Dicari Saat Pelantikan AHY, Moeldoko: Saya Sedang Tugas di Sri Lanka

Moeldoko dulu pernah ingin rebut Partai Demokrat

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko merespons tanda tanya publik soal keberadaannya ketika Presiden Joko "Jokowi" Widodo melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) di Istana Kepresidenan, Rabu (21/2/2024). Sebab, sebagai bagian dari lingkar terdekat Presiden, Moeldoko justru absen di acara pelantikan dua menteri baru. 

Mantan Panglima TNI itu kemudian memberikan respons lewat media sosial pada hari ini. Moeldoko mengatakan, ia sedang bertugas di Colombo, Sri Lanka. 

"Yang cari saya hari ini, tenang-tenang, saya ada di sini. Saya sedang menjadi pembicara konferensi FAO (Badan Pangan PBB) Asia Pasifik yang dihadiri oleh 34 delegasi negara. Saya memaparkan tiga prioritas transformasi pertanian dan pangan untuk menghadapi krisis pangan di Asia Pasifik," tulis Moeldoko di akun Instagramnya. 

Ia menambahkan, mewakili Pemerintah Indonesia untuk berbicara di forum FAO tersebut. Moeldoko tak lupa mengucapkan selamat kepada Hadi Tjahjanto dan AHY yang dilantik menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM). 

"Saya ucapkan selamat kepada Pak Hadi Tjahjanto dan Mas Agus Yudhoyono yang telah dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju. Mohon maaf, saya tidak bisa menghadiri pelantikan karena harus menjalankan tugas saya sebagai Kepala KSP untuk menjadi pembicara di forum FAO di Sri Lanka," kata dia lagi. 

Moeldoko dan Demokrat memiliki sejarah panjang sejak 2021 lalu. Sebab, ketika itu mantan Panglima TNI itu disebut berupaya merebut Partai Demokrat. Moeldoko bahkan ikut hadir di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Medan dan dinyatakan sebagai ketua umum. 

1. AHY sebut penunjukannya sebagai Menteri ATR serba mendadak

Dicari Saat Pelantikan AHY, Moeldoko: Saya Sedang Tugas di Sri LankaHadi Tjahjanto dan AHY usai pelantikan pada Rabu (21/2/2024). (IDN Times/Amir Faisol)

Sementara, ketika ditanya motivasinya menerima tawaran Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Agus Yudhoyono menjelaskan, informasi itu disampaikan serba mendadak. Mantan prajurit TNI itu mengaku, pada Senin malam lalu mendapat panggilan telepon dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang bertanya apakah ada di Jakarta.

"Beliau kemudian menyampaikan, saya diterima oleh Pak Presiden Jokowi di Istana Merdeka, kemarin Selasa jam 8," ujar AHY meniru ucapan Pratikno. 

Sehari setelahnya, AHY dilantik menjadi Menteri ATR/BPN. "Oleh karena itu, yang saya lakukan tentunya saya ucapkan terima kasih, dan segera menghadapi Pak Prabowo Subianto juga. Bagaimana pun Beliau pemimpin Koalisi Indonesia Maju ke depan. Untuk mendapatkan restu juga," tutur AHY lagi. 

Baca Juga: AHY Tersenyum Saat Ditanya Pelantikannya Tak Dihadiri Moeldoko

2. AHY resmi nyatakan Partai Demokrat kini jadi bagian dari Pemerintahan Jokowi

Dicari Saat Pelantikan AHY, Moeldoko: Saya Sedang Tugas di Sri LankaAHY saat melakukan pencoblosan di TPS 101, Kebayoran Baru. (IDN Times/Iglo Montana)

Pada hari ini juga AHY menyatakan bahwa Partai Demokrat yang dipimpinnya resmi berada di barisan pendukung pemerintah. Meskipun ia hanya akan bertugas sebagai Menteri ATR selama delapan bulan. 

"Keluarga besar Demokrat sangat senang karena kontribusi partai politik bisa seluas-luasnya melalui jalur pemerintahan," ujarnya. 

Ketika ditanya apakah ini bagian dari strategi pemerintah menjegal hak angket yang akan digulirkan di DPR, AHY tidak merespons secara lugas. Ia hanya menyebut bahwa hak angket adalah hak masing-masing partai politik. 

"Saya tidak ingin terjebak. Yang jelas kita harus move on. Lima sampai 10 tahun banyak tantangan. Sudah saatnya kita membangun rekonsiliasi bangsa," tutur dia lagi. 

3. Wasekjen Partai Demokrat dorong kader Demokrat untuk berkontribusi ke pemerintahan Jokowi

Dicari Saat Pelantikan AHY, Moeldoko: Saya Sedang Tugas di Sri LankaWakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon (kiri) bersama AHY. (Dokumentasi Istimewa)

Sikap Partai Demokrat yang banting setir membuat publik ikut mengernyitkan dahi. Sebab, sebelumnya parpol dengan lambang bintang mercy itu kerap mengkritik kebijakan pemerintahan Jokowi. Bahkan, buku yang pernah ditulis oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjudul 'Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe Presiden Jokowi' kini kembali ramai diperbincangkan publik. 

Kini, pimpinan Partai Demokrat meminta kepada semua kadernya untuk ikut berkontribusi ke pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Karena ini sudah menjadi keputusan partai, maka untuk semua kader mari mulai hari ini kita semua kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia, di tempat dan posisi kita masing-masing berkontribusi kepada pemerintahan Presiden Jokowi," demikian tulis Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, yang dikutip dari akun media sosialnya, Rabu (21/2/2024). 

Ia menambahkan, salah satu cara berkontribusi kepada pemerintahan Jokowi tidak membuat malu dengan perilaku kader. "Sebagaimana ideologi dari para pendiri partai kita, Pak SBY yang selalu mengatakan 'mari kita lakukan sesuatu dengan tujuan, itikad, dan hati yang bersih. Itulah politik yang berakhlak'. Itulah politik kita, Demokrat," tutur dia lagi. 

Jansen juga menyebut, karena kini Partai Demokrat berada di barisan pemerintahan, maka mereka siap menerima masukan dan kritik. "Termasuk tentunya sekarang kami siap menerima keluhan dari teman-teman semua yang terkait dengan layanan negara, yang menurut teman-teman tidak baik dan keliru," ujarnya. 

https://www.youtube.com/embed/eZG5TLOU5xE

Baca Juga: AHY Dapat Jatah Menteri, Demokrat Tegaskan Berada di Barisan Jokowi

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya