LSI Denny JA: Pemilih yang Tak Puas ke Jokowi Akan Pilih Anies di 2024

Anies dianggap bawa perubahan dari rezim Jokowi

Jakarta, IDN Times - Mayoritas yang tak puas dengan kinerja Presiden Joko "Jokowi" Widodo diprediksi memilih Anies Baswedan sebagai capres pada Pemilu 2024. Itu merupakan salah satu hasil survei yang dirilis oleh LSI Denny JA dengan topik 'Melanjutkan Legacy Jokowi atau Isu Perubahan, 2023-2024: Panen Raya Politik Pemilu pada Selasa (24/1/2023). 

Hasilnya, dari 30,8 persen responden yang mengaku tak puas dengan kepemimpinan Jokowi, maka akan mengalihkan suaranya ke Anies. Angkanya mencapai 40,1 persen. Hasil survei dilakukan oleh Denny JA pada Januari 2023. 

"Sementara, dari responden yang tidak puas (terhadap kepemimpinan Jokowi) 7,4 persen memilih Ganjar Pranowo dan 21 persen memilih Prabowo Subianto," ungkap Denny ketika melakukan pemaparan di Jakarta. 

Di sisi lain, 65,4 persen responden yang mengaku puas terhadap kinerja Jokowi, sebanyak 38,2 persen memilih Ganjar. "Sedangkan, Prabowo hanya 21,3 persen. Anies Baswedan dipilih oleh 10,6 persen responden," tutur dia. 

"Jadi, kita melihat dua segmen yang berbeda yang puas dan tak puas, memiliki juara yang sama sekali berbeda. Masing-masing juara ini dengan ranking kedua atau ketiga sudah double digit," katanya lagi. 

Apakah ini berarti, pemilih Ganjar berasal dari orang-orang yang dulu adalah pendukung Jokowi?

1. Sosok Ganjar Pranowo menyerap pendukung Jokowi

LSI Denny JA: Pemilih yang Tak Puas ke Jokowi Akan Pilih Anies di 2024Hasil survei LSI Denny JA terkait elektabilitas capres 2024. (Tangkapan layar hasil survei LSI Denny JA)

Sementara, berdasarkan data yang dirilis oleh LSI Denny JA, menunjukkan orang-orang yang dulunya adalah pemilih Jokowi kini semakin beralih ke Ganjar. Tren itu terlihat meningkat pada periode September 2022 menuju ke Januari 2023. 

"Sekarang kembali bertambah di Januari 2023 menjadi 38,2 persen. Bisa dikatakan, suka tidak suka, Ganjar bisa dikatakan putra mahkota dari pendukung Jokowi," kata Denny JA. 

Meski ada tokoh-tokoh lain, tetapi Ganjar tetap yang paling menonjol. Berbanding terbalik, Anies semakin menguatkan persepsi bahwa ia adalah antitesa dari Jokowi. Anies didukung oleh orang-orang yang tidak puas dengan kepemimpinan mantan Wali Kota Solo tersebut. 

"Kini di Januari 2023, 40,1 persen orang-orang yang tak suka Jokowi pilih Anies," ujarnya. 

Oleh sebab itu, Denny JA mendorong agar Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai NasDem agar secepatnya mengibarkan isu perubahan. "Ini tidak mudah bagi NasDem karena salah satu kakinya saat ini masih ada di pemerintahan," kata dia lagi. 

Baca Juga: Heboh Cuitan Anies soal Argo Parahyangan, Sentil Proyek Kereta Cepat?

2. Koalisi partai lama akan berusaha menggagalkan Anies maju jadi capres di Pemilu 2024

LSI Denny JA: Pemilih yang Tak Puas ke Jokowi Akan Pilih Anies di 2024Hasil survei LSI Denny JA terkait elektabilitas capres 2024. (Tangkapan layar hasil survei LSI Denny JA)

Lebih lanjut, Denny JA memprediksi tarikan dari partai calon koalisi akan semakin keras ke NasDem. Selain itu, partai yang tergabung di koalisi lama di pemerintahan Jokowi, terutama PDI Perjuangan juga akan berusaha mencari cara agar Anies gagal dicapreskan oleh NasDem. 

"Atau memaksa NasDem keluar dari pemerintahan Jokowi," tutur dia. 

Ia memprediksi dua tarikan keras itu akan membayangi Anies hingga benar-benar didaftarkan sebagai capres di kantor KPU pada September 2023. Denny pun memprediksi NasDem akan menyerahkan keputusan akhir ke Jokowi soal perombakan kabinet. 

"Tapi, tampaknya pencalonan Anies Baswedan tidak akan dibatalkan oleh NasDem sejauh ia mendapatkan partai koalisinya," katanya. 

3. LSI Denny JA sebut 2024 menjadi panen raya pemilu

LSI Denny JA: Pemilih yang Tak Puas ke Jokowi Akan Pilih Anies di 2024Hasil survei LSI Denny JA terkait pemilu 2024. (Tangkapan layar hasil survei LSI Denny JA)

Denny juga menyebut pada 2024 bakal menjadi panen raya pemilu. Hal itu lantaran rakyat tidak hanya memilih capres, tetapi juga memilih calon anggota legislatif dan kepala daerah. Sesuai jadwal yang sudah ditetapkan pilpres bakal digelar pada 14 Februari 2024. 

"Pemilihan anggota DPR untuk 580 kursi digelar di tahun yang sama. Ada pula pemilihan calon anggota DPRD di tingkat I dan II di 513 kabupaten/kotamadya. Minta ampun banyak sekali pemilu itu," ujar Denny. 

Selain itu, di tahun yang sama pada November bakal digelar pemilihan kepala daerah serentak di 548 daerah di 38 provinsi. "Dari pemilu ini lah akan lahir pemimpin yang baik atau buruk, dan itu semua akan menentukan bulat dan lonjongnya Indonesia," tutur dia. 

Baca Juga: Charta Politika: Ada Kanibalisme di Ceruk Pendukung Anies-Prabowo

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya