Gubernur Papua Lukas Enembe Dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto, Kenapa?

Gubernur Papua menyewa pesawat Batik Air ke Jakarta

Jakarta, IDN Times - Gubernur Papua Lukas Enembe tiba-tiba dibawa ke Jakarta pada Selasa dini hari (14/4). Dikutip dari kantor berita Antara hari ini, Kepala Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Jayapura Harold Pical membenarkan hal itu. Ia mengatakan Gubernur Lukas dibawa ke Jakarta dengan menyewa pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan PK-LWB. 

"Memang benar ada laporan tentang evakuasi Gubernur Enembe yang didampingi keluarga dan dokter pribadi dengan menggunakan pesawat Batik Air," ungkap Pical hari ini. 

Ia menambahkan total penumpang berjumlah 10 orang dan ditambah kru. Pical mengatakan kondisi Gubernur Enembe stabil. Lalu, sakit apa Gubernur Enembe hingga harus dilarkan ke RSPAD Gatot Subroto? Apakah ia mengalami gejala COVID-19?

1. Otoritas di Papua mengaku tak tahu penyakit Gubernur Enembe

Gubernur Papua Lukas Enembe Dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto, Kenapa?Instagram.com/@lukas_enembe

Ketika ditanya sakit apa yang diderita oleh Gubernur Enembe, Kepala Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Jayapura Harold Pical mengaku tidak tahu pasti. Tetapi, Pical memastikan baik Gubernur Enembe dan orang-orang yang menyertainya sudah diperiksa kesehatannya. RSPAD sendiri diketahui menjadi salah satu rumah sakit rujukan pemerintah bila ada warga yang terpapar COVID-19.

Sementara, Pjs GM Bandara Sentani Anthonius Praptono yang dikonfirmasi secara terpisah mengatakan pesawat Batik Air itu tiba di Papua sekitar pukul 00:01. Pesawat lepas landas pukul 01:20 WIB dan itu merupakan pesawat sewaan. 

"Memang ada pesawat charter masuk Selasa dini hari untuk mengevakuasi orang sakit dengan tujuan Jakarta. Namun, tidak diketahui siapa yang dievakuasi," kata Anthonius melalui pesan pendek. 

Baca Juga: Pansus Papua DPD Dorong Kejagung Tegakkan Hukum dan HAM di Papua  

2. Kasus positif COVID-19 di Papua sudah mencapai 67 dan masuk area pegunungan

Gubernur Papua Lukas Enembe Dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto, Kenapa?Ilustrasi (ANTARA FOTO/Gusti Tanati)

Menurut data yang dikutip dari kantor berita Antara pada (13/4) lalu, jumlah kasus positif COVID-19 di Papua sudah mencapai 67. Bahkan, sudah ada laporan warga yang terinfeksi COVID-19 tinggal di pegunungan tengah Papua. 

"Sudah ada laporan tentang warga di Pegunungan Tengah Papua atau wilayah adat Lapago yang terpapar virus COVID-19," ungkap juru bicara Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di Papua, Silwanus Sumule. 

Dari data yang berhasil dihimpun pihaknya, warga yang terinfeksi COVID-19 itu diduga kena pembatasan penumpang ke Wamena. Ia diketahui juga pernah melakukan perjalanan ke luar Papua dan Jayapura. 

Silwanus juga menyebut ada warga yang semula dinyatakan terkena malaria tetapi dalam pemeriksaan melalui tes PCR malah positif kena COVID-19. 

3. Angka kematian COVID-19 di Indonesia per 14 April sudah mencapai 459

Gubernur Papua Lukas Enembe Dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto, Kenapa?Ilustrasi Corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan per (14/4), angka kematian akibat COVID-19 terus melonjak. Jumlah pasien yang meninggal mencapai 459. Sementara, kasus positif mencapai 4.839. 

Sebanyak 426 orang di antaranya berhasil pulih dari COVID-19. Sementara, 3.954 orang di antaranya masih dirawat. 

Kini, semua provinsi tidak ada yang aman dari COVID-19. Provinsi DKI Jakarta masih menjadi area tertinggi angka kematian akibat COVID-19. Dikutip dari situs covid19.go.id, angka pasien yang meninggal mencapai 241. 

Jumlah kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta mencapai 2.335 dan yang sembuh 163 orang. 

https://www.youtube.com/embed/tjxHELqn72E

Baca Juga: Ciri-ciri Hidden Carrier Virus Corona, Tampak Sehat tapi Membawa Virus

Topik:

Berita Terkini Lainnya