CPNS Lulusan STAN Wafat Saat Ikuti Latsar, Bakamla Dihujat Warganet

Cerita Ary wafat saat ikut latsar Bakamla viral di medsos

Jakarta, IDN Times - M. Ary Adithya Hasibuan tengah menjadi perbincangan di media sosial. Siswa lulusan D III Akuntansi Politeknik Keuangan Negara STAN itu meninggal dunia pada 18 September 2022, ketika sedang mengikuti latihan dasar (latsar) penjaga perbatasan pantai Badan Keamanan Laut (Bakamla). Ary ditempatkan di Bakamla usai lulus dari STAN dengan IPK cukup memuaskan. 

Namun, cerita seorang teman mengenai Ary di media sosial tertulis ia bukan mengikuti latihan dasar, melainkan latihan militer. Dia latihan selama tiga bulan, sejak Agustus hingga akhir November. 

Tetapi, di tengah latihan dasar tersebut, Ary dikabarkan meninggal dunia. Menurut informasi, Ary meninggal karena kondisi fisiknya terlalu dipaksakan. 

Sejak 18 September 2022 pagi, Ary sempat berkonsultasi ke dokter TNI Angkatan Laut untuk mengecek kondisinya usai mengikuti kegiatan lari pagi. Diagnosa awal, dokter menyebut Ary mengeluhkan sakit di bagian sendi dan dehidrasi. 

Namun, Ary tetap melanjutkan latihan dasar. Dia kemudian mengikuti lari sore di hari yang sama, tetapi ketika tiba di depan balai pengobatan, ia sempoyongan dan langsung diangkut menggunakan ambulans ke RSPAL. Saat itu, kondisinya masih sadar meski kesehatannya memburuk.

Ary sempat mengalami kejang dan dilarikan ke ruang IGD. Di sana, baru diketahui dia mengalami reaktif hepatitis. Kondisi kesehatannya sempat membaik dan menunggu dipindahkan ke ruang ICU. 

Namun, pada malam harinya kondisi Ary kembali memburuk. Pada pukul 22.50 WIB, Ary dinyatakan meninggal dunia.

Teman yang menceritakan kisah Ary, tak percaya teman sekampusnya itu meninggal dunia saat sedang latihan untuk menjadi PNS di Bakamla. Ia pun memprotes Bakamla, lantaran tak berusaha mencegah Ary melanjutkan ikut latihan fisik. 

"Kalian tahu almarhum sudah mengeluhkan sakit nyeri sendi, dehidrasi, dan paru-paru basah. And yet you didn't manage to make him stay out of aktivitas fisik. Entah ini, para pelatih kurang mempan discourage-nya (atau malah gak berani melarang) atau ada yang membuat almarhum memaksakan diri despite his limitations," kata teman Ary yang berkomentar secara anonim. 

Ia juga menyebut seandainya latihan dasar itu selesai dilakukan, manfaatnya tak akan dirasakan. Sebab, pegawai lulusan sekolah kedinasan mayoritas bakal bekerja di balik meja dan depan komputer. 

Lalu, apa kata Bakamla mengenai salah satu CPNS yang meninggal saat mengikuti latihan dasar?

1. Bakamla membenarkan satu personel Bakamla wafat saat ikuti latihan dasar

CPNS Lulusan STAN Wafat Saat Ikuti Latsar, Bakamla Dihujat WarganetLatihan dasar semi militer di Bakamla bagi calon PNS yang akan bekerja di sana. (Dokumentasi Bakamla)

Sementara, ketika dikonfirmasi, Kepala Bakamla, Laksmana Madya TNI Aan Kurnia, mengakui Ary meninggal dunia ketika sedang menempuh pelatihan di Bakamla.

"Saya selaku Kepala Bakamla RI mewakili seluruh keluarga besar Bakamla menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya, atas meninggalnya Ary Hasibuan," ujar Aan melalui keterangan tertulis, Selasa (20/9/2022). 

Aan menjelaskan pelatihan yang diikuti Ary bernama Coast Guard Basic Training (CGBT). Pelatihan itu merupakan pendidikan dasar yang harus dilalui seluruh personel yang baru bergabung Bakamla, dan dinyatakan lulus untuk menempuh rangkaian tes penerimaan sebelumnya. 

"Namun demikian, CGBT bukanlah pelatihan militer. Pelatihan ini lebih bernuansa pelatihan bela negara dan disesuaikan dengan porsi tupoksi Bakamla," kata dia. 

Baca Juga: Curhat Bakamla: Kapal China Ganggu Tambang Minyak RI di Laut Natuna

2. Bakamla tahu riwayat kesehatan Ary, dibolehkan ikut latihan dengan intensitas ringan

CPNS Lulusan STAN Wafat Saat Ikuti Latsar, Bakamla Dihujat WarganetCalon pegawai Bakamla mengikuti pelatihan dasar sebagai rangkaian tes agar bisa bekerja di Bakamla. (Dokumentasi Bakamla)

Aan menjelaskan Ary ikut CGBT di Sidoarjo, Jawa Timur. Ia menyebut semua peserta harus mengikuti serangkaian tes kesehatan dan bersifat wajib sebelum mengikuti CGBT. Hasil tes menyatakan Ary memiliki riwayat penyakit dan membutuhkan perhatian khusus. 

"Namun, Ary tetap menempuh CGBT dengan intensitas latihan yang lebih ringan dari rekan sejawatnya. Ary dibawa ke rumah sakit saat jalan mengikuti rekan seangkatannya yang sedang lari sore. Dia segera mendapatkan penanganan dari rumah sakit, namun kondisinya semakin menurun usai dirawat," ungkapnya. 

Alhasil, pada malam hari, Ary meninggal dunia. Menurut hasil diagnosa dokter, Ary meninggal karena mengalami gagal hati akut (Acute Liver Failure). 

3. Akun medsos Bakamla diserbu protes warganet

CPNS Lulusan STAN Wafat Saat Ikuti Latsar, Bakamla Dihujat WarganetPetugas Bakamla ketika berpatroli di dekat pengeboran lepas pantai Noble Clyde Boudreaux di Blok Tuna, Laut Natuna Utara di Kepulauan Riau pada Juli 2021 (Dokumentasi Humas Bakamla)

Sementara, ketika Bakamla mengunggah informasi mengenai wafatnya Ary di media sosial, direspons protes warganet. Sebagian warganet mengaku heran karena pernyataan yang disampaikan Bakamla dinilai bentuk pembelaan diri dan bukan belasungkawa.

Bahkan, warganet mempertanyakan kebijakan Bakamla yang tetap membiarkan Ary ikut latihan dasar, meski tahu memiliki riwayat penyakit khusus. 

"Sudah tahu memiliki riwayat penyakit, kok dibiarkan ikut CGBT, Pak, Bu? Btw, ini unggahan duka cita atau pembelaan?" tulis warganet di akun Instagram Bakamla. 

"Kegigihan dan tekadmu menjadi penjaga laut nusantara, tolong lah Ary itu lulusan akuntansi. Mau buat SPP, SPM, akses SAKTI di tengah laut?" kritik warganet lainnya.

"Mohon maaf, bapak dan ibu. Apabila ada CPNS yang memiliki riwayat penyakit, apakah tetap wajib mengikuti CGBT ini? Mengapa CPNS berlatar belakang sipil tidak dibedakan pelatihannya dengan CPNS berlatar belakang militer?" tanya warganet.

"Lulusan PKN STAN yang disiapkan untuk kerja dalam ruangan, tidak berkaitan dengan latihan militer. Buat apa diwajibkan mengikuti latihan militer Bakamla?" kata seorang warganet, heran. 

Baca Juga: Bakamla: Ribuan Kapal Asing Masuk ke Laut Natuna, Termasuk dari China

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya