Disuntik Vaksin COVID-19, Mendagri Tito: Tidak Terasa Apa-apa

Tito disuntik bersama Menteri Desa dan Wakil Menteri LH

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menerima suntikan vaksin COVID-19, CoronaVac buatan Sinovac Biotech, Tiongkok di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Usai divaksinasi dan diobservasi selama 30 menit, pria yang dulunya adalah Kapolri itu dinyatakan dalam kondisi baik dan stabil. 

"Terima kasih kepada tim karena jujur saja bagi saya tidak terasa apa-apa. Canggih memang yang nyuntik, mohon doanya supaya antibodinya bisa diproduksi oleh kekebalan tubuh, sehingga bisa kebal terhadap COVID-19," kata Tito dalam keterangan tertulis, hari ini. 

Tito tidak disuntik vaksin seorang diri. Bersama dengannya ada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup Alue Dohong.

Ketiga pejabat publik itu termasuk kelompok pertama yang menerima vaksin COVID-19, lantaran mereka termasuk golongan yang kerap bertemu dengan masyarakat. Aktivitasnya pun tergolong mobile

1. Tito Karnavian ajak publik tetap patuhi protokol kesehatan meski sudah divaksinasi COVID-19

Disuntik Vaksin COVID-19, Mendagri Tito: Tidak Terasa Apa-apaMendagri Tito Karnavian Disuntikkan Vaksin COVID-19 pada Rabu (20/1/2021) (Dok. Kemendagri)

Meski telah divaksinasi COVID-19, namun Tito tetap menyampaikan pesan kepada publik agar mematuhi protokol kesehatan. Ia meminta agar publik melakukan 4M.

"Dalam situasi seperti ini kita tetap menerapkan memakai masker, rajin cuti tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan," kata Tito yang sempat menjadi Kepala Densus Antiteror 88 itu. 

Setelah dosis pertama diberikan pada hari ini, Tito dijadwalkan menerima suntikan dosis kedua pada 3 Februari 2021. 

Baca Juga: WHO: Vaksin Saja Tidak Akan Ampuh Akhiri Pandemik COVID-19

2. Kemenkes targetkan bisa vaksinasi 181,5 juta warga dalam kurun waktu 15 bulan

Disuntik Vaksin COVID-19, Mendagri Tito: Tidak Terasa Apa-apaTahapan vaksinasi COVID-19 bagi tenaga kesehatan (IDN Times/Sukma Shakti)

Vaksinasi terhadap pejabat publik sesuai dengan timeline yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Dalam keterangan pers yang disampaikan pada 3 Januari 2021 lalu, mereka menargetkan vaksinasi dilakukan pada periode Januari 2021 hingga Maret 2022. Untuk bisa mencapai kekebalan kelompok maka harus ada 181,5 juta warga yang divaksinasi COVID-19. 

"Vaksinasi di tahap pertama akan memprioritaskan bagi 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi," kata Juru Bicara Vaksin COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, ketika memberikan keterangan pers pada 3 Januari 2021 lalu. 

Sementara di tahap kedua, pemerintah berharap bisa menjangkau sisa warga agar genap menjadi 181,5 juta yang diberi vaksin COVID-19. Pernyataan ini sekaligus mengklarifikasi keterangan tertulis Kemenkes pada 30 Desember 2020 lalu.

Melalui keterangan tertulis itu, Kemenkes keliru mengutip pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyebut proses vaksinasi di Indonesia membutuhkan waktu 3,5 tahun. Kemenkes menjelaskan waktu 3,5 tahun adalah periode lama vaksinasi bagi warga di seluruh dunia. 

Sementara, Presiden Jokowi menargetkan vaksinasi bisa rampung kurang dari setahun. 

3. Kemenkes siapkan 30 ribu vaksinator untuk menyuntikan vaksin ke warga

Disuntik Vaksin COVID-19, Mendagri Tito: Tidak Terasa Apa-apaIlustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Melalui keterangan pers itu juga, Nadia menjelaskan jika target vaksinasi terhadap 181,5 juta warga bukan sesuatu yang muluk. Sebab, Kemenkes sudah menyiapkan semua fasilitas dan pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia. 

Vaksin pun sudah mulai didistribusikan ke 34 provinsi mulai hari ini. Sementara, Kemenkes mengatakan sudah menyiapkan 30 ribu vaksinator untuk memberikan vaksin kepada publik. 

"Kita memiliki 13 ribu puskesmas dengan hampir 2.500 rumah sakit dan didukung 49 kantor pelabuhan kesehatan. Ini akan menjadi fasyankes pelayanan vaksinasi kepada 181,5 juta," kata Nadia lagi. 

Terkait vaksinasi, epidemiolog menyebutkan, vaksin COVID-19 bukan membantu membuat manusia kebal dari virus corona, tapi sebagai langkah intervensi seandainya manusia terpapar COVID-19, maka mereka hanya mengalami gejala ringan dan tak perlu dirawat di rumah sakit. 

Baca Juga: Ini Daftar Tokoh dan Pejabat yang Disuntik Vaksin setelah Jokowi

Topik:

  • Sunariyah
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya