Angka PSI Melonjak, Cak Imin Ingatkan Jangan Ada Jual Beli Suara

Suara PSI memasuki Maret tembus 3 persen

Jakarta, IDN Times - Calon wakil presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar ikut menanggapi terjadinya lonjakan suara yang signifikan yang dialami oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di sistem Sirekap Komisi Pemilihan Umum (KPU). Berdasarkan data Sirekap KPU per 2 Maret 2024 lalu, suara PSI sudah menembus 3,13 persen. Padahal, di bulan Februari, suara mereka masih ada di kisaran 2 persenan. 

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mewanti-wanti semua partai politik agar tidak terjadi jual beli suara. 

"Ya, saya minta kepada semua partai termasuk khususnya PKB untuk benar-benar menjaga suara masing-masing. Jangan sampai terjadi jual beli suara atau suara yang ditransfer. Itu merupakan hasil pemilu yang tidak bermoral," ujar Cak Imin di JI Expo, Jakarta Pusat pada Sabtu (2/3/2024). 

Ia pun tak menampik kecurigaan ada transaksi suara di luar aturan yang ada. Di sisi lain, suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) turun. Mereka terancam tidak akan lolos batas ambang parlemen sebesar 4 persen. 

1. Hasil hitung cepat lembaga survei menyebut PSI tak akan lolos ke Senayan

Angka PSI Melonjak, Cak Imin Ingatkan Jangan Ada Jual Beli SuaraBurhanuddin Muhtadi dalam acara Real Talk with Uni Lubis dengan tema "Di Balik Angka-angka Pilpres 2024". (IDN Times/Fauzan)

Sebelumnya, peneliti utama Indikator Politik Indonesia (IPI), Burhanuddin Muhtadi, meminta Partai Solidaritas Indonesia menerima hasil pemilu legislatif 2024 dengan lapang dada. Ia mengatakan survei terakhir IPI sebelum pemilu menyatakan PSI hanya dapat suara 2,3 persen.

Sementara hasil quick count IPI mencatat PSI hanya dapat 2,65 persen. Indikator sudah menghitung margin of error (MoE) per partai berdasarkan 3000 TPS dengan total suara sah 520.616 sebagai sampel dan menghasilan margin of error PSI sekitar 0,16 persen.

“Bahkan jika kami memakai MoE generik sekitar 0,54 persen, perolehan suara PSI sekarang (2,65 persen) takkan sampai 4 persen. Ini juga terkonfirmasi semua lembaga penyelenggara quick count,” kata Burhanuddin seperti dikutip dari akun platform X-nya.

Baca Juga: Update Real Count: PSI Merangkak Naik Dekati Ambang Batas Parlemen

2. PSI nilai kenaikan suara saat rekapitulasi adalah proses yang wajar

Angka PSI Melonjak, Cak Imin Ingatkan Jangan Ada Jual Beli SuaraWakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Grace Natalie (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sementara, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie meminta kepada semua pihak untuk tidak melakukan penggiringan opini publik terkait kenaikan suara parpol dengan lambang mawar itu. Menurut Grace, penambahan saat proses rekapitulasi suara merupakan sesuatu yang wajar. 

"Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang coba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut," ujar Grace di dalam keterangan tertulis pada Sabtu kemarin. 

Ia menambahkan peluang suara PSI bertambah tergolong besar. Hal itu lantaran lebih dari 70 juta suara belum dihitung. "Suara yang belum dihitung itu sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi, di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat," tutur dia lagi. 

3. PSI ingatkan perbedaan hasil hitung cepat dan real count juga terjadi pada parpol lain

Angka PSI Melonjak, Cak Imin Ingatkan Jangan Ada Jual Beli SuaraGrace Natalie, Ketua Wakil Dewan Pembina PSI (imstagram.com/gracenat)

Lebih lanjut, ia mengatakan ada perbedaan hasil hitung cepat dengan rekapitulasi KPU. Hal itu juga terjadi di parpol lainnya. 

Grace mengambil contoh hitung cepat versi lembaga survei IPI terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hasil hitung cepat IPI menunjukkan PKB meraih 10,65 persen. Sedangkan, rekapitulasi sementara KPU menggambarkan PKB ada di angka 11,56 persen. 

Grace juga memberikan contoh raihan suara Partai Gelora. Berdasarkan hasil hitung cepat, Partai Gelora diproyeksi mendapat 0,88 persen. Sedangkan, rekapitulasi sementara KPU menunjukkan Gelora meraih 1,44 persen suara. Terdapat selisih 0,55 persen. 

Ia tak menampik hasil hitung cepat IPI terhadap PSI ada di angka 2,66 persen. Sementara, rekapitulasi sementara KPU menunjukkan angka 3,13 persen atau selisih 0,47 persen. 

"Selisih suara PSI lebih kecil lebih kecil dibandingkan kedua contoh parpol tadi. Tapi, kenapa yang disorot hanya PSI. Bukan kah kenaikan dan penurunan juga terjadi di partai-partai lain? Hal tersebut wajar karena penghitungan suara masih berlangsung," tutur dia lagi. 

https://www.youtube.com/embed/eZG5TLOU5xE

Baca Juga: Kenaikan Suara PSI di Pileg 2024 Disorot, Grace: Jangan Giring Opini

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya