Friksi di Internal PDIP Gegara Capres 2024: Barisan Banteng VS Celeng 

Istilah celeng merujuk ke internal PDIP yang usung Ganjar

Jakarta, IDN Times - Friksi di internal PDI Perjuangan soal kandidat yang bakal diusung sebagai capres di Pemilu 2024 belum mereda. Padahal, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sudah mengeluarkan surat bernomor 3134/IN/DPP/VIII/2021 pada 11 Agustus 2021 lalu yang melarang para kadernya membahas mengenai capres di pemilu 2024.

Namun, pada 25 September 2021 lalu, pengurus DPC PDI Perjuangan di Kabupaten Purworejo malah mendeklarasikan diri bakal mendukung Ganjar Pranowo menjadi capres pada Pemilu 2024. 

Acara deklarasi yang digelar di sebuah rumah makan di Purworejo itu juga dihadiri oleh Ketua DPC PDIP Purworejo dan Ketua Bapilu, Albertus Sumbogo. Ia bahkan mengaku siap bila akan dijatuhi sanksi hingga dipecat dari PDIP karena mengusung Ganjar sebagai capres. 

Langkah membelot sejumlah kader PDIP kemudian direspons oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP, Bambang Wuryanto. Ia melabeli kader yang tidak patuh terhadap instruksi ketum sebagai celeng. 

"Adagium di PDIP itu, yang berada di luar barisan bukan banteng. Itu namanya celeng. Jadi, apapun alasan menggelar deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng," ungkap Bambang pada Senin, 11 Oktober 2021 lalu. 

Ia menegaskan bahwa PDIP merupakan barisan yang mendapat perintah. "Jadi, siapapun yang merasa jadi barisan PDIP, harus ada di barisan. Mereka ada di barisan yang diperintah," tutur dia lagi. 

Gara-gara istilah yang disampaikan oleh pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu, sempat trending tagar banteng versus celeng. Bahkan, kader PDIP yang masuk relawan Ganjar membuat logo babi celeng untuk merespons tudingan Bambang Pacul. 

Lalu, mengapa Sumbogo tak mematuhi instruksi Mega dan tetap mengusung Ganjar?

1. DPC PDIP Purworejo nilai gaya kepemimpinan Bambang Pacul mirip di dunia militer

Friksi di Internal PDIP Gegara Capres 2024: Barisan Banteng VS Celeng Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto.(IDN Times/Daruwaskita)

Ketika diwawancarai oleh Kompas TV, Sumbogo mengaku ikut berpartisipasi dalam deklarasi Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 lantaran ada aspirasi di kalangan internal PDIP di daerah. Sumbogo ikut bekerja sama dengan relawan Ganjar yang diberi nama Seknas Ganjar Indonesia (SGI). 

"Hak bicara itu kan dibolehkan (di PDIP). Bahwa saya berbicara seperti itu karena atas desakan dari teman-teman, menampung aspirasi yang tidak masuk ke dalam struktural. Ini kan partai politik kok. Siapa pun berhak berpendapat," ungkap Sumbogo. 

Ia pun tak terima dengan pelabelan celeng yang disematkan oleh Bambang Pacul kepada kader PDIP di Purworejo, yang tak sejalan dengan instruksi DPP. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Bambang Pacul, justru kader PDIP Jateng bermental pesuruh, bebek, dan beo. 

"Menurut saya, gaya kepemimpinan yang dibangun oleh Pak Bambang memang gaya militer. Boleh saja kita tegak lurus (ke ketua umum), saya sepakat itu. Tapi, kalau tidak dibolehkan ada diskursus publik, tidak ada penjelasan yang rasional (soal larangan mendeklarasikan Ganjar), lalu malah saya diajak bergabung ke Puan Purworejo PUMA, itu kan artinya sudah ada penggiringan yang tidak obyektif," ungkap Sumbogo menjelaskan detail. 

Menurut Sumbogo, hingga saat ini DPC PDIP di Purworejo belum menerima arahan untuk mengusung calon tertentu. Saat ini, pihaknya masih sibuk mengurus pandemik COVID-19. 

Baca Juga: PDIP Pilih Eri-Armuji, Simpatisan Whisnu: Kami Banteng, Bukan Celeng!

2. Kader DPC PDIP Purworejo buat logo dan meme Barisan Celeng Berjuang

Friksi di Internal PDIP Gegara Capres 2024: Barisan Banteng VS Celeng Logo dan meme yang dibuat oleh kader DPC PDIP Purworejo Barisan Celeng Berjuang (www.twitter.com/@krmtroysuryo2)

Sementara, DPC PDIP Purworejo kesal ketika dilabeli celeng oleh Bambang Pacul. Maka, para kader merespons Bambang Pacul dengan membuat logo dan meme bertuliskan "Barisan Celeng Berjuang." Logo ini pun dengan cepat beredar luas di media sosial. 

Di logonya terlihat gambar hewan babi berwarna merah dengan gigi taring panjang dan memiliki tanduk. Menurut Sumbogo, itu bukan logo resmi partai, melainkan bentuk ekspresi kemarahan para kader kepada Bambang Pacul. 

"Itu anak-anak karena mereka merasa tersinggung, akhirnya membuat meme saja," kata Sumbogo. 

Menurutnya, tidak etis hanya karena berbeda pandangan di internal partai lalu dilabeli dengan hewan seperti babi celeng. "Itu kan gak manusiawi," tutur dia lagi. 

3. Wakil Ketua DPC Purworejo tak boleh dipecat hanya karena usung Ganjar Pranowo

Friksi di Internal PDIP Gegara Capres 2024: Barisan Banteng VS Celeng Ilustras PDIP. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

Sementara, manajer riset di SMRC Saidiman Ahmad, menilai apa yang terjadi di kalangan internal PDI Perjuangan adalah dinamika biasa di dalam parpol. Namun, Saidiman mencatat kader di PDIP tergolong unik karena berani mengekspresikan aspirasinya secara blak-blakan. 

"Kan yang mendahului instruksi ketum tidak saja yang berada di bawah, tetapi tokoh-tokoh di PDIP juga melakukan hal yang sama," kata Saidiman ketika dihubungi hari ini. 

Ia pun menilai kader di bawah seharusnya dibolehkan mengutarakan pendapat yang berbeda. Sebab, itu bagian dari aspirasi dan demokrasi. 

"Di dalam partai, meski nantinya tergantung keputusan dari ketua umum tetapi seharusnya juga menampung aspirasi publik, pemilih, pengurus partai," ujarnya. 

Sehingga, menurut Saidiman tidak pas bila Sumbogo nantinya dipecat karena memiliki pendapat yang berbeda dari DPP PDIP. "Kecuali bila sudah diputuskan oleh ketum lalu Pak Sumbogo memutuskan hal yang lain, itu akan menjadi cerita yang berbeda. Tetapi, sekarang kan masih di tahap penjaringan nama-nama calon yang bakal diajukan," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Instruksi Megawati: Kader PDIP Dilarang Bicara Capres!

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya