KSAD Maruli: Informasi Terakhir Pilot Susi Air Dalam Keadaan Sehat

Proses negosiasi dengan TPNPB-OPM terus berlangsung

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak, mengungkap kondisi terkini pilot maskapai Susi Air yang ditawan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) selama satu tahun terakhir. Ia mengatakan bahwa kondisi Kapten Philip Mark Mehrtens saat ini sehat.

Namun, ia tidak bisa menjelaskan lebih lanjut lantaran hal tersebut bukan kewenangannya. Proses pembebasan Kapten Philip dipimpin langsung oleh Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto. 

"Informasi terakhir, pilot (Susi Air) tersebut dalam keadaan sehat," ujar Maruli di Balai Kartini, dikutip dari kantor berita ANTARA pada Senin (5/2/2024). 

Ia pun membocorkan sedikit soal proses negosiasi dengan pihak TPNPB-OPM. Salah satunya akan ada perwakilan dari pemerintah yang menemui TPNPB-OPM. Kapten Philip sendiri saat ini sudah satu tahun ditawan oleh kelompok yang menyuarakan agar Papua merdeka dari Indonesia itu. 

"Jadi, yang saya dengar informasinya itu perlu waktu untuk bertemu. Akhirnya perlu beberapa hari lagi untuk menyampaikan. Beberapa hari lagi ke sana," tutur dia lagi. 

Lantas, kapan Kapten Philip akan dibebaskan oleh TPNPB-OPM?

1. Upaya pembebasan pilot Susi Air sepenuhnya berada dalam koordinasi Panglima TNI

KSAD Maruli: Informasi Terakhir Pilot Susi Air Dalam Keadaan SehatPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto di pemakaman Doni Monardo, Senin (4/12/2023) (IDN Times/Amir Faisol)

Lebih lanjut, Maruli mengatakan upaya pembebasan pilot Susi Air sepenuhnya berada di bawah koordinasi dari Panglima TNI. Tugasnya di AD sebagai pembina kekuatan. 

"Jadi, yang mengkoordinir semua (upaya pembebasan) sebetulnya Panglima TNI. Kami di TNI AD punya keterbatasan untuk mendapatkan seluruh informasi," kata mantan Pangkostrad itu. 

Ia pun meyakini bahwa seluruh jajaran TNI melakukan negosiasi dalam upaya pembebasan pilot Susi Air tersebut. Namun, hal tersebut dinilai butuh waktu yang cukup panjang. Ia mengetahui proses tersebut dari Mabes TNI. 

Baca Juga: TNI AD soal Penggunaan Knalpot Brong: Kami Tidak Cawe-Cawe

2. TPNPB-OPM klaim siap bebaskan pilot Susi Air

KSAD Maruli: Informasi Terakhir Pilot Susi Air Dalam Keadaan SehatIlustrasi penyerangan oleh TPNPB-OPM. (IDN Times/Istimewa)

Sebelumnya, TPNPB-OPM mengklaim siap membebaskan Philip Mark pada 7 Februari 2024. Momen itu bertepatan setahun dengan waktu ia ditawan. 

"Pilot asal Selandia Baru yang ditahan pasukan kami di bawah pimpinan Egianus Kogoya harus dibebaskan demi kemanusiaan berdasarkan hukum perang humaniter internasional. Tidak ada alasan untuk pilot harus ditahan sampai dunia kiamat," kata juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dikutip dari VOA Indonesia pada Senin (5/2/2024). 

Beberapa waktu lalu, beredar pernyataan dari Egianus Kogoya bersama pasukannya yang mengatakan bahwa pilot Susi Air itu harus ditukar dengan kemerdekaan bangsa Papua. Namun, menurut Sebby, pernyataan yang disampaikan oleh Egianus merupakan emosi sesaat tanpa meminta pendapat dari pimpinan TPNPB-OPM.

"Pilot akan dijadikan jaminan Papua merdeka harga mati. Hal ini sama sekali tidak mungkin terjadi. Mengapa? Karena tidak ada sejarah di dunia ini bahwa ada negara yang pernah merdeka karena ditukar dengan tawanan. Jadi, hal ini perlu dipahami oleh semua pihak TPNPB, termasuk yang di Nduga," kata dia lagi. 

3. Pilot Susi Air ogah terbang ke Papua karena khawatir diculik

KSAD Maruli: Informasi Terakhir Pilot Susi Air Dalam Keadaan SehatMenteri Basuki hingga Susi Pudjiastuti Hadir di Dhaup Ageng Pakualaman (IDNTimes/ Herlambang Jati)

Sebelumnya, pemilik maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengatakan peristiwa penyanderaan pilotnya berdampak pada psikologis pilot lain di perusahaannya.

Pilot asal Indonesia menolak jika diminta melakukan penerbangan ke Papua, lantaran tidak adanya jaminan keamanan di Bumi Cendrawasih. 

"Risikonya terlalu besar melihat penculikan seperti ini. Dulu mereka tantangannya hanya cuaca, ketelitian, dan maintenance yang baik. Sekarang ada hal yang tidak terduga, bisa saja kita baru landing, ada kejadian tembak-menembak. Bisa saja kami baru landing, sudah ada pembakaran di sana-sini. Yang terakhir pilot kami disandera," ungkap Susi ketika berbicara dalam program Rosi yang tayang di stasiun Kompas TV pada Mei 2023 lalu. 

Susi menyebut pilot untuk menerbangkan pesawat jenis porter dari semula sembilan orang, empat di antaranya sudah mengajukan pengunduran diri. Otomatis hal itu mengurangi penerbangan ke Papua. 

"Dua bulan lalu, kami mungkin ada 20-25 flight tidak terbang per hari. Sekarang sudah mulai membaik. Tapi masih ada 11-13 flight yang tidak bisa kita terbangi karena rute itu kami anggap tidak aman," tutur dia. 

Lantaran penyekapan pilot Philip Mark Mehrtens, Susi Air terpaksa mengkalkulasikan kembali soal rute penerbangan ke Papua. Susi tidak membantah pesawatnya diasuransikan, tetapi biaya preminya meningkat pada 2024 lantaran risiko yang dihadapi begitu tinggi. Alhasil, beban biaya Susi Air semakin membengkak. 

Susi mengaku geram dan tak bisa diam, lantaran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tak kunjung membebaskan pilot Susi Air. Mereka malah menembaki prajurit TNI yang dikirimkan untuk menjemput Kapten Philip. 

Baca Juga: TPNPB-OPM Rilis Video Pilot Susi Air, Minta Hentikan Operasi Militer

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya