Penjelasan Tito soal Kapolda Metro Jaya yang Diisukan Jadi Wakapolri

Wakapolri baru harus berpangkat Irjen atau Komjen

Jakarta, IDN Times - Wakapolri Komjen (Pol) Syafruddin akhirnya resmi dilantik Presiden Joko 'Jokowi' Widodo sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), menggantikan Asman Abnur. Pelantikan dilakukan di Istana Merdeka hari ini, Rabu (15/8).

Syafruddin menggantikan Asman yang memilih mengundurkan diri usai Partai Amanat Nasional (PAN) memilih berkoalisi mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno jelang Pilpres 2019.

Pertanyaannya kini mengkerucut kepada siapa yang akan mengisi posisi Syafruddin sebagai Wakapolri?

Rumor pun berkembang pengganti Syafruddin adalah Idham Azis yang kini menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Rumor itu semakin menguat ketika Ketua DPR Bambang Soesatyo menggoda Idham di Istana pagi tadi.

Idham memilih kabur meninggalkan awak media yang ingin menanyainya soal kebenaran rumor ia telah ditunjuk Kapolri menggantikan Syafruddin. Lalu, apa kata Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian soal penunjukkan Idham yang menggantikan Syafruddin?

1. Pengganti Syafruddin harus personel polisi berpangkat Irjen atau Komjen

Penjelasan Tito soal Kapolda Metro Jaya yang Diisukan Jadi Wakapolri(Kapolri Tito Karnavian bersama Komjen (Pol) Syafruddin) ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Tito mengatakan hingga saat ini ia belum menentukan pengganti Syafruddin untuk duduk sebagai wakapolri. Sedangkan, Syafruddin sudah mengajukan pensiun sebagai personel polisi aktif.

Lalu, apa kriteria untuk bisa mengisi kursi sebagai Wakapolri? "Pertimbangannya ia harus merupakan perwira bintang dua (Irjen) atau bintang tiga (Komjen)," ujar Tito seperti dikutip dari Antara, Rabu (15/8).

Apakah Idham Azis sosok yang cocok menggantikan Syafruddin? Tito mengaku harus mengonsultasikan lebih dulu kepada Presiden Jokowi.

"Nanti saya akan konsultasi sama Bapak Presiden, karena memang mekanismenya begitu. Itu kan (hak) prerogatif Presiden, setelah menyampaikan persetujuan dari Bapak Presiden. Tidak ada batas waktunya," kata mantan Kepala Densus 88 Anti Teror itu.

Baca Juga: Dilantik Jadi Menpan-RB, Syafruddin Cium Tangan Jusuf Kalla

2. Kapolda Metro Jaya turut hadir dalam pelantikan Menpan RB di Istana

Penjelasan Tito soal Kapolda Metro Jaya yang Diisukan Jadi Wakapolri(Kapolda Metro Jaya Idham Azis bersama Ketua DPR Bambang Soesatyo) ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia

Sementara, Idham sendiri tidak ingin banyak berkomentar. Ia mengaku diminta Tito untuk hadir dalam pelantikan Menpan RB yang baru.

"Saya tadi diperintah untuk menemani Kapolri," kata Idham.

Kehadiran Idham di Istana sempat diledek Ketua DPR Bambang Soesatyo. Sebab, ia sempat meninggalkan wartawan, yang hendak menanyakan soal kemungkinan dia menggantikan Syafruddin.

"Woi, Pak Waka (calon Wakapolri) ... nyelenong aja," ujar Bambang, menggoda Idham.

Begitu mendengar hal tersebut, Idham langsung berbalik arah dan menghampiri politikus Partai Golkar itu. Keduanya saling memberi hormat, bersalaman dan berpelukan.

Tidak berhenti di situ, Bambang sempat mengusap-usap pangkat bintang dua di pundak kiri seragam Idham.

"Nambah nih (bintangnya)," celetuk Bambang, yang tidak mendapat respons Idham.

3. Idham pernah terlibat di Densus 88 bersama Tito

Penjelasan Tito soal Kapolda Metro Jaya yang Diisukan Jadi WakapolriANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Menelisik latar belakang Idham, ia diketahui pernah bertugas di Densus 88 bersama Tito. Pada 2005, ia menjabat sebagai Kepala Unit Pemeriksaan Sub Detasemen Investigasi Densus Anti-Teror.

Ketika itu, Idham ikut bersama Tito melumpuhkan teroris kelas kakap seperti Dr Azhari dan kaki tangannya di Batu, Jawa Timur.

Kira-kira benar gak ya guys, Kapolda Metro Jaya bakal jadi Wakapolri? Kita lihat nanti.

Baca Juga: Kapolri Tito Karnavian Ungkap Kenapa Bom Surabaya Bisa Terjadi

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya