Mahfud MD: Sekarang sedang Muncul Gejala Pengunduran Diri 

"Negara ini sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja"

Jakarta, IDN Times - Calon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud MD memberikan indikasi bakal ada lagi pejabat yang mundur menjelang pemungutan suara di pemilu 2024.

Usai ia resmi mundur dari jabatan Menko Polhukam, Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama pun mengekor jejak Mahfud. Ahok memilih mundur dari kursi Komisaris Utama PT Pertamina

"Gejala yang muncul sekarang itu pengunduran diri kan? Saya mengundurkan diri, lalu disusul Deputi V Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodawardhani. Lalu disusul Pak Ahok. Itu gelombang dua hari ini," ujar Mahfud di Riau, Jumat (2/2/2024). 

Sementara, selama tiga hari ini, sivitas akademika dan para guru besar di sejumlah kampus sudah berbicara.

"Mereka menyuarakan bahwa negara ini sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja dan demokrasi kita sedang terancam," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu. 

Ia pun turut menyinggung bahwa situasi kebebasan berekspresi di kampus sudah menurun dan politis.

"Dulu zaman saya, meskipun yang berkuasa (rezim) Orde Baru, tapi kampus masih sangat dihargai. Sekarang, kampus ini sudah lebih politis," ucapnya. 

1. Gelombang pengunduran diri sejumlah pejabat merupakan seruan moral bagi Jokowi

Mahfud MD: Sekarang sedang Muncul Gejala Pengunduran Diri Menko Polhukam Mahfud MD (tengah) menyapa wartawan saat mengemas barang pribadinya pada hari terakhir kerja sebagai Menko Polhukam di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat (2/2/2023). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Pilih Tito Jadi Plt Menko Polhukam Gantikan Mahfud

Mahfud mengatakan, gelombang pengunduran diri sejumlah pejabat dipicu seruan moral terhadap pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo dan Ma'ruf Amin. Itu pula yang mendorong mundurnya Ahok dari kursi Komisaris Utama PT Pertamina. 

"Ya, gak apa-apa. Itu kan kesadaran pribadi dia (Ahok untuk mundur). Sekaligus itu kan seruan moral," kata Mahfud. 

Ahok mengumumkan pengunduran dirinya lewat media sosial pada Jumat (2/2/2024). Ia mengatakan alasannya mundur adalah untuk ikut serta mengampanyekan pasangan Ganjar-Mahfud. Di dalam unggahan media sosialnya, Ahok turut menyertakan surat pengunduran diri yang telah ditandatangani. 

"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima surat pengunduran diri saya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) yang saya serahkan pada 2 Februari 2024. Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta dan ikut mengampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD," demikian cuit Ahok di platform X, dikutip pada Sabtu (3/2/2024). 

Ia menempuh langkah tersebut agar tidak menimbulkan lagi kebingungan terkait arah politiknya. 

Baca Juga: 7 Momen Mahfud MD pada Hari Terakhir Ngantor di Kemenko Polhukam

2. Dewan Guru Besar UI mendorong pemilu 2024 digelar luber dan jurdil

Mahfud MD: Sekarang sedang Muncul Gejala Pengunduran Diri Sivitas akademika UI aksi di Kampus depok UI. (IDN Times/Maulana Ridhwan Riziq)

Sementara Dewan Guru Besar UI pada Jumat kemarin mengaku gelisah dengan situasi demokrasi di Tanah Air yang semakin mengalami kemunduran.

Ia membantah tuduhan sejumlah pihak termasuk politikus bahwa petisi kebangsaan yang dibacakan di rotunda rektorat lantaran dipicu keinginan pemilu 2024 gagal terselenggara. Justru, kata dia, mereka ingin pemilu 2024 tetap digelar. 

"Tapi, keinginan kami secara luber dan jurdil gitu lho! Jadi, pemilu benaran. Gak ada cawe-cawe, kecurangan atau permainan," ujar Harkristuti kepada IDN Times melalui telepon pada Jumat kemarin. 

Ia mengatakan, proses pembangunan demokrasi di Tanah Air sudah lama dilakukan. Hal itu kemudian sempat dipuji oleh dunia internasional. Namun kini situasinya seolah Indonesia diajak kembali ke era orde baru yang mulai membatasi kebebasan berekspresi.

"Kami gak mau bahwa pemilu tidak terjadi. Kami tidak mau itu. Kami juga tidak mau peristiwa 1998 terulang lagi," ujarnya.

"Yang ada kekerasan, pokoknya kami tidak dukung. Sebab, lapisan pertama yang merugi adalah orang-orang yang di bawah," imbuh dia. 

3. Dewan Guru Besar UI bantah petisi kebangsaan ditunggangi kepentingan paslon tertentu

Mahfud MD: Sekarang sedang Muncul Gejala Pengunduran Diri Guru Besar Fakultas Hukum UI, Harkristuti Harkrisnowo dan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. (ANTARA FOTO)

Harkristuti menepis anggapan politikus Partai Demokrat yang menyebut pembacaan petisi kebangsaan tersebut didorong oleh kepentingan pasangan calon lain. Menurutnya, sikap para Guru Besar itu dipicu demokrasi di Tanah Air yang semakin memburuk. 

"Kami kan concern dengan kondisi seperti ini. Sudah diperingatkan beberapa kali tapi kan terus saja. Seakan-akan anjing menggonggong tapi kafilah berlalu," ujar Harkristuti.

Selain itu, kata dia, UI memiliki sejarah panjang sebagai reformis dalam berbagai peristiwa bersejarah mulai dari 1966, 1974 hingga 1998. Di momen-momen tersebut selalu ada keterlibatan UI. 

Menurut Harkristuti, UI sudah terlalu lama banyak berdiam diri di beberapa isu. Mahasiswa memang sempat turun untuk melakukan aksi tetapi aksi itu tak bertahan lama. 

"Akhirnya teman-teman banyak yang nanya, kok UI diam saja (melihat keadaan saat ini)? Jadi, kami para guru besar (yang menyampaikan aspirasi) yang sering kumpul-kumpul saja," tutur dia. 

Mereka pun bersedia menyampaikan petisi itu lantaran terdorong oleh panggilan etik dan moral. 

"Jadi, salah besar kalau ada yang menganggap kita ditunggangi atau membawa misi dari paslon-paslon tertentu. Gak ada itu!" kata dia. 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

https://www.youtube.com/embed/KKO_c-GBllE

Baca Juga: Politisi Partai Demokrat: Isu Forum Guru Besar untuk Gagalkan Pemilu

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya