Anggota Komisi III Desak Kapolri Ungkap Peristiwa di Magelang

Kapolri enggan ungkap motif pembunuhan di rapat komisi III

Jakarta, IDN Times - Komisi III terlihat tak puas terhadap penjelasan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo soal motif pembunuhan yang menimpa Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Politikus dari Partai Golkar, Adies Kadir mendesak Sigit agar segera mengungkap motif pembunuhan yang disebut Sigit bermula dari peristiwa di rumah milik Irjen (Pol) Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah. Di hadapan rapat komisi III, Sigit menyebut Sambo mulai merencanakan pembunuhan Yosua karena emosi mendapatkan laporan dari sang istri Putri Candrawathi soal kejadian di Magelang.

Ia mengatakan rangkaian peristiwa yang terjadi pada periode 8-11 Juli 2022 sudah sangat jelas dan rinci. Namun, peristiwa sebelum tanggal tersebut masih misteri.

"Terkait dengan motif, kami masih mendengar Pak Kapolri bilang bahwa tunggu sampai di persidangan (untuk dibuka). Jangan sampai hal ini pertanyaan di tengah masyarakat, kenapa kasus ini harus diungkap menunggu persidangan. Padahal, kasus yang lain bisa dibuka terhadap masyarakat," ujar Adies ketika berbicara di rapat kerja komisi III dengan Kapolri pada Rabu, (24/8/2022) di gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat.

Ia berharap Sigit bisa memberikan penjelasan mengapa terkait motif pembunuhan, publik harus menunggu hingga masa sidang perdana. "Karena masyarakat menunggu terkait motif yang menyebabkan terjadinya pembunuhan itu apa," kata dia.

Sebelumnya, Sigit telah menjelaskan sejauh ini sudah ada lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam pembunuhan Yosua. Pertama, dalang utama, Sambo, kedua, sang istri Putri Candrawathi, ketiga, Bripka Ricky Rizal, keempat, Kuwat Ma'ruf dan kelima, Richard Eliezer.

Perencanaan pembunuhan terhadap Yosua terungkap dilakukan di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan usai Putri dan rombongan tiba dari Magelang. Bahkan, Polri menyebut Putri berperan mengajak Yosua untuk datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah dinas Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Namun, di dalam penjelasannya, Sigit tidak menjelaskan bahwa Sambo ikut menembak secara langsung Yosua sebanyak duaa kali. Mantan Kabareskrim itu hanya menyebut Sambo menggunakan senjata Yosua untuk ditembakan ke arah dinding rumah dinasnya supaya menguatkan persepsi telah terjadi baku tembak.

Baca Juga: Ferdy Sambo Akan Dibawa ke Mabes Polri untuk Sidang Etik 

https://www.youtube.com/embed/S3e3c0teRY0

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya