Akan Ada Aksi Pembajakan, Pemerintah Imbau Jangan Melaut di Sabah 

Saat ini masih ada dua WNI yang masih disekap

Jakarta, IDN Times - KJRI di Tawau telah mengeluarkan peringatan kepada para pelaut yang bermukim di area Sabah dan sekitarnya agar sementara menunda tidak melaut. Mengapa? Menurut Konsul Jenderal di Tawau, Sulitijio Djati Ismojo, ada peringatan yang ia terima bahwa akan ada aksi penculikan yang dilakukan oleh kelompok militan Abu Sayyaf. 

"Tolong pastikan semua kapal dilengkapi dengan peralatan dan sistem keamanan seperti yang diwajibkan oleh Pemerintah Malaysia," ujar Sulitijio seperti dikutip dari laman The Star pada Jumat (2/11). 

Peringatan itu dinilai wajar karena berdasarkan data yang pernah dirilis oleh Kemenlu, sudah ada 33 WNI yang diculik oleh kelompok bersenjata itu. Bahkan, dua di antaranya masih belum berhasil dibebaskan. 

Lalu, bagaimana perkembangan dari nasib keduanya? 

1. Kelompok Abu Sayyaf yang akan melakukan pembajakan mencapai 10 orang

Akan Ada Aksi Pembajakan, Pemerintah Imbau Jangan Melaut di Sabah (Ilustrasi ditahan) IDN Times/Sukma Shakti

Laman The Star turut melansir laporan yang dikeluarkan oleh Maritime Link berjudul 'Piracy Warning off the Philippines', kelompok Abu Sayyaf yang akan melakukan penculikan berjumlah 10 orang. Mereka dilengkapi senjata seperti pistol, senapan tangan dan pelontar granat. Mereka dilaporkan akan beraksi di perairan Sabah dan menyasar para pengusaha atau kapal yang mempekerjakan kru warga negara asing yang tengah melintas. 

Artikel itu juga menyebut dalam beraksi, anggota kelompok Abu Sayyaf akan keluar dengan menumpang kapal motor berwarna biru dan putih. 

Baca Juga: Lagi, Dua WNI Diculik oleh Kelompok Bersenjata di Perairan Malaysia

2. Konsul jenderal juga mengimbau agar WNI juga berkomunikasi dengan otoritas setempat

Akan Ada Aksi Pembajakan, Pemerintah Imbau Jangan Melaut di Sabah (Ilustrasi pembajakan kapal) AFP PHOTO/Jason R. Zalasky

Selain mengimbau agar tidak melaut sementara waktu, Konsul Jenderal Indonesia di Tawau, Sulitijio Djati Ismojo, juga mengingatkan agar WNI yang tetap berlayar untuk berkomunikasi dengan otoritas setempat di wilayah perairan atau yang disebut Escom. Sulitijio juga mengimbau agar segera melaporkan segala aktivias yang mencurigakan ke Escom. 

3. Masih ada dua WNI yang kini berada dalam sekapan pelaku

Akan Ada Aksi Pembajakan, Pemerintah Imbau Jangan Melaut di Sabah (Daftar WNI yang diculik oleh kelompok bersenjata) IDN Times/Sukma Shakti

Saat ini pun, pemerintah masih terus berusaha membebaskan dua WNI yang masih disekap oleh kelompok bersenjata pada (11/9) lalu. Kedua WNI itu diketahui bernama Samsul Saguni (40 tahun) kelahiran Kabupaten Poliwali Mandar, Sulawesi Barat dan Usman Yunus (35 tahun) kelahiran Poniang, Sulawesi Barat.

Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Malaysia, Rusdi Kirana, menyayangkan peristiwa penculikan ini masih terjadi. Apalagi sebenarnya sudah ada kerja sama antara Indonesia dengan Malaysia untuk menjaga keamanan dua negara. 

"Namun, sayang masih terjadi penculikan. Ini pertama kali (penculikan) terjadi setelah adanya kerja sama tersebut," ujar Rusdi seperti dikutip dari Antara pada Rabu (12/9). 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga telah menghubungi rekannya Menlu Malaysia, Saifuddin Abdullah untuk meminta jaminan keamanan bagi WNI yang bekerja di Sabah, khususnya yang bekerja sebagai nelayan. 

Baca Juga: Tiga WNI Dibebaskan dari Abu Sayyaf di Filipina, Pakai Uang Tebusan?

Topik:

Berita Terkini Lainnya