Evakuasi Pesawat TNI AL Jatuh di Selat Madura, 14 Penyelam Diterjunkan

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, mengatakan, untuk melakukan evakuasi pesawat latih jenis G-36 Bonanza T-2503, pihaknya mengerahkan 14 penyelam. Tujuh orang di antaranya merupakan personel dari Komando Pasukan Katak (Kopaska).

"Arus di lokasi jatuhnya pesawat itu berat sehingga semalam ditunggu terus dan diberikan pelampung (kerangka pesawat) agar pergeserannya bisa dimonitor terus," ujar Yudo ketika memberikan keterangan pers di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (8/9/2022).

Usai jatuhnya pesawat latih milik TNI AL itu pada Rabu (7/9/2022), Yudo memerintahkan untuk melarang terbang sementara waktu semua pesawat jenis Bonanza.

Larangan terbang itu berlaku selama proses investigasi dilakukan. TNI AL perlu mengetahui penyebab jatuhnya pesawat latih yang ditumpangi dua awak tersebut.

"Kami berharap secepatnya (proses investigasi bisa rampung), karena jangan sampai ini tertunda lama sehingga bisa mengganggu proses operasi bagi pesawat-pesawat yang lain tadi. Jadi, sejak kemarin saya sudah perintahkan agar Puspenerbal untuk melakukan investigasi ini," katanya.

Ia mengakui tidak memberikan tenggat waktu khusus terkait proses investigasi. Namun, ia meminta agar bisa dilakukan secepatnya.

"Jadi, saya sudah minta juga jangan berlama-lama, karena kan kita dituntut untuk terus berlatih. Saya yakin Danpuspenerbal sudah memiliki SOP (prosedur)," kata dia lagi.

Ia menambahkan, usai terjadinya tragedi memilukan itu, Puspenerbal akan menurunkan psikolog untuk memberian pendampingan kepada para pilot pesawat TNI AL lainnya.

Dalam peristiwa itu, dua penerbang TNI AL yakni Lettu Yudhistira Eka Permadi dan co-pilot Denda Krisna Bakti gugur.

Jenazah keduanya ditemukan masih di dalam kerangka pesawat dengan mengenakan seat belt. Jenazah rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Bahagia Surabaya pada Jumat esok.

Baca Juga: Semua Pesawat Latih Bonanza Milik TNI AL Dilarang Terbang Sementara