Zayadi menjelaskan, tema khotbah yang disampaikan khatib ialah Merawat Kemabruran Puasa.
"Jadi tema yang diangkat para khatib dalam kotbahnya besok adalah ‘Merawat Kemaburan Puasa’. Ini tentu penting kita sampaikan agar kemudian nilai-nilai romadan itu tidak hanya teraplikasikan pada saat kita berpuasa, Tetapi insyaallah akan tetap kita implementasikan pada 11 bulan yang lainnnya," beber dia.