Ini Alasan TNI AL Pakai Senjata Pewayangan Sebagai Nama Kapal Selam

Nanggala adalah nama senjata sakti Prabu Baladewa

Jakarta, IDN Times - Tragedi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 membuat publik ikut menyoroti penggunaan nama di pewayangan yang disematkan pada alutsista tersebut. TNI Angkatan Laut mengakui nama-nama kapal selam yang dimiliki oleh Indonesia diambil dari senjata tokoh pewayangan Mahabarata. 

Asisten Perencana (Asrena) Kepala Staf TNI AL, Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, mengatakan Nanggala merupakan nama senjata dari Prabu Baladewa. Menurut kisah dalam pewayangan, Nanggala digambarkan senjata berupa tombak pendek bermata bajak.

Senjata tersebut disebut-sebut bisa melelehkan besi atau gunung, membelah laut dan mampu mengakhiri nasib matahari. Senjata sakti itu diberikan Batara Brahma kepada Baladewa. 

"Jadi, filosofinya senjata-senjata dari tokoh pewayangan ini kan senjata-senjata pamungkas lah. Diharapkan kapal selam ini menjadi senjata pamungkas yang bisa menghadapi ancaman dari luar atau asing," ungkap Ali ketika berbincang khusus dengan IDN Times secara virtual di program "Ngobrol Seru" edisi Lebaran pada Jumat (7/9/2021). 

Tradisi lainnya yang berlaku di TNI AL yaitu nama-nama senjata di pewayangan yang sudah sempat digunakan di kapal selam yang dipensiunkan kemudian digunakan kembali untuk kapal selam baru. Itu sebabnya di kapal selam jenis Whiskey Class buatan Uni Soviet, ada pula yang diberi nama Alugoro. 

Nama serupa kini digunakan untuk kapal selam tipe U-209/1400 yang diproduksi bersama antara Korea Selatan dan Indonesia. Kapal selam itu diserahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke TNI AL pada Maret 2021. 

Bagaimana cerita pemberian nama kapal selam milik TNI AL? Serta, seperti apa perkembangan terbaru evakuasi badan KRI Nanggala-402 dari kedalaman 838 meter di utara perairan Bali?

1. KSAL yang memutuskan untuk memberi nama alutsista kapal selam

Ini Alasan TNI AL Pakai Senjata Pewayangan Sebagai Nama Kapal SelamKekuatan kapal selam yang dimiliki Indonesia (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut Ali, proses pemberian nama di kapal selam melalui proses yang panjang. Usulan biasanya muncul dari staf operasi.

"Kemudian dirapatkan nanti baru disetujui oleh Kepala Staf (KSAL) untuk menjadi kapal tersebut," ungkap Ali dalam bincang virtual itu. 

Selain nama Alugoro, TNI AL juga pernah menggunakan secara berulang nama "Tjakra" untuk kapal selam buatan Uni Soviet yakni jenis Whiskey Class. Nama yang sama kemudian digunakan untuk kapal selam buatan Jerman dengan penulisan "Cakra". 

Di dalam pewayangan, Cakra Sudarsana merupakan senjata sakti milik Prabu Kresna. Senjata itu digambarkan berbentuk panah yang ujungnya berwujud roda dengan gerigi menyerupai mata tombak. Senjata itu pemberian Dewa Wisnu dan dipercaya mampu menangkal semua serangan musuh termasuk menghalangi matahari. 

Di dalam bincang virtual itu, Ali menjelaskan kini tersisa empat kapal selam yang dimiliki oleh Indonesia. Sementara, KRI Cakra-401 sedang menjalani perbaikan secara menyeluruh (overhaul) di galangan kapal milik PT PAL Indonesia.

Baca Juga: Tiongkok Kerahkan 48 Penyelam untuk Bantu Evakuasi KRI Nanggala-402

2. TNI AL mulai investigasi tenggelamnya KRI Nanggala-402

Ini Alasan TNI AL Pakai Senjata Pewayangan Sebagai Nama Kapal SelamBagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (25/4/2021). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Ali juga menjelaskan proses investigasi untuk mengetahui penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402 pada 21 April 2021 sudah mulai dilakukan. Ia menegaskan teori apa pun yang beredar ke publik sifatnya masih spekulasi, lantaran proses investigasi masih berjalan. 

"Investigasi mulai dilakukan sejak beberapa hari lalu. Ada pihak Irjenal (Inspektorat Jenderal TNI AL) sudah mulai mengecek kesiapan teknis terakhir sampai perawatannya beberapa bulan ke belakang. Kemudian, dilakukan juga pengecekan mengenai kondisi personel, apakah sudah sistem pembinaan latihan L1, di mana latihan masih di pankalan. Kalau lulus baru naik ke L2, di mana mereka sudah bisa bertugas di laut," tutur pria yang dilantik sebagai Asrena pada 2020. 

"Lalu, ada L3 di mana prajurit TNI AL mulai latihan dengan kapal sejenis. L4 sudah mulai berlatih dengan kapal berbagai jenis antar satuan, hingga nanti ke latihan puncak Armada Jaya dan latihan gabungan," katanya lagi.

Menurut Ali, hasil investigasi sementara belum mengerucut kepada satu kesimpulan. Dia menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan KRI Nanggala-402 tenggelam.

"Ada faktor internal (bisa dari manusia, peralatan teknis) dan eksternal (alam)," ujarnya.

Untuk melakukan investigasi tenggelamnya KRI Nanggala-402, TNI AL turut menggandeng oseanografer untuk dimintai data situasi laut pada 21 April 2021. Lalu, TNI AL menerima citra satelit dari Himawari 8 dan sentinel baik dari Eropa serta Jepang. 

"Jadi, bisa juga penyebab (tenggelamnya) kombinasi keduanya. Kami harus betul-betul teliti dalam menentukan permasalahan ini," ungkapnya.  

3. Pimpinan TNI AL akan menentukan apakah hasil investigasi diungkap ke publik

Ini Alasan TNI AL Pakai Senjata Pewayangan Sebagai Nama Kapal SelamKapal Selam KRI Nanggala-402 saat melakukan sailing pass di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur pada 25 September 2014. (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)

Ketika ditanya lebih lanjut apakah hasil investigasi akan diungkap ke publik, Ali mengatakan hal tersebut menjadi keputusan pimpinan TNI AL. Tetapi, kata dia, bercermin dari kejadian kecelakaan alutsista di negara lain tidak ada yang diungkap secara terbuka ke publik. 

"Berdasarkan kecelakaan kapal selam di dunia, hampir tidak ada yang diungkap ke publik. Selalu tetap menjadi misteri. Tapi, di internal kapal selam harus tahu," ujar Ali. 

Ali beralasan tidak semua hal mengenai investigasi kapal selam Nanggala-402 perlu diketahui oleh publik. Sebab, kapal yang karam tersebut masuk ke dalam golongan kapal perang. 

"Itu sebabnya di kapal perang tidak ada black box karena untuk kerahasiaan," tutur dia lagi. 

https://www.youtube.com/embed/bvSTe0Ro_P4

Baca Juga: Pakar ITS: RI Tak Punya Alat untuk Evakuasi ABK KRI Nanggala-402

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya