Anies Janji Pilih Menteri Berdasarkan Kompetensi dan Integritas

Timnas AMIN akan memberlakukan seleksi bagi calon menteri

Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menjanjikan bakal menerapkan sejumlah parameter dalam penentuan individu yang akan menjadi calon menteri di kabinetnya. Ada tiga parameter sebagai alat untuk menyeleksi calon menteri yaitu kompetensi, relevensi dan integritas. 

"Latar belakang (calon menteri) bisa berbeda-beda. Mau latar belakangnya berpartai atau tidak, dari pusat, daerah, laki-perempuan, itu macam-macam. Tapi, prinsip yang dipegang adalah tiga hal tadi," ujar Anies usai berdialog dengan pengusaha yang tergabung di dalam Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Kamis malam (11/1/2024). 

Dia menegaskan poin integritas yang dikaitkan dengan tak memiliki rekam jejak bermasalah. Keputusan Anies dalam menentukan sosok calon menteri di kabinet kerap menjadi tanda tanya publik.

Apalagi, posisi mantan Gubernur DKI Jakarta itu bukan merupakan ketua umum partai politik. Bahkan, Anies tidak menjadi kader parpol mana pun hingga saat ini. Meskipun, dia kini diusung oleh tiga parpol parlemen dan dua parpol baru. 

Baca Juga: Anies Baswedan Tiru Salam Sasageyo Attack on Titan, Ini Artinya!

1. Anies klaim lakukan pengecekan rekam jejak

Anies Janji Pilih Menteri Berdasarkan Kompetensi dan IntegritasSudirman Said (IDN Times/Fauzan)

Ketua Pelaksana Harian Timnas Anies-Muhaimin, Sudirman Said, menuturkan kepada IDN Times, proses penentuan kabinet masih panjang. Tetapi, dia tak menutup kemungkinan Anies akan melakukan penelusuran rekam jejak terhadap semua calon menteri yang dipilih. 

"Tapi, ada dalam satu wacana, kami ingin mengembalikan meritokrasi, memberi kesempatan kepada putra dan putri terbaik apabila dipercaya masuk ke dalam pemerintahan. Itu kan sebenarnya pernah jadi awal yang baik ketika dipraktikan oleh Pak Jokowi di periode pertama dengan screening (calon menteri)," ujar Sudirman yang ditemui di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Dia menyatakan proses pengecekan rekam jejak ketika itu dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tetapi, kini yang juga menjadi permasalahan, komisi antirasuah saat ini bukan lagi lembaga yang memiliki kredibilitas. Oleh sebab itu, pemulihan KPK juga menjadi pekerjaan rumah bagi paslon nomor urut satu tersebut. 

"Tetapi, semangat itu akan kami kembalikan, semangat untuk mendudukkan orang terbaik yang diberikan posisi terbaik," tutur dia. 

Baca Juga: Timnas AMIN Tantang Audit Lingkungan Proyek Food Estate

2. AMIN berjanji akan kembali memperkuat KPK

Anies Janji Pilih Menteri Berdasarkan Kompetensi dan IntegritasPasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar jelang keberangkatannya ke KPU untuk mengikuti debat putaran pertama Pilpres 2024. (IDN Times/Amir Faisol)

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu juga menjanjikan Anies-Muhaimin akan memperkuat KPK. Caranya dengan mengembalikan KPK ke undang-undang yang lama yakni UU nomor 30 tahun 2002. Meskipun, Sudirman menyadari langkah tersebut tidak mudah karena butuh keputusan politik di parlemen. 

"Begitu kami punya kesempatan, tentu akan dorong itu. Tapi, kan itu perlu waktu karena revisi undang-undang turut melibatkan partai politik jadi tergantung seberapa besar kami akan memperoleh dukungan dari koalisi (parpol) kan?" kata Sudirman. 

Meski begitu, para pejabat di level eksekutif dinilai Sudirman wajib menetapkan agenda itu sebagai bagian dari perubahan kebijakan.

3. Orang-orang di sekeliling harus ingatkan Anies agar tetap jalankan agenda perubahan

Anies Janji Pilih Menteri Berdasarkan Kompetensi dan IntegritasCalon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan ketika melakukan gerakan Sasageyo yang meniru film Anime Attack on the Titan. (Tangkapan layar Twitter)

Sementara, ketika berbicara di program wawancara khusus bersama IDN Times, Sudirman mengakui posisi Anies tak memiliki partai politik dapat dianggap kurang memiliki otoritas untuk menentukan pemerintahannya. Itu sebabnya, orang-orang di sekeliling Anies wajib untuk mengingatkan agar tetap amanah dalam menjalankan agenda perubahan. 

"Kami tidak bisa memberikan jaminan bahwa manusia tidak berubah. Kami pernah mengalami pemerintahan Pak Jokowi dan sebelumnya, diagung-agungkan di awal, tetapi di ujung terjadi perubahan. Karena hukumnya power tend to corrupt, absolute power corrupt absolutely, oleh sebab itu harus dijaga dan diingatkan," kata Sudirman di program Gen Z Memilih by IDN Times

Dia yakin bila mantan Menteri Pendidikan itu tetap istikamah dan dikelilingi oleh orang-orang yang baik, maka Anies bisa selamat. Sudirman juga menilai Anies dihormati oleh sejumlah parpol bukan karena ia tercatat sebagai kader atau tidak. 

"Tetapi, karena kejujurannnya, kelurusannya. Karena itu bisa mengalahkan semua hal. Tapi, begitu seorang pemimpin, siapapun dia, punya kepentingan pribadi dan nepotisme seperti sekarang, maka kredibilitasnya akan turun," ujarnya. 

Maka, Sudirman pun mengajak publik dan media untuk tetap mengingatkan Anies agar tetap independen. 

https://www.youtube.com/embed/KKO_c-GBllE

Baca Juga: Survei IPO: Anies Salip Ganjar, Pilpres 2024 Sulit Satu Putaran

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya