Begini Kronologi Ledakan Hebat yang Hantam Beirut di Lebanon

Lebih dari 80 orang dilaporkan meninggal dunia sejauh ini

Jakarta, IDN Times - Ledakan hebat terjadi secara tiba-tiba di sebuah gudang yang berlokasi di pelabuhan di ibu kota Beirut, Lebanon pada Selasa, 4 Agustus 2020. Menurut data dari Menteri Kesehatan Hamad Hassan, Rabu (5/8/2020), korban tewas akibat ledakan itu sudah mencapai 80 orang. Sedangkan, 4.000 warga lainnya mengalami luka. 

Hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan ledakan dahsyat di dekat kawasan yang banyak dikunjungi turis itu. Stasiun berita CNN hari ini melaporkan investigasi menyeluruh akan fokus kepada 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di dalam gudang di sana. 

Bagaimana awal mula ledakan itu terjadi yang getarannya bahkan terasa hingga ke Siprus?

1. Ledakan terjadi sekitar pukul 18:07 waktu setempat

Begini Kronologi Ledakan Hebat yang Hantam Beirut di LebanonDampak kerusakan akibat ledakan gudang bahan peledak di Beirut, Lebanon (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamed Azakir/pras)

Stasiun berita CNN melaporkan, ledakan terjadi sekitar pukul 18:07 waktu setempat di dekat Pelabuhan Beirut dan distrik pusat. Area itu merupakan kawasan padat penduduk dan banyak terdapat lokasi yang dikunjungi turis. Ada beberapa area di sekitar ledakan yang menjadi landmark, termasuk Masjid Mohammad Al-Amin (masjid terbesar di Lebanon), Istana Kepresidenan hingga kediaman resmi Presiden Lebanon. 

Ledakan benar-benar terasa hingga ke seluruh kota Beirut. Mobil-mobil menurut laporan CNN, terlihat terbalik, kaca-kaca pecah dan mengakibatkan rumah hancur. 

Kantor mantan PM Saad Hariri dan kantor biro CNN di Beirut yang berjarak 10 kilometer dari pusat ledakan, juga mengalami kerusakan. Bahkan, getaran dari ledakan di gudang itu setara dengan kekuatan gempa bumi 3,3 skala richter (SR). 

Baca Juga: PM Lebanon akan Proses Hukum Pihak yang Sebabkan Ledakan di Beirut

2. Menteri Kesehatan Lebanon sebut masih banyak korban yang belum ditemukan

Begini Kronologi Ledakan Hebat yang Hantam Beirut di LebanonDampak kerusakan akibat ledakan gudang bahan peledak di Beirut, Lebanon (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamed Azakir/pras)

Data terakhir yang dikumpulkan oleh CNN, korban tewas saat ini mencapai 80 orang. Sementara, 4.000 orang dilaporkan mengalami luka-luka. Jumlah korban jiwa ini masih bisa bertambah, karena hingga kini masih banyak orang yang belum ditemukan. 

"Masih banyak orang yang hilang. Warga kini mendatangi ruangan gawat darurat di tiap rumah sakit untuk menanyakan keluarga mereka. Sulit mencari (korban) di malam hari karena tidak ada listrik," ungkap Menkes Hamad dan dikutip kantor berita Reuters

Di antara banyak korban tewas, ada pula sekretaris jenderal partai politik di Lebanon, Nazar Najarian. Dia tengah berada di kantornya saat ledakan terjadi. Tetapi, ia mengembuskan napas terakhir akibat mengalami luka parah. 

Selain itu, ada pula satu warga Australia yang meninggal. Hal itu disampaikan oleh PM Australia, Scott Morrison. Ia mengatakan gedung Kedutaan Australia turut mengalami kerusakan. 

Sedangkan Kementerian Luar Negeri Jepang melaporkan satu warganya mengalami luka. Ada pula korban luka berasal dari pasukan gabungan penjaga perdamaian PBB yang bertugas di Lebanon (UNIFIL). Mereka merupakan personel militer yang bekerja di angkatan laut. UNIFIL mengatakan, personelnya yang terluka sudah dilarikan ke rumah sakit. 

Ada pula 10 petugas pemadam kebakaran yang masih belum ditemukan di ibu kota Beirut. 

3. Satu WNI ikut mengalami luka ringan akibat ledakan di Beirut

Begini Kronologi Ledakan Hebat yang Hantam Beirut di LebanonIlustrasi rumah sakit (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu menurut data dari Duta Besar Indonesia di Lebanon, Hajriyanto Thohari, beliau mengatakan bahwa ada satu WNI yang mengalami luka ringan. WNI itu diketahui bernama Ni Nengah Erawati yang bekerja sebagai pekerja spa di Kimantra, Jal El Dib. Saat itu, ia sedang berada di Beirut. 

"Satu rumah (yang dihuni) WNI juga mengalami kerusakan berat. Namun, WNI selamat. Kami sudah melakukan video call ke yang bersangkutan (Erawati) dan kondisinya stabil, bisa berbicara dan jalan. Lukanya sudah dijahit oleh dokter," ungkap Dubes Hajriyanto melalui pesan pendek kepada IDN Times hari ini. 

Saat ini, Erawati sudah pulang dan berada di apartemen di kawasan Jal El Dibz bersama 4 WNI lainnya. 

4. PM Lebanon menyebut 2.750 ton bahan peledak disimpan di gudang yang meledak sejak 2014

Begini Kronologi Ledakan Hebat yang Hantam Beirut di LebanonLedakan hebat di Beirut 4 Agustus 2020 (Tangkapan layar video di Twitter)

Sempat muncul laporan yang membingungkan mengenai penyebab terjadinya ledakan. Semula, penyebab ledakan dahsyat itu karena kebakaran yang menyimpan petasan dan berlokasi di dekat pelabuhan. 

Beberapa jam kemudian Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan ada 2.750 ton amonium nitrat yang sering digunakan sebagai bahan peledak, disimpan di gudang itu sejak 2014 lalu. Rupanya, bahan itu tidak diperhatikan dan dilakukan upaya pencegahan agar tak meledak. 

Sementara, kepala keamanan Lebanon, mengatakan bahan peledak memang disita dan disimpan di gudang tersebut. Padahal, lokasi gudang itu sangat dekat dengan lokasi yang dikunjungi turis dan pusat perbelanjaan. 

Hingga saat ini para pejabat berwenang di Lebanon masih belum bisa menjelaskan apa yang menyebabkan terjadinya kebakaran di gudang itu sehingga meledakan bangunan tersebut. Tetapi, para ahli mewanti-wanti Lebanon, penyebab ledakan bisa saja tidak hanya amonium nitrat. 

5. Presiden Lebanon mengerahkan semua personel militer untuk melakukan pencarian korban

Begini Kronologi Ledakan Hebat yang Hantam Beirut di LebanonDampak kerusakan akibat ledakan gudang bahan peledak di Beirut, Lebanon (ANTARA FOTO/REUTERS/pras)

Presiden Lebanon, Michel Aoun, telah memberi instruksi jelas kepada semua personel militer untuk merespons bencana ledakan di Beirut. Selain itu, Michel juga meminta agar dilakukan patroli untuk pengamanan. 

Organisasi kemanusiaan seperti UNICEF dan Palang Merah Internasional telah menurunkan tim ke lapangan untuk membantu otoritas setempat. Organisasi itu juga menyerukan agar dilakukan donor darah untuk membantu pasien yang terluka. 

Sedangkan rumah sakit di Beirut kewalahan menerima warga yang terluka. Bahkan, ruang UGD di RS American University tidak lagi sanggup menerima pasien. Empat rumah sakit lainnya tidak bisa berfungsi karena mengalami kerusakan akibat ledakan dahsyat kemarin. 

Baca Juga: Ledakan Hebat Guncang Lebanon, 78 Orang Tewas dan 4.000 Luka-luka

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya