Jenderal Andika Minta TNI AU Teliti saat Investigasi Jatuhnya T50-i

Pilot Lettu Pnb Allan Safitra gugur dalam insiden 18 Juli

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan TNI Angkatan Udara (AU) telah menghentikan sementara, operasional seluruh pesawat tempur latih T50-i Golden Eagle.

Keputusan itu diambil usai satu unit jet tempur buatan Korea Selatan tersebut jatuh pada 18 Juli 2022 di Blora, Jawa Tengah. Andika menyebut penghentian operasional T50-i itu bakal berlangsung hingga penyelidikan jatuhnya jet tempur latih itu rampung. 

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu mengaku sudah berkomunikasi dengan Kepala Staf TNI AU, Marsekal Fadjar Prasetyo dan jajarannya, usai satu T50-i Golden Eagle jatuh. Ia meminta TNI AU agar teliti dalam proses penyelidikan jatuhnya T50-i Golden Eagle.

"Angkatan Udara sudah meng-grounding semua pesawat T50-i dulu sampai penyelidikan benar-benar tuntas," ungkap Andika seperti dikutip dari kantor berita ANTARA, Senin (25/7/2022). 

Menurutnya, ada berbagai faktor yang jadi penyebab T50-i Golden Eagle jatuh dan menyebabkan pilotnya gugur. "Jadi, penyebabnya ini kan kemungkinannya ada human error, bisa juga dari aircraft-nya, ada manajemen, ada weather atau cuaca, dan ada juga media. Ini yang sedang kami teliti," kata dia. 

Apakah jatuhnya pesawat T50-i Golden Eagle ini mirip dengan peristiwa serupa pada 2015 lalu?

1. Pada 2015, jet tempur Golden Eagle jatuh saat pameran dirgantara

Jenderal Andika Minta TNI AU Teliti saat Investigasi Jatuhnya T50-iLettu Penerbang Allan Safitra Indan Wahyudi gugur saat lakukan latihan malam dengan jet tempur T50-i Golden Eagle di Blora, Jawa Tengah. (www.instagram.com/@militer.udara)

Lebih lanjut, Andika mengatakan, peristiwa jatuhnya T50-i Golden Eagle di Blora berbeda ketika insiden serupa terjadi pada 2015. Tujuh tahun lalu, peristiwa serupa terjadi ketika digelar Gebyar Dirgantara TNI AU di Yogyakarta. Dalam peristiwa tersebut, pilot Letkol Marda Sarjono dan back seater-nya Kapten Dwi Cahyadi meninggal dunia.

Menurut Andika, jet tempur T50-i Golden Eagle jatuh pada 2015 ketika tengah melakukan manuver yang sulit. "Tapi, kemarin ini sebetulnya tidak ada dalam segi manuver pesawat," ujarnya. 

Berdasarkan keterangan TNI AU, jet tempur latih yang dikemudikan pilot Lettu Pnb Allan Safitra tengah melakukan latihan malam hari.

"Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi mengalami kecelakaan saat menjalani latihan terbang malam," ungkap Kadispenau, Marsekal Pertama Indan Gilang Buldansyah, melalui keterangan tertulis, 19 Juli 2022.

Baca Juga: Profil Lettu Allan, Pilot T-50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora

2. Anggota Komisi I DPR desak TNI AU selidiki penyebab jatuhnya T50-i Golden Eagle

Jenderal Andika Minta TNI AU Teliti saat Investigasi Jatuhnya T50-iSpesifikasi jet tempur latih T50-i Golden Eagle buatan Korea Selatan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Desakan agar dilakukan penyelidikan mendalam jatuhnya jet tempur T50-i Golden Eagle juga disampaikan anggota Komisi I DPR, Bobby Rizaldi. Ia meminta agar penyelidikan dilakukan secara menyeluruh, lantaran pesawat jenis T50-i Golden Eagle bukan kali ini mengalami kecelakaan. 

"Karena sudah ada beberapa kejadian seperti jatuhnya pesawat tipe ini 2015, dan off skid runway beberapa saat lalu," ungkap Bobby kepada media di Jakarta, 21 Juli 2022. 

Ia menilai, investigasi dan evaluasi perlu dilakukan segera untuk mencari penyebab utama kecelakaan tersebut. "Apakah karena teknis atau human error? Perlu didalami karena solusinya berbeda, atau karena keterbatasan anggaran?" kata dia.

Bobby menambahkan proses penyelidikan harus segera dilakukan. Sebab, matra TNI AU memiliki tingkat kesiapsiagaan yang berbeda dibanding dengan matra lainnya. 

"Ini sudah mendesak, karena tingkat kesiapsiagaan matra udara ini sangat rendah dibanding matra lainnya," tutur politikus Partai Golkar itu. 

Bobby berharap proses investigasi dan evaluasi berdampak pada pembenahan di internal TNI AU sehingga kejadian serupa tidak terulang.

"Kecelakaan ini tidak boleh membuat turun semangat TNI AU, sebaliknya menjadi evaluasi agar persiapan latihan menjadi lebih hati-hati," katanya.

3. Lettu Allan mendapat kenaikan pangkat menjadi Kapten Pnb Anumerta

Jenderal Andika Minta TNI AU Teliti saat Investigasi Jatuhnya T50-iLettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi. Dok.IDN Times/ist

TNI AU memberikan kenaikan pangkat kepada Lettu Pnb Allan Safitra usai peristiwa jatuhnya T50-i Golden Eagle. Ia mendapat kenaikan pangkat menjadi kapten Pnb Anumerta. 

"Markas besar TNI melalui staf personel TNI AU telah menaikan pangkat setingkat lebih tinggi kepada penerbang pesawat T50-i Golden Eagle Lettu Pnb Allan Safitra Indera Wahyudi yang gugur dalam tugas," demikian keterangan tertulis Dispenau yang dikutip pada 20 Juli 2022. 

Kenaikan pangkat Pnb Allan sesuai keputusan Panglima TNI nomor Kep/661/VII/2022 pada 19 Juli 2022. "Kenaikan pangkat ini diberikan sebagai bentuk penghargaan TNI atas pengabdian dan dedikasinya dalam pelaksanaan tugas," sebut TNI AU. 

Jenazah Kapten Pnb Allan telah diterbangkan dari Lanud Iswahjudi menuju ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Jenazah almarhum diterima dalam upacara penyambutan yang dipimpin Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Marsma TNI Bambang Gunarto pada 19 Juli 2022. 

Kapten Pnb Allan dimakamkan di pemakaman TNI AU Taman Bahagia, Cakung Jatisari, Bekasi dalam sebuah upacara militer. 

Baca Juga: Pesawat T50-i Golden Eagle Jatuh, TNI AU Bentuk Tim Investigasi Khusus

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya