[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 8.074, DKI Jakarta Terbanyak Lagi

Total kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 743.198

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan penambahan kasus positif COVID-19 baru di Indonesia. Pada Kamis (31/12/2020), kasus positif naik 8.074 orang, sehingga akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia meningkat jadi 743.198 kasus.

DKI jakarta tercatat masih jadi penyumbang kasus positif harian terbanyak di Indonesia, yakni mencapai 2022 orang. Setelah Jakarta, ada Jawa Barat dengan kasus positif COVID-19 harian sebanyak 1.024, Jawa Tengah dengan 939 kasus, Jawa Timur dengan 935 kasus, serta Sulawesi Selatan dengan 479 kasus.

1. Total 7.356 orang sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 8.074, DKI Jakarta Terbanyak LagiIlustrasi pasien yang berhasil sembuh dari COVID-19 (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Satgas COVID-19 melaporkan, sebanyak 7.356 orang sembuh dari COVID-19 pada Kamis (31/12/2020).  Walhasil, total orang yang sembuh dari COVID-19 di Indonesia meningkat jadi 611.097 orang.

DKI Jakarta jadi provinsi dengan jumlah kesembuhan tertinggi, yaitu mencapai 1.970 orang. Kemudian, diikuti oleh Jawa Barat dengan 1.227 orang, Sulawesi Selatan dengan 955 orang, dan Jawa Timur dengan 757 orang.

2. Sebanyak 194 orang meninggal akibat COVID-19 hari ini

[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 8.074, DKI Jakarta Terbanyak LagiIlustrasi dokter di Aceh meninggal karena COVID-19. ANTARA FOTO/Ampelsa

Satgas melanjutkan, laporannya menunjukkan sebanyak 194 orang meninggal akibat COVID-19 hari ini. Bertambahnya kasus tersebut, membuat jumlah orang yang meninggal akibat COVID-19 mencapai 22.138 jiwa di Indonesia.

Jawa Timur jadi provinsi dengan angka kematian COVID-19 tertinggi di tanah air dengan jumlah 65 jiwa. Setelahnya, ada Jawa Tengah dengan 61 jiwa, DKI Jakarta 21 jiwa, serta Jawa Barat 11 jiwa.

3. COVID-19 terbukti menular melalui airborne

[UPDATE] Kasus COVID-19 Naik 8.074, DKI Jakarta Terbanyak LagiPedagang yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona, di kawasan Tebet, Jakarta, Selasa (8/9/2020). ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," ujarnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

 

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: [BREAKING] 1,8 Juta Vaksin COVID-19 dari Sinovac Tiba di Indonesia

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya