Pembangunan Universitas Islam Bertaraf Dunia Ditargetkan Rampung 2022

Keren kan kamu mesti bangga nih

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia segera membangun Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang berlokasi di area Depok. Rencana itu segera diwujudkan usai Presiden Joko "Jokowi" Widodo menerbitkan Perpres nomor 57 tahun 2016 pada (29/6/2016). 

Memang Indonesia sudah memiliki berbagai universitas dengan basis agama Islam. Namun, kali ini pemerintahan Jokowi ingin membangun satu kampus yang khusus mengajarkan ajaran Islam yang moderat. Pertimbangan lainnya yakni dalam rangka meningkatkan pengakuan masyarakat akademik internasional terhadap Islam di Indonesia.

"UIII merupakan perguruan tinggi yang berstandar internasional dan menjadi model pendidikan Islam terkemuka dalam pengkajian Islam strategis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama," demikian bunyi isi pasal 1 ayat 2 Perpres tersebut. 

Karena namanya kampus internasional dan berstandar dunia, maka nantinya mahasiswa yang mendaftar pun boleh datang dari berbagai negara. 

"Kami targetkan 50 persen mahasiswanya berasal dari dunia Islam dan barat," kata Direktur Jenderal Pendidikan Agama Kamaruddin Amin di kediaman Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia pada Selasa (17/4). 

Lalu, mengapa tim Kementerian Agama memilih untuk berkunjung ke Negeri Paman Sam dan merujuk soal pendidikan Islam ke beberapa kampus di sana? Bagaimana pula persiapan pembangunan kampus yang ditargetkan rampung tahun 2022?

1. Ingin merujuk dan menjadikan perguruan tinggi ternama di Amerika Serikat sebagai acuan 

Pembangunan Universitas Islam Bertaraf Dunia Ditargetkan Rampung 2022IDN Times/Santi Dewi

Menurut Kamaruddin Amin, ia dan tim dari Kemenag berkunjung ke Amerika Serikat pada satu bulan lalu. Kunjungan itu difasilitasi oleh pemerintah negeri Paman Sam. 

Kepada media, ia mengatakan sempat mengunjungi tujuh universitas bergengsi dunia, di antaranya Universitas Harvard, George Washington dan Boston. 

"Di sana, kami berdiskusi tentang bagaimana mereka mengelola tradisi kesarjanaan yang berkelas dunia sehingga mereka bisa menjadi perguruan tinggi besar," kata Kamaruddin. 

Selain melihat secara langsung bagaimana kampus bergengsi itu dikelola, Kemenag juga menyampaikan informasi soal Indonesia yang akan membangun UIII. Dengan begitu, ke depan diharapkan bisa dijalin kerja sama. 

Baca juga: MUI: Sukmawati Tak Ada Niat Menghina Islam

2. Pemerintah telah mengucurkan dana Rp 600 miliar untuk membangun UIII

Pembangunan Universitas Islam Bertaraf Dunia Ditargetkan Rampung 2022IDN Times/Sukma Shakti

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada Januari lalu mengatakan untuk membangun kampus itu sebenarnya dibutuhkan dana sekitar Rp 3,9 triliun. Tapi, gak semuanya akan menggunakan dana dari APBN. 

"Porsi APBN hanya Rp 600 miliar agar bisa langsung tender," kata Basuki kepada media. 

Sementara, sisa dana yang lain akan dicarikan dari hibah beberapa negara. Itu semua akan dibantu oleh Wakil Presiden Jusuf "JK" Kalla. Pemerintah Daerah Kota Depok juga tengah mengebut proses amdalnya.  Apabila berjalan lancar, maka diprediksi seluruh kompleks kampus UIII rampung dibangun pada tahun 2022. 

3. Proses perekrutan mahasiswa baru akan dimulai tahun 2019

Pembangunan Universitas Islam Bertaraf Dunia Ditargetkan Rampung 2022wintec.ac.nz

Kamaruddin menjelaskan pada tahun 2019 mereka sudah mulai menerima mahasiswa dari seluruh dunia. Pemerintah berharap 50 persen di antaranya akan datang dari luar Indonesia. Baik itu dari dunia Islam atau dunia barat. 

"Tapi, kami juga mengundang para akademisi dan peneliti untuk datang ke UIII. Kami sangat terbuka kalau mereka ingin menjadi peneliti atau dosen tamu di UIII," katanya lagi. 

Menurut dia, Kemenag tidak hanya belajar dan mencari rujukan dari AS. Mereka juga sempat berkunjung ke negara Timur Tengah dan Eropa. 

"Di setiap kunjungan, termasuk ke AS, kami berharap akan ada tindak lanjut dengan membuat kerja sama yang lebih konkrit di masa yang akan datang," tutur dia. 

Sementara, bagi Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan, penerimaan mereka terhadap rombongan Kemenag merupakan dukungan nyata terhadap toleransi beragama di Indonesia. 

Baca juga: Ketika Generasi Muda Australia Belajar Tentang Islam di Indonesia

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya