Kemlu: Video Korban Penculikan Abu Sayyaf untuk Menekan Keluarga

Ini merupakan peristiwa penculikan ke-11 yang menimpa WNI

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri mengatakan tidak akan berhenti untuk berupaya membebaskan dua warga Wakatobi, Sulawesi Tenggara atas nama Hariadin dan Heri Ardiasyah. Kedua WNI itu diculik oleh kelompok militan Abu Sayyaf pada 5 Desember 2018 lalu di perairan Sandakan, Sabah, Malaysia. 

"Sejak diterimanya laporan penculikan, Kemlu telah berkomunikasi dengan kedua keluarga WNI di Wakatobi dan secara berkala menyampaikan perkembangan dari upaya pembebasan," ujar Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal melalui keterangan tertulis pada Rabu (20/2). 

Sebelumnya, sempat beredar video amatir dengan durasi 30 detik di media sosial yang menggambarkan kedua sandera tengah ditutup mulutnya dengan lakban berwarna cokelat muda. Mereka juga memegang spanduk berbahan kertas karton berwarna putih. 

Isi tulisan di dalam spanduk itu meminta agar mereka segera diselamatkan. Namun, menurut Iqbal, video semacam itu juga dirlis dalam peristiwa penculikan korban lainnya. 

"Video semacam ini selalu disebarkan oleh penyandera dalam setiap kasus penyanderaan, untuk menekan keluarga," kata Iqbal. 

Lalu, apa upaya Kemlu untuk membebaskan kedua sandera asal Indonesia itu?

1. Kemlu terus berkomunikasi dengan Pemerintah Filipina dan Malaysia

Kemlu: Video Korban Penculikan Abu Sayyaf untuk Menekan Keluarga(Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir) Suwandy/Kemenlu

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, pemerintah terus berkomunikasi dengan Pemerintah Malaysia dan Filipina. Selain itu, pemerintah juga berbicara dengan keluarga korban. 

Segala perkembangan terkait peristiwa penculikan itu, kata Arrmanatha, sudah diinformasikan Kemenlu ke pihak keluarga. 

Baca Juga: WNI Disekap Abu Sayyaf Terekam Minta Tolong, RI Akan Lakukan Ini

2. Keluarga korban minta agar dua nelayan itu diselamatkan dari kelompok Abu Sayyaf

Kemlu: Video Korban Penculikan Abu Sayyaf untuk Menekan Keluarga(Daftar WNI yang diculik oleh kelompok bersenjata) IDN Times/Sukma Shakti

Pihak keluarga yang sudah menyaksikan video tersebut, meminta agar Presiden Joko Widodo menyelamatkan kedua sandera. 

"Pak Presiden selamatkan saudara kami, asal Kaledupa yang disandera Abu Sayyaf," kata perwakilan keluarga korban, Fitriyani seperti dikutip dari kantor berita Antara

Selain video yang menggambarkan mulut mereka disumpal dengan lakban cokelat muda, ada pula video yang menunjukkan sandera dengan mata tertutup kain hitam serta dikelilingi lima orang berpakaian seragam loreng dan bersenjata lengkap.

Salah satu di antaranya menempelkan sebilah parang atau golok di leher sandera itu sembari dipaksa untuk bicara.

3. Korban meminta agar diperhatikan oleh Pemerintah Indonesia

Kemlu: Video Korban Penculikan Abu Sayyaf untuk Menekan KeluargaIDN Times/Humas Pemkab Kutim

Di dalam video itu, salah satu di antara korban penculikan sempat menyampaikan pesan kepada Pemerintah Indonesia. 

"Saya adalah Warga Negara Indonesia, pekerjaan saya nelayan di Sabah, Sandakan. Saya kena tangkap oleh Abu Sayaf di Laut Sandakan. Saya minta perhatian pemerintah Republik Indonesia terutama Presiden dan Bapak Dadang yang mengurus," kata salah satu korban. 

Untuk mencegah agar tidak ada lagi warga Indonesia yang diculik, pemerintah mengimbau bagi WNI yang bekerja sebagai nelayan, agar tidak lagi menjadi korban. Diduga, kelompok militan Abu Sayyaf sengaja membidik WNI untuk diculik. 

4. Penculik meminta uang tebusan Rp10 miliar?

Kemlu: Video Korban Penculikan Abu Sayyaf untuk Menekan Keluargapixels.com

Lalu, apa komentar Arrmanatha soal adanya permintaan uang tebusan dari pelaku penculikan senilai Rp10 miliar? Ia enggan menanggapi hal tersebut. Secara prinsip, Indonesia tidak bernegosiasi dengan teroris. 

"Secara prinsip bahwa kita melakukan semua upaya untuk pembebasan dan biasanya itu (uang tebusan) merupakan suatu hal yang tidak kita bahas sama pihak penyandera," tutur Arrmanatha. 

Baca Juga: Tiga WNI Dibebaskan dari Abu Sayyaf di Filipina, Pakai Uang Tebusan?

Topik:

Berita Terkini Lainnya