PPP: Usai Umumkan Ganjar Capres di Pemilu 2024, Belum Tentu KIB Bubar 

Bisa saja KIB tambah besar kalau Golkar juga dukung Ganjar

Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy, menegaskan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum tentu bubar meski partai politik (parpol) tempatnya bernaung resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2024. Sebab, sikap politik resmi Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) belum diketahui. 

"Kalau sikap politik PAN dan Golkar sama seperti yang diambil oleh PPP pada Rabu kemarin, ya, KIB bertambah besar dengan PDI Perjuangan (PDIP)," ungkap pria yang akrab disapa Rommy itu, Kamis (27/4/2023). 

Ia menambahkan, sikap PPP yang memilih untuk mengusung Ganjar sebagai Capres 2024 bukan tiba-tiba. Partai berlambang ka'bah itu mengaku sudah menjaring aspirasi dari akar rumput sejak Oktober 2022 melalui mekanisme musyawarah kerja wilayah. 

Rommy juga mengakui meski KIB sudah dibentuk sejak 2022, tetapi belum ada titik temu. Pada awal pembentukan, kata dia, para ketua umum dari tiga parpol sepakat untuk tidak menyampaikan dahulu siapa capres dan cawapres yang bakal diusung. 

"Pertemuan-pertemuan intensif lebih untuk menyusun agenda-agenda bersama dan akan diselesaikan dengan capres-cawapres yang bakal diusung. Tetapi, Partai Golkar sendiri sudah menetapkan Airlangga (sebagai capres) dan Pak Zulkifli Hasan di dalam rakornas sudah menyebut nama Ganjar-Erick," kata dia lagi. 

Untuk mencari titik temu itu, maka pada malam ini tiga ketum parpol di dalam KIB bakal bertemu di rumah dinas Airlangga di area Widya Candra, Jakarta Selatan. Bagaimana dengan nasib KIB?

Baca Juga: KIB Tunggu Partai Lain Bergabung, Zulhas: Jadinya KIB "Plus-plus"

1. Koalisi Indonesia Bersatu dinilai sudah selesai

PPP: Usai Umumkan Ganjar Capres di Pemilu 2024, Belum Tentu KIB Bubar Ketum tiga parpol di bawah Koalisi Indonesia Bersatu ketika bertemu di Makassar pada November 2022 lalu. (www.instagram.com/@airlanggahartarto_official)

Sementara, Analis Politik dari Paramadina Public Policy Institute, Ahmad Khoirul Umam, mengatakan, seharusnya setelah satu tahun terbentuk, KIB sudah memiliki pemahaman yang sama mengenai platform dan sosok capres-cawapres. Seandainya pemahaman tersebut tidak ada titik temu hingga saat ini, maka esensi pembentukan KIB sudah tidak ada lagi. 

"Dengan keputusan PPP mendukung Ganjar Pranowo, maka menyimpulkan bahwa KIB sebenarnya sudah selesai dan itu kemarin sudah dikonfirmasi oleh Gus Rommy dalam sejumlah diskusi bahwa ini menjadi konfirmasi untuk ke sekian kalinya," ungkap Umam di Jakarta pada hari ini. 

Ia juga menyebut informasi dari elite Partai Golkar yang berisi adanya kebuntuan komunikasi dengan PDIP. Menurutnya, pernyataan dari sejumlah elite Golkar terkait rencana PDIP bergabung ke Koalisi Besar dinilai keliru. Petinggi Golkar beberapa kali menyebut partai berlambang banteng itu tak berhak mengatur atau meminta jatah kursi capres seandainya jadi bergabung ke Koalisi Besar. 

"Di sisi lain, Golkar terlihat lebih intens melakukan pendekatan ke Gerindra. Oleh karena itu besar kemungkinan Pak Prabowo akan tetap maju menjadi capres pada Pemilu 2024. Tetapi, problemnya kini siapa yang akan mendampingi Pak Prabowo menjadi cawapresnya," tutur dia. 

Ia melihat ada sejumlah nama yang bisa dijadikan opsi cawapres bagi Prabowo. Mulai dari Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar hingga Mahfud MD. 

"Kalau sampai Muhaimin atau Cak Imin tidak dipilih, maka akan dianggap sebagai pengkhianatan yang luar biasa karena PKB sudah sejak awal memperkuat KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya)," ujarnya. 

Baca Juga: PPP Resmi Dukung Ganjar di Pilpres 2024, Tak Sebut Sosok Cawapres

2. PPP akan sampaikan alasan mendukung Ganjar Pranowo pada pertemuan malam ini

PPP: Usai Umumkan Ganjar Capres di Pemilu 2024, Belum Tentu KIB Bubar Pengumuman hasil rapimnas PPP soal capres yang didukung dalam pemilu 2024. (Tangkapan layar YouTube P3TV)

Dalam pertemuan malam ini, kata Rommy, PPP akan menyampaikan kepada kedua ketum parpol lainnya soal alasan mereka mendukung Ganjar pada Pilpres 2024. Ia mengatakan, Plt Ketum PPP, Mardiono, sudah menyampaikan hasil rapimnas ke-5 kepada Ketum PAN dan Ketum Golkar. 

"Komunikasi di antara para ketua umum KIB masih berjalan intensif," ujar Rommy. 

Ia menambahkan, di dalam pertemuan tersebut PPP akan menanyakan sikap dari kedua ketum parpol lainnya di KIB. Rommy menggarisbawahi, KIB baru bisa dinyatakan bubar seandainya PAN dan Partai Golkar memiliki sikap berbeda dengan PPP. 

"Tapi, kami tetap optimistis (tidak bubar) karena PAN di rakornasnya sudah menyebut nama Pak Ganjar bahkan yang menyampaikan adalah ketua umumnya sendiri, Pak Zulhas sehingga belum bisa juga dikatakan KIB bubar," tutur dia. 

Rommy menyebut, justru terbuka peluang KIB justru makin membesar seandainya PDIP ikut merapat ke koalisi tiga parpol tersebut.

Baca Juga: Ganjar Jadi Bacapres PPP, Ini Respons DPC PPP Bantul

3. Golkar nilai penunjukkan Ganjar berdampak ke pembentukan Koalisi Besar

PPP: Usai Umumkan Ganjar Capres di Pemilu 2024, Belum Tentu KIB Bubar Tantowi Yahya, politisi, Dubes RI untuk Selandia Baru, Republik Samoa dan Kerajaan Tonga, 14 November 2019 (IDN Times/Uni Lubis)

Sementara bagi Golkar, penunjukkan Ganjar sebagai capres resmi dari PDIP menjadi ujian berat. Sebab, partai berlambang pohon beringin itu terancam ditinggal oleh PPP dan PAN yang diperkirakan bakal merapat ke PDIP. 

"Harus diakui pascapencapresan Ganjar Pranowo oleh PDIP terjadi eskalasi politik. Artinya, dinamikanya menjadi tinggi. Pascapencapresan tersebut, berdampak kepada beberapa koalisi yang ada, termasuk di antaranya Koalisi Besar yang digagas oleh Pak Airlangga yang melibatkan lima partai politik," ungkap Tantowi melalui pesan suara kepada IDN Times pada Rabu malam. 

Lebih lanjut, Tantowi pun tak menampik bahwa PAN bakal mengekor sikap PPP yang mendeklarasikan capresnya.

"Dengan telah ditetapkannya Pak Ganjar sebagai capres dari PPP dan mungkin juga oleh PAN dalam waktu dekat, ya, tujuan dari kami bersama untuk membangun platform perjuangan yang nanti pastinya berujung kepada penetapan capres-cawapres yang akan diambil dari kelima parpol tersebut menjadi terganggu," tutur dia. 

Meski begitu, kata Tantowi, Partai Golkar sudah mengantisipasi kemungkinan lepasnya dua partai politik itu dari KIB.

"Sikap PAN dan PPP yang bisa saja bermuara pada lepasnya mereka dari koalisi adalah tantangan yang sudah diantisipasi," kata pria yang pernah menjadi anggota komisi I DPR itu. 

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times.

Baca Juga: Golkar Sebut Pencapresan Ganjar Berdampak ke Pembentukan Koalisi Besar

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya