Menko Hadi: Aksi Teror di RI Rendah tapi Pemerintah Tetap Waspada

Hadi kutuk serangan teror di Moskow, Rusia

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto, memastikan potensi aksi terorisme di Indonesia saat ini masih tergolong rendah hingga sedang atau menengah.

Meski begitu, kata Hadi, pemerintah tetap akan melakukan pengamanan terbuka dan preventif jelang beberapa acara besar keagamaan. Mulai dari perayaan Paskah hingga mudik di Hari Raya Idul Fitri 2024. 

"Dari rakor itu hasil elisitasi oleh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) diketahui bahwa potensi aksi terorisme di Indonesia masih tergolong rendah hingga sedang atau menengah," ujar Hadi, usai rapat koordinasi bersama Kepala BNPT, Komjen Rycko Amelza Dahniel, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (25/3/2024). 

Pengamanan untuk perayaan Paskah dimulai pada 28 Maret 2024 hingga 31 Maret 2024. Pada hari itu, dimulai rangkaian acara Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Sunyi hingga Paskah. 

"Khusus pelaksanaan-pelaksanaan untuk memperingati Paskah juga dilaksanakan di gereja-gereja maupun di tempat-tempat terbuka. Sehingga, perlu dilaksanakan upaya preventif untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat," tutur Hadi.

1. Pemerintah Indonesia mengutuk serangan teror di Rusia yang tewaskan ratusan jiwa

Menko Hadi: Aksi Teror di RI Rendah tapi Pemerintah Tetap WaspadaSituasi di Crocus City Hall, Moskow, Rusia. (Dokumentasi Sputnik)

Lebih lanjut, Hadi turut berkomentar terkait aksi teror yang terjadi di Moskow, Rusia pada Jumat pekan lalu. Pemerintah Indonesia, kata Hadi, mengutuk serangan yang menewaskan 137 orang di Crocus City Hall itu. 

"Pemerintah mengutuk serangan teror di Moskow, Rusia yang telah mengakibatkan ratusan korban jiwa. Aksi teror merupakan tindakan yang sungguh tidak beradab. Apapun alasannya karena mengorbankan pihak-pihak yang tidak berdosa. Apalagi aksi itu dilakukan di bulan Ramadan yang penuh rahmat dan berkah ini," ujar mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) itu. 

Hadi juga menyampaikan duka mendalam atas semua korban tewas akibat aksi teror itu. Di forum itu, mantan Panglima TNI tersebut juga menyebut pemerintah terus memantau jaringan-jaringan teroris, termasuk ISIS. 

"Tadi kami sudah bicarakan antara BNPT, BIN (Badan Intelijen Negara) dan Kepala Densus. Semuanya terus dipantau baik pergerakan maupun aktivitasnya," katanya. 

Hadi berharap dengan mendeteksi jaringan-jaringan kelompok teror, maka bisa masuk kepada para pelaku aksi teror dengan metode lone wolf atau beraksi seorang diri.

"Pemerintah tidak akan memberikan ruang (untuk aksi teror)," tutur dia. 

Baca Juga: Menko Hadi: RPP Manajemen ASN Buka Peluang Sipil di Struktural TNI

2. Kepala BNPT sebut aksi teror di Moskow tidak patut didukung

Menko Hadi: Aksi Teror di RI Rendah tapi Pemerintah Tetap WaspadaKepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen (Pol) Rycko Amelza Dahniel. (Dokumentasi Setkab)

Sementara, Kepala BNPT, Komjen (Pol) Mohammed Rycko Amelza Dahniel menegaskan, aksi teror di Moskow tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Ia pun mendorong agar rakyat di Tanah Air tidak ikut mendukung aksi yang telah menewaskan ratusan jiwa tersebut. 

Menurut Rycko, berdasarkan pemantauan BNPT, masih ditemukan narasi di media sosial berisi dukungan terhadap aksi serangan di Moskow.

"Masih kami temukan dalam media sosial, platform-platform media, baik yang terbuka, tertutup, tersembunyi, yang pribadi, kelompok, kami masih menemukan narasi-narasi yang mendukung tindakan tersebut. Kami masih ada menemukan-menemukan narasi yang melakukan penyebaran, sharing, melakukan propaganda," ujar dia di lokasi yang sama. 

Rycko menyebut aksi teror di Rusia merupakan kejahatan dan tragedi kemanusiaan. Oleh sebab itu, tidak ada satu pun agama yang mengajarkan untuk berbuat teror. 

"Dalam kesempatan baik ini saya ingin sampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, apa yang terjadi di Rusia adalah serangan kejahatan dan tragedi kemanusiaan. Tidak ada satu pun agama di atas dunia ini yang mengajarkan, kekerasan, kebiadaban, serta kekejian," tutur dia. 

Baca Juga: Denmark Laporkan Ancaman Terorisme Meningkat di Negaranya

3. BNPT ajak warga menolak semua ideologi dan ajaran kekerasan

Menko Hadi: Aksi Teror di RI Rendah tapi Pemerintah Tetap Waspadailustrasi terorisme (IDN Times/Aditya Pratama)

Rycko kemudian mengajak masyarakat memperkuat rasa kebhinnekaan dan menolak segala bentuk tindak kekerasan.

"Mari kita jaga rasa kasih sayang, jauhkan tindakan kekerasan seperti itu. Mungkin masih ada yang kurang informasi, saya ingin memberikan informasi, satu cara untuk melawan ideologi kekerasan ini, yaitu dengan membangun pengetahuan. Bagi pengetahuan, membangun public awareness melalui pengetahuan," tutur dia. 

Rycko menjelaskan, BNPT telah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat. Sosialisasi hingga penindakan hukum yang tegas diharapkan mampu mencegah ajaran radikal tersebar di masyarakat.

"Yang soft itu dilakukan dengan public resilience atau membangun ketahanan publik. Publik memiliki pengetahuan, publik ikut serta, bahwa yang terjadi ini betul-betul suatu tragedi kemanusiaan," katanya. 

https://www.youtube.com/embed/STW7digSdBI

Baca Juga: Menko Hadi Klaim Data Sirekap Tetap Aman Meski Gunakan Alibaba Cloud

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya