Namanya Dipasangkan dengan Ganjar di 2024, Mahfud: Itu Bunga Demokrasi

Eros Djarot yakin pasangan Ganjar-Mahfud buat PDIP menang

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD akhirnya menanggapi soal namanya yang kembali digadang-gadang menjadi bakal cawapres di Pemilu 2024. Mahfud menyebut bahwa namanya yang kini ramai diajukan sebagai kandidat capres atau cawapres sebagai bunga-bunga demokrasi. Hal tersebut, kata Mahfud, merupakan salah satu poin yang diperjuangkan. 

"Itu bunga-bunga demokrasi yang kita perjuangkan. Orang sekarang bebas mengusulkan calon presiden, cawapres, cagub, hingga caleg. Yang diusulkan boleh orang lain atau dirinya sendiri. Tapi, kan semua ada prosedur dan persyaratannya," ungkap Mahfud kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Senin (10/4/2023). 

Persyaratan yang dimaksud mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu yakni dukungan dari partai politik. Sebab, kandidat capres dan cawapres tetap membutuhkan kendaraan dari parpol. 

Sebelumnya, budayawan dan pengamat politik Eros Djarot mengatakan PDI Perjuangan berpeluang besar untuk mengalahkan Koalisi Kebangsaan, asal mengusung dalam pilpres 2024. Apalagi, bila Gubernur Jawa Tengah itu digandengkan dengan sosok yang merepresentasikan sebagai pemberantasan korupsi seperti Mahfud MD. 

Eros menilai duet Ganjar-Mahfud akan menjadi pasangan yang sulit dikalahkan. Ganjar menjadi sosok pemimpin yang diidamkan masyarakat lewat terobosan dan sifat merakyatnya. Di sisi lain, Mahfud bisa menjadi pelengkap untuk mewujudkan pemerintahan yang tegas dan bersih. 

"Saat ini, Indonesia memerlukan sosok pemimpin seperti itu. Mau berhadapan dengan Koalisi Kebangsaan atau koalisi sebesar apapun, pasangan ini saya yakin akan menjadi pemenang. Track record keduanya jelas kok. Clear!" ungkap Eros seperti dikutip dari kantor berita ANTARA.

1. Tak semua parpol bersimpati terhadap langkah buka-bukaan Mahfud

Namanya Dipasangkan dengan Ganjar di 2024, Mahfud: Itu Bunga DemokrasiMenteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD ketika berkunjung ke Batam, Kepulauan Riau. (Tangkapan layar YouTube Kemenko Polhukam)

Analis politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komaruddin, menilai peluang Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD untuk menjadi capres pada Pemilu 2024 tergolong berat. Sebab, tidak semua partai politik bersimpati dengan langkah yang dilakukan oleh Mahfud. Termasuk dalam mengungkap transaksi mencurigakan senilai Rp349 triliun.

"Untuk bisa dipertimbangkan menjadi capres kan banyak variabel dan faktornya. Satu, faktor partai politik, dua, elektabilitas, ketiga, faktor bandar politik atau pendonor. Mau dikalkulasi apapun, saya belum melihat ada loncatan akan membuat Pak Mahfud MD bisa menjadi tiga besar capres yang ada," ungkap Ujang ketika dihubungi IDN Times melalui telepon, pada 26 Maret 2023 lalu.

Ia pun menyebut, meski sikap Mahfud dalam membongkar berbagai kasus hukum didukung oleh publik, tetapi belum tentu hal tersebut disetujui oleh partai politik. Ujang memberikan contoh kalimat yang pernah disampaikan oleh politikus PDI Perjuangan, Arteria Dahlan, yang justru mengancam Mahfud soal ancaman bui seandainya membuka laporan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) ke ruang publik. 

"Orang yang terbuka dan mengusut kasus berhadapan dengan partai-partai yang sampai saat ini masih korup lah," tutur dia. 

Ujang pun sepakat dan mendorong Mahfud untuk membongkar sejumlah kasus hukum yang mandek, seperti pembunuhan polisi yang melibatkan mantan Kadiv Propam Mabes Polri Ferdy Sambo, penyitaan aset Badan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), dan ketiga soal dugaan transaksi mencurigakan senilai Rp349 triliun. 

"Kan di tingkat elite itu banyak permufakatan jahat. Makanya di tingkat elite pun banyak yang tidak setuju langkah Mahfud," katanya.

Itu sebabnya dalam konteks pencapresan, ia mengaku tak yakin parpol-parpol bersimpati ke Mahfud. Meskipun mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu membuka tabir kasus-kasus korupsi di negara ini. 

Baca Juga: Pengamat: Peluang Mahfud Jadi Capres di Pemilu 2024 Kecil

2. Mahfud diproyeksikan cocok dipasangkan dengan Anies, Ganjar hingga Prabowo

Namanya Dipasangkan dengan Ganjar di 2024, Mahfud: Itu Bunga DemokrasiMenko Polhukam Mahfud MD (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Lebih lanjut, alih-alih dipasangkan jadi capres, Mahfud justru lebih berpeluang untuk dijadikan bakal cawapres. Apalagi pada Pemilu 2019 lalu, Mahfud nyaris mendampingi Jokowi menjadi cawapres.

Sementara, bila melihat hasil survei nasional terbaru yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia (IPI) pada akhir Maret 2023, elektabilitas Mahfud sebagai bakal cawapres ada di angka 1,7 persen. Angka itu lebih baik dibandingkan elektabilitas Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. 

Ujang menilai, Mahfud cocok dipasangkan dengan bakal capres manapun yang namanya kini masuk ke dalam bursa survei. 

"Dia kan sipil dan ahli hukum, mau dipasangkan dengan Anies cocok, begitu juga bila dipasangkan dengan Ganjar atau Prabowo. Tapi, kan tetap dicari kalkulasi yang matang agar bukan sekadar cocok tapi juga harus bisa menang pemilu," tutur dia. 

Ia menambahkan, meski nama Mahfud kini sedang menjadi sorotan publik dan masuk beragam pemberitaan, namun belum bisa jadi daya tawar yang menarik bagi parpol. "Parpol itu melihatnya sangat pragmatis. Mereka akan melihat tokoh yang punya elektabilitas yang tinggi," katanya. 

3. Eros Djarot yakin konsistensi sikap Mahfud bakal pelan-pelan dongkrak elektabilitasnya

Namanya Dipasangkan dengan Ganjar di 2024, Mahfud: Itu Bunga DemokrasiBudayawan Eros Djarot. (ANTARA FOTO)

Lebih lanjut, Eros memuji keberanian Mahfud dalam membuka skandal di Kementerian Keuangan yakni transaksi mencurigakan senilai Rp349 triliun. Ketegasan semacam itu, kata Eros, sudah ditunjukkan oleh Mahfud, sejak ia masih menjabat anggota DPR dulu. 

"Karakter seperti itulah yang cocok untuk mendampingi Ganjar. Bila Ganjar mampu mewujudkan clean government maka kekuatan itu perlu ditambah dengan keberanian pemberantasan korupsi," kata Eros. 

Meski begitu, Eros tak menampik bahwa elektabilitas Mahfud masih rendah. Namun, ia yakin dengan sikap konsisten yang ditunjukkan oleh Mahfud bakal dengan sendirinya mendongkrak elektabilitas mantan Ketua Mahkah Konstitusi (MK) itu. Diprediksi, elektabilitasnya semakin meningkat bila Ganjar-Mahfud resmi dideklarasikan. 

"Ditambah keduanya tidak memiliki beban sejarah apapun. Sosok seperti itu lah yang tepat untuk menata Indonesia ke depan," ujarnya. 

"Jadi, jika PDI Perjuangan mau kembali tampil sebagai pemenang pilpres, maka pasangan Ganjar-Mahfud yang harus diusung," tutur Eros lagi. 

Baca Juga: Tokoh PPP Doakan Mahfud MD Jadi Capres di Pemilu 2024 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya