Anies: Rakyat Pertanyakan Demokrasi Indonesia

Kebebasan buat berbicara kian terbatas

Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menilai saat ini rakyat sudah tidak lagi percaya kondisi demokrasi di Indonesia. Setidaknya, menurut Anies, ada tiga indikator yang membuat rakyat mulai krisis kepercayaan terhadap demokrasi Indonesia.

Kebebasan berbicara, dijelaskan Anies, mulai terbatas. Anies menyatakan UU ITE sering digunakan oleh pihak-pihak tertentu demi menjerat orang-orang yang kritis.

"Kebebasan berbicara sudah menurun. Indeks demokrasi kita pun menurun. Pasal-pasal yang memberikan kewenangan dan digunakan secara karet di UU ITE. Lalu, pasal 14 dan pasal 15 tahun 1946 masih tetap digunakan sehingga kebebasan berbicara menjadi terganggu," ujar Anies di debat capres putaran pertama, Selasa (12/12/2023).

Indikator kedua, sudah tidak ada lagi oposisi yang bebas mengkritik dan menjadi penyeimbang pemerintah. Indikator ketiga, ada keraguan Pemilu 2024 bisa dilakukan secara netral dan jujur.

"Jadi, persoalan kita saat ini lebih dari sekadar partai politik tak lagi dipercayai oleh publik," tutur dia lagi.

Baca Juga: Ganjar dan Anies Kompak Serang Prabowo

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya