Mabes Bantah Ada Prajurit TNI Jadi Tentara Bayaran di Luar Negeri

TNI harus pegang teguh jati diri dan bela Indonesia

Jakarta, IDN Times - Mabes TNI membantah ada prajuritnya yang menjadi tentara bayaran di luar negeri. Kepala Pusat Penerangan TNI Brigjen Nugraha Gumilar mengatakan, tentara bayaran tidak sesuai dengan undang-undang dan doktrin TNI. 

"Prajurit TNI tidak ada yang menjadi tentara bayaran di negara manapun. Jadi, informasi itu tidak benar," ujar Brigjen Nugraha di dalam keterangan tertulis, Senin (18/3/2024). 

Di dalam Undang-Undang TNI pun, juga tidak diatur mengenai konsep tentara bayaran. Tentara bayaran yang dimaksud yaitu ikut berperang bagi negara lain demi iming-iming sejumlah bayaran. 

Pernyataan itu untuk menepis data yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia mengenai data jumlah 'tentara bayaran asing' yang berperang untuk Ukraina sejak Februari 2022.

Dalam data tersebut, yang juga sempat dirilis Kedutaan Besar Rusia di Jakarta melalui akun X-nya, ada 10 warga negara Indonesia yang dinyatakan telah bergabung dengan militer Ukraina dan empat di antara mereka telah tewas 'dihabisi' Rusia.

Sementara, Kedutaan Besar Rusia di Jakarta mengatakan sejak 24 Februari 2022, tercatat sekitar 13.387 tentara bayaran asing telah memasuki Ukraina. Berdasarkan data tersebut, Polandia menyumbang tentara bayaran terbanyak yakni sekitar 2.960 orang.

Namun, Kedutaan Besar Rusia di Indonesia tidak memberikan detail kapan para tentara bayaran ini datang ke Ukraina.

1. Prajurit TNI harus memegang teguh jati diri TNI

Mabes Bantah Ada Prajurit TNI Jadi Tentara Bayaran di Luar NegeriKadiv Humas Polri Irjen. Pol. Sandi Nugroho menerima kunjungan Kapuspen TNI Nugraha Gumilar beserta rombongan di Gedung Humas Polri, Kamis (25/1/24). (dok. Humas Polri)

Lebih lanjut, Brigjen Nugraha mengatakan, setiap prajurit harus memegang teguh jati diri TNI yakni tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional. 

"Tentara rakyat (artinya) berasal dari rakyat, tentara pejuang berjuang menjaga keutuhan dan kedaulatan negara, tentara nasional bekerja untuk nasional di atas kepentingan suku, golongan, agama dan lain-lain," katanya.

"Tentara profesional bermakna profesional melaksanakan tugasnya seperti yang diamanatkan di dalam UU TNI dan tidak berpolitik praktis," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Menpan RB: Jabatan Sipil yang Bisa Diisi TNI/Polri Masih Terbatas

2. Kemlu masih telusuri informasi yang disampaikan Kemhan Rusia

Mabes Bantah Ada Prajurit TNI Jadi Tentara Bayaran di Luar NegeriDirektur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sementara, Direktur Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengaku sudah menerima laporan terkait klaim adanya WNI yang ikut berjuang dalam perang Rusia-Ukraina. Ia mengatakan, Kemlu RI bersama Kedutaan Besar RI di Moskow dan Kyiv, juga sudah memeriksa rilis Kemhan Rusia tersebut. 

Judha menyebut, hingga saat ini perwakilan RI sedang melakukan penelusuran dan meminta informasi resmi mengenai hal tersebut.

"Hingga saat ini KBRI Kyiv dan KBRI Moskow tidak pernah menerima informasi mengenai aktivitas WNI sebagai tentara bayaran," kata Judha. 

Ia menambahkan bahwa jumlah WNI di Ukraina sebanyak 55 orang, termasuk keluarga besar KBRI Kyiv. 

3. Pemerintah Rusia klaim empat dari 10 WNI yang ikut berperang di Ukraina tewas

Mabes Bantah Ada Prajurit TNI Jadi Tentara Bayaran di Luar NegeriDaftar yang dirilis oleh Kemhan Rusia mengenai orang asing yang ikut berjuang di Kyiv, Ukraina. (Dokumentasi dari Twitter)

Sementara, di dalam data yang dirilis oleh Kemhan Rusia, tertulis dari 10 WNI yang ikut berperang di Ukraina, empat di antaranya telah tewas. Daftar yang semula juga diunggah di akun resmi X Kedubes Rusia di Jakarta itu, kini sudah dihapus. 

Dilansir dari media Russia Today, otoritas Kremlin mengklaim Polandia merupakan negara dengan jumlah tentara bayaran terbesar, yaitu 2.960 orang. Lebih dari separuhnya, sekitar 1.497 orang tewas dalam pertempuran.

Adapun Amerika Serikat adalah negara pengirim prajurit asing terbesar kedua yakni sekitar 1.113 orang. Setidaknya 491 orang di antara mereka telah tewas, menurut perkiraan militer Rusia. 

https://www.youtube.com/embed/STW7digSdBI

Baca Juga: TNI Sukses Kirim Bantuan Terbesar untuk Gaza Pakai Kapal Rumah Sakit

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya