Jakarta, IDN Times - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menyayangkan adanya ribuan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik atau e-KTP yang ditemukan terbuang di beberapa wilayah bahkan diperjualbelikan secara online. Bahkan, menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, peristiwa ini sangat memprihatinkan.
“Ini sangat memprihatinkan, ini berpotensi mencederai rasa keadilan dan kejujuran dari pemilu yang dilaksanakan April 2019,” kata Sandiaga di Pasar Sunan Giri Rawamangun, Jakarta, Rabu (12/12).
Peristiwa e-KTP itu, menurut Sandiaga membuat resah, terutama bagi masing-masing kubu pasangan calon. Ia pun mengajak para politisi untuk meredakan tensi politik.
“Karena siapapun yang nanti akan menang pasti tidak ingin menang secara curang, pasti ingin menang dengan pemilu yang jujur dan adil. karena itu kami sangat-sangat mendukung langkah-langkah untuk menuntaskan ini,” ungkap Sandiaga.
Terkait ditemukannya e-KTP sebanyak 2.005 di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sandiaga mengatakan peristiwa ini dapat mencederai demokrasi.
“Karena ini jangankan ribuan, satu suara yang diselewengkan aja merupakan satu perbuatan yang mencederai kejujuran dan keadilan bahkan demokrasi kita,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sandiaga meminta kepada pihak-pihak terkait untuk lebih serius menanggapi peristiwa e-KTP ini. Sandiaga juga mengajak masing-masing kubu untuk memastikan Pemilu 2019 adalah pemilu yang jujur dan adil.
“Kami ingin semua pihak lebih serius menanggapi ini dan masing-masing paslon pasti harus memastikan untuk bahwa pemilu ini harus jujur dan adil. Jadi harus dituntaskan dan harus ada rasa percaya dari masyarakat,” seru Sandiaga.
Sandiaga mengaku pernah didatangi masyarakat yang khawatir jika pemilu ini akan berlangsung tidak jujur dan adil.
“Karena sekarang masyarakat sudah beberapa kali datang ke saya dalam beberapa kesempatan khawatir kalau pemilu ini akan tidak berlangsung jujur dan adil,” pungkasnya.