Latihan di Perairan Natuna, Dua Kapal TNI AL Lepaskan Rudal Kendali

Sasaran peluru kendali adalah eks KRI Balikpapan

Jakarta, IDN Times - Dua kapal perang TNI Angkatan Laut (AL) KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642 menembakkan rudal kendali C-705 ke eks KRI Balikpapan pada Kamis, 8 April 2021 yang tengah berlayar di Perairan Natuna. Rudal pun mengenai sasaran dan eks KRI itu pun hancur. 

Itu merupakan bagian dari latihan perang yang dilakukan oleh TNI AL bernama Pra Armada Jaya. Dalam latihan itu dikerahkan 33 kapal perang, 5 pesawat udara, 10 kendaraan tempur. 

Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Julius Widjojono mengatakan daerah tempat mereka berlatih tersebar di Jakarta, Laut Jawa, Laut Natuna Utara, dan Dabo Singkep, Kepulauan Riau. "Latihan berlangsung pada 5 April-15 April 2021 adalah persiapan awal sebelum melaksanakan latihan Armada Jaya yang akan menjadi latihan puncak TNI AL," kata Julius melalui keterangan tertulis pada Jumat (9/4/2021). 

Ia juga menjelaskan KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642 merupakan kapal cepat rudal (KCR) tipe 40 yang tergabung dalam satuan kapal cepat (Satkat) Koarmada I. "Kapal tersebut merupakan kapal pemukul reaksi cepat di mana dalam penugasannya mengutamakan unsur pendadakan, harus menghindar dengan cepat, menghindari serangan lawan dalam waktu singkat serta menghancurkan target sekali pukul," tutur dia lagi. 

Lalu, apa tujuan dari latihan perang yang dilakukan di Perairan Natuna tersebut?

1. Latihan digelar untuk meningkatkan kesiapsiagaan prajurit TNI AL

Latihan di Perairan Natuna, Dua Kapal TNI AL Lepaskan Rudal KendaliKRI Kujang-642 melepaskan rudal kendali C-705 di wilayah perairan Natuna (Dokumentasi video dari TNI AL)

Julius menjelaskan tujuan digelarnya Latihan Armada Jaya yaitu untuk menguji dan meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL. Selain itu, mereka ingin menguji kesiapsiagaan peralatan tempur atau alutsista TNI AL di lapangan. 

Latihan matra TNI AL yang digelar  terdiri dari latihan operasi laut gabungan (Opslagab) diperankan oleh Koarmada II Surabaya, latihan operasi gabungan amfibi (Opsgabfib) dilaksanakan oleh Koarmada I Jakarta, latihan pasukan pendarat Korps Marinir (Pasrat Kormar) dilaksanakan oleh Kormar, latihan operasi pendaratan administrasi (Opsratmin) dilaksanakan oleh Kolinlamil dan latihan operasi pertahanan pantai (Opshantai) dilaksanakan oleh Koarmada I dalam hal ini Lantamal IV Tanjung Pinang.

Baca Juga: 5 Fakta di Balik KRI Alugoro-405, Kapal Selam Made in Indonesia!

2. Selain kapal perang, TNI AL juga kerahkan 5 pesawat udara dan 10 kendaraan tempur

Latihan di Perairan Natuna, Dua Kapal TNI AL Lepaskan Rudal KendaliEks KRI Balikpapan yang tenggelam usai ditembak dengan rudal kendali dari KRI Kujang-642 (Dokumentasi dari video TNI AL)

Julius mengatakan alutsista yang dilibatkan dalam latihan ini yakni antara lain kapal perang meliputi; Latopslagab (Latihan Laut Operasi Gabungan) yang menggunakan kapal perang yakni; KRI R.E. Martadinata-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Fatahillah-361, KRI Clurit-641, KRI Kujang-642, KRI Nanggala-401, KRI Aluguro-405, KRI Diponegoro- 365, KRI Bung Tomo-357, KRI Teuku Umar-385, KRI Patimura-371, KRI Tjiptadi-381, KRI Pulau. Ada pula  Rangsang-727, KRI Sutedi Senaputra–378, KRI Imam Bonjol-383, KRI Sembilang–850. Sedangkan, latopsratmin (Latihan Operasi Pendaratan Administrasi) meliputi; KRI Teluk Bintuni-520, KRI Teluk Lampung-540, KRI Teluk Amboina dan KRI Halasan-630. 

Selain itu, ada pula latopsfib (Latihan Operasi Amfibi) yang menggunakan kapal perang yakni; KRI Teluk Cirebon-543, KRI Teluk Ende-517, KRI Teluk Sorong-536, KRI Pulau Raas-726, KRI Bung Tomo-357 KRI Teuku Umar-385, KRI Patimura-371, KRI Imam Bonjol-383, KRI Jhon Lie-358 dan KRI Tjiptadi-381. Kemudian, ada latopshantai (Latihan Operasi Pertahanan Pantai) meliputi KRI Barakuda-814, KRI Kerait-827, KRI Sigurot-864. 

Selain itu, di dalam latihan tersebut juga dikerahkan lima pesawat udara, 10 kendaraan tempur yang terdiri dari BTR-50 6 unit dan BMP-3F sebanyak 4 unit.

3. TNI AL diperkuat dengan tambahan dua armada kapal

Latihan di Perairan Natuna, Dua Kapal TNI AL Lepaskan Rudal KendaliIlustrasi Kapal Feri (Kapal Penyeberangan) (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara, pada 5 April 2021 lalu, TNI AL mendapat tambahan dua unit kapal perang yaitu KAL Pandang I-1-72 dan KAL Sarudik I-2-18 untuk menegakan aturan hukum di laut. Pembuatan Kapal Angkatan Laut (KAL) 28 meter dilakukan oleh PT Palindo yang bermarkas di Batam. 

Dua unit KAL 28 M itu merupakan buatan Indonesia dan memiliki spesifikasi panjang 28 meter, lebar 6,2 meter dan berat 90 ton. Kapal perang itu memiliki kecepatan maksimal 28 knots, kecepatan jelajah 18 knots dan diisi 15 ABK. Kapal tersebut mampu berlayar hingga 3 hari. 

Dua KAL 28 M itu juga dilengkapi persenjataan 1x Meriam Kaliber 20 mm dan 2x Mitraliur kaliber 12,7 meter. 

Baca Juga: Drone Asing Masuk Perairan RI, Prabowo Janji Perkuat Pertahanan Laut

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya