Cara KPK Ajak Anak Muda Cegah Korupsi, Gelar Festival Lagu

Lagu dari para pemenang akan masuk ke CD kompilasi KPK

Jakarta, IDN Times - Mungkin sebagian dari kita berpikir kalau korupsi bisa diberantas sepenuhnya dengan menangkap semua koruptor yang ada di Indonesia. Pola pikir seperti ini sebenarnya keliru, karena akar untuk membasmi perilaku korup itu ada di pencegahan. Jadi, perlu ada sosialisasi supaya kita semua tahu dan paham dampak dari perbuatan korupsi tersebut.

Nah, langkah yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyosialisasikan pencegahan bermacam-macam, termasuk salah satunya menggelar festival lagu suara anti korupsi atau Saksi.

Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan ini merupakan tahun ketiga lembaga anti rasuah menggelar festival Saksi. Final penyelenggaraan festival berskala nasional pada tahun 2017 digelar di Plaza Festival. 

"Melalui festival ini kami berharap bisa menginspirasi anak muda untuk menggerakan aksi anti korupsi," ujar Saut ketika memberikan keterangan pers pada Senin malam (13/8). 

Kamu millennials tertarik untuk ikut? Karena selain nantinya menjadi generasi muda yang aktif menyosialisasikan nilai anti korupsi, lagu kamu juga akan mendapat eksposure nasional dan dimasukan ke dalam kompilasi CD yang dirilis oleh KPK. 

1. Peserta akan diberikan klinik musik mengenai pembuatan lagu

Cara KPK Ajak Anak Muda Cegah Korupsi, Gelar Festival Lagu(Salah satu peserta band asal Surabaya tengah beraksi di Festival Saksi 2016) www.twitter.com/@KPK_RI

Untuk bisa mengikuti kegiatan ini, kamu tidak akan dipungut biaya alias gratis. Tidak ada batasan juga usia pesertanya. Namun, yang perlu dicatat lagu itu harus dibawakan minimal oleh dua orang karena format festival ini yakni band.

Menurut Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang tidak ada batasan genre dari lagu yang dibuat. Selama itu orisinal dan belum pernah diedarkan oleh perusahaan label rekaman mana pun, maka kamu bisa ikut berpartisipasi dalam festival ini.

"Bahkan, ada juga di penyelenggaraan festival tahun lalu masuk juga genre musik keroncong dari Medan. Tapi, sayangnya tidak lolos karena pesan yang disampaikan masih kurang," ujar Saut ketika ditemui di gedung KPK pada Senin malam.

Mantan staf ahli di Badan Intelijen Nasional (BIN) itu menjelaskan ada perbedaan di festival tahun ini dengan penyelenggaraan dua festival sebelumnya, yakni para peserta akan diajak untuk ikut klinik musik.

"Di sana, akan ada diajarkan cara membuat lagu yang baik seperti apa. Memang konsepnya peserta tidak kami ajak seperti camp, karena kegiatannya hanya dilakukan selama satu hari," kata Saut.

Sementara, juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan ada klinik musik itu akan diadakan di 9 kota yakni Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Bali, Balikpapan, Makassar, Medan, Surabaya dan Cirebon.

Baca Juga: Ketua KPK Akui Pelaku Korupsi Usianya Makin Belia

2. KPK ingin sasar anak muda untuk jadi died hard pembela sikap anti korupsi

Cara KPK Ajak Anak Muda Cegah Korupsi, Gelar Festival LaguIDN Times/Sukma Shakti

Menurut Saut, antusiasme para peserta terhadap festival ini dari tahun ke tahun terus meningkat. Di penyelenggaraan pertama pada tahun 2016 lalu, ada 200 lagu yang diterima oleh lembaga anti rasuah. Sementara, di tahun 2017 ada 150 lagu yang masuk.

Semua lagu yang masuk, kata Saut, datang dari seluruh Indonesia. Ini menandakan mereka mulai aware terhadap isu-isu korupsi.

"Kami berharap outputnya itu bisa menciptakan died hard KPK di daerah, " kata Saut.

Terbukti dari para pemenang sebelumnya, mereka ikut mengorganisir kegiatan anti korupsi.

"Ada pula yang membuat investigasi kecil-kecilan mengenai aksi korupsi di daerahnya dan dilaporkan ke KPK," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah.

3. Tantangan untuk anak muda agar peduli terhadap isu korupsi

Cara KPK Ajak Anak Muda Cegah Korupsi, Gelar Festival Lagu(Poster Festival Saksi) www.twitter.com/@festivalsaksi

Di tempat yang sama, vokalis band Navicula, I Gede Robby Supriyanto, mengatakan ia akan menjadi salah satu juri bersama dengan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang. Ia mengaku sangat senang bisa ikut dilibatkan dalam festival lagu anti korupsi. Sebab, isu korupsi sudah lama menjadi salah concern-nya.

Oleh sebab itu, ia ikut mengajak anak muda di seluruh Indonesia agar peduli terhadap isu anti korupsi.

"Tujuan dari penyelenggaraan festival ini kan mengajak orang awam agar interest terhadap isunya. Jadi, kami berharap bisa masuk ke semua segmen," kata Robby yang ditemui di gedung KPK semalam.

Memang selama ini, isu anti-korupsi baru direspons oleh musisi dari genre pop dan rock. Selain itu, menurut Robby festival lagu semacam ini menjadi tantangan bagi generasi muda untuk membuat lagu yang temanya tidak melulu percintaan dan selingkuh.

"Kan sepertinya jenuh banget kalau dengerin lagu hanya terpaku ke tema-tema itu saja. Apalagi nanti bagi yang lolos, bisa mendapatkan coverage yang sangat luas di tingkat nasional," kata vokalis di band yang usianya sudah mencapai 22 tahun itu.

Robby juga ingin menyosialisasikan isu anti korupsi tidak hanya dipahami oleh segelintir orang elit saja, tetapi menyeluruh ke kalangan yang lain. Tujuannya apa lagi selain mencegah perbuatan korupsi meluas.

Selain nantinya akan masuk ke dalam CD kompilasi KPK, para pemenang juga akan mendapatkan hadiah berupa uang senilai puluhan juta yang bisa digunakan untuk mendukung kegiatan band tersebut.

Dari semua lagu yang masuk, maka akan dipilih sembilan karya terbaik dan dinyatakan lolos ke final. Para peserta yang lolos ke final wajib membawakan karya mereka di festival lagu suara anti korupsi secara live di hadapan dewan juri.

Bahkan, Saut rencananya akan mengenalkan lagu para pemenang ke media sosial dan menggandeng pihak ketiga seperti iTunes dan Spotify. Tujuannya, agar karya para pemenang dan pesan yang ingin disampaikan bisa lebih meluas ke masyarakat.

Bagi kalian yang tertarik, bisa cek informasi lebih lanjut di kanal.kpk.go.id/saksi

Baca Juga: Lima Nilai Anti Korupsi yang Bisa Kamu Teladani dari Novel Baswedan

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya