Belva Siap Mundur Jadi Stafsus Bila Terbukti Ada Konflik Kepentingan

Skill Academy besutan Ruangguru jadi mitra pemerintah

Jakarta, IDN Times - Staf khusus millenial Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Adamas Belva Syah Devara buka suara mengenai polemik program Skill Academy yang dijadikan mitra resmi pemerintah untuk kartu pra kerja. Melalui akun Twitternya @AdamasBelva, pria yang juga menjadi CEO startup Ruangguru itu menepis ada konflik kepentingan antara posisinya saat ini sebagai stafsus dengan Skill Academy yang dijadikan mitra pemerintah. 

Skill Academy merupakan digital platform yang dikembangkan dari Ruangguru. Menurut Chief of Product and Partnership Ruangguru, Iman Usman, Skill Academy sudah dikembangkan sejak pertengahan tahun 2019. Sementara, Belva ditunjuk jadi stafsus pada November 2019. 

Belva menjelaskan ia sama sekali tidak ikut dalam proses pengambilan keputusan di program kartu prakerja. 

"Semua dilakukan secara independen oleh Kemenko Perekonomian dan Manajemen Pelaksana (PMO)," demikian cuit Belva pada Rabu (15/4). 

Belva bahkan membuat utasan khusus sebagai bentuk klarifikasinya atas polemik adanya konflik kepentingan sehingga platform Skill Academy bisa jadi mitra resmi pemerintah. Kepada publik, Belva mengaku diinformasikan oleh pihak Istana tak perlu mundur dari posisinya sebagai CEO Ruangguru sebelum menerima tawaran sebagai stafsus. 

"Dari awal, pertanyaan PERTAMA saya ke Istana sebelum menerima posisi sebagai stafsus adalah: apakah saya harus mundur dari perusahaan yang saya rintis? Jawaban Istana jelas: TIDAK PERLU. Itu yang jadi dasar saya menerima tawaran ini," kata dia lagi. 

IDN Times telah meminta izin dan mengonfirmasi kepada Belva bahwa betul cuitan itu ditulis oleh dirinya. Lalu, bagaimana setelah hal ini menjadi wacana di ruang publik? Apakah Belva akan mundur dari posisinya sebagai stafsus Jokowi?

1. Istana menyebut alasan Belva tak perlu mundur karena kewenangan stafsus terbatas

Belva Siap Mundur Jadi Stafsus Bila Terbukti Ada Konflik KepentinganInstagram.com/belvadevara

Di dalam kultwit itu, Belva menjelaskan alasan pihak Istana yang memintanya tak perlu mundur dari posisi CEO Ruangguru karena posisi stafsus memiliki kewenangan yang terbatas. Bahkan, sebagai stafsus, kata Belva, ia tidak diberikan kewenangan untuk membuat keputusan. Pekerjaan dilakukan secara kolektif. 

"Saya hanya berpegang pada pernyataan Istana tersebut dan niat saya hanya kontribusi sebisa saya di bidang yang saya kuasai. Itu lah kenapa kebanyakan program saya di digital services," kata dia lagi. 

Pernyataan Belva ini bertolak belakang dengan sikap yang diambil oleh koleganya, Andi Taufan Garuda Putra. Sebab, ia sampai mengirimkan surat dengan kop Sekretariat Kabinet ke camat di seluruh Indonesia. Isinya personel dari perusahaan yang ia dirikan PT Amartha Micro Fintech bersedia menjadi relawan COVID-19 dan membantu Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. 

Baca Juga: ICW Desak Presiden Pecat Andi Taufan dari Posisi Staf Khusus

2. Penentuan Skill Academy sebagai mitra pemerintah adalah murni hasil keputusan Kementerian Koordinator Perekonomian

Belva Siap Mundur Jadi Stafsus Bila Terbukti Ada Konflik KepentinganInstagram.com/belvadevara

Belva menegaskan terpilihnya platform Skill Academy sebagai salah satu mitra resmi pemerintah bukan karena campur tangannya. Itu semua merupakan keputusan independen dari Kementerian Koordinator Perekonomian. 

Selain Skill Academy, ada pula platform digital lainnya yakni MauBelajarApa.com, Pijar Mahir, Tokopedia, Bukalapak, Sisnaker, Sekolah.mu dan Pintaria.com

"Semuanya mengikuti proses seleksi dari akhir tahun 2019 yang dibuka untuk umum," kata dia. 

Ia mengatakan mitra (platform e-commerce) juga membuka platformnya untuk publik umum. Sehingga, total mitra yang berpartisipasi di program kartu prakerja itu mencapai puluhan. 

"Setahu saya, mitra baru pun juga tinggal daftar saja ke e-commerce. Proses ini mirip seperti dengan proses kurasi KIP/KJP. Kami juga hanyalah satu 'toko' dari sekian banyak toko yang menerima pembayaran via prakerja," tutur dia lagi. 

Dengan begitu, ia membantah kebijakan tersebut kemudian seolah-olah menguntungkan perusahaan yang ia besut. Sebab, proses penyeleksian jelas dan mitranya saat ini berjumlah puluhan. 

"Totalnya kini >2000 kelas dari berbagai bidang," katanya. 

3. Belva siap mundur dari posisi staf khusus bila terbukti melakukan pelanggaran konflik kepentingan

Belva Siap Mundur Jadi Stafsus Bila Terbukti Ada Konflik KepentinganInstagram.com/belvadevara

Di cuitan lainnya, Belva mengatakan sedang mengonfirmasi ulang apakah yang terjadi saat ini termasuk satu bentuk pelanggaran. Belva kembali menegaskan sama sekali tidak ikut campur dalam proses hingga platform Skill Academy bisa terpilih menjadi mitra resmi pemerintah dalam program kartu prakerja. 

"Jika ada (pelanggaran) tentu saya siap mundur dari (posisi) stafsus saat ini juga. Saya tidak mau menyalahi aturan apapun," kata dia. 

Tetapi, urusan mundur, Belva menambahkan bukan keputusan mudah. Hal itu harus didiskusikan dengan Istana. 

"Saya siap dan sudah menawarkan untuk mundur. Jadi, mohon dipahami bukan hanya masalah saya mau atau tidak," katanya. 

Ia mengatakan memilih terlibat di dalam lingkaran Istana karena ingin berkontribusi bagi bangsa Indonesia. Apalagi ia juga mengagumi sosok Presiden Jokowi. 

"Saya akan berkontribusi semampu saya untuk mendukung Beliau memajukan Indonesia," tutur dia. 

4. Sejak awal Belva mendonasikan semua gajinya untuk program UMKM

Belva Siap Mundur Jadi Stafsus Bila Terbukti Ada Konflik KepentinganInstagram.com/belvadevara

Hal lain yang membuat stafsus millennial menjadi sorotan publik sejak awal karena gaji per bulan yang diterima jumlahnya fantastis yakni Rp50 juta. Itu belum termasuk tunjangan bagi stafsus. 

Tetapi, menurut Belva, ia tak pernah mengambil gajinya tersebut. Gaji dengan nilai fantasitis itu ia donasikan untuk memajukan program UMKM. 

"Selama ini semua gaji dan tunjangan, saya sumbangkan ke UMKM melalui program CiptaNyata sejak dilantik. Mulai bulan ini, (gaji dan tunjangan) dialihkan untuk penanganan corona," katanya. 

5. ICW menilai sejak awal Belva seharusnya mundur dari posisi CEO Ruangguru atau tolak jadi stafsus

Belva Siap Mundur Jadi Stafsus Bila Terbukti Ada Konflik KepentinganInstagram.com/belvadevara

Dalam pandangan organisasi Indonesia Corruption Watch (ICW), seharusnya siapa pun yang menempati jabatan publik, maka seharusnya ia memegang prinsip etika publik. Salah satunya menghindari adanya konflik kepentingan. 

"Ketika dia memiliki jabatan di dua posisi yang berbeda yang pertama sebagai staf khusus, satu lagi entah CEO atau apapun yang mana dia sama-sama memiliki kewenangan yang besar dalam dua posisi itu, potensi konflik kepentingan pasti akan terjadi," ungkap peneliti ICW, Egi Primayogha ketika dihubungi IDN Times pada Rabu malam. 

Cara agar tidak terjebak konflik kepentingan, menurut Egi, yakni dengan mundur dari salah satu jabatan tersebut. Menanggapi pernyataan bahwa Istana meminta Belva tak perlu mundur, Egi menduga ada dua kemungkinan. Pertama, pihak Istana tidak memahami apa yang dinamakan konflik kepentingan. Kedua, mereka sengaja membiarkan konflik kepentingan terjadi. 

Baca Juga: Wabah Virus Corona, Ruangguru Buka Sekolah Online Gratis

Topik:

Berita Terkini Lainnya