Putera Mahkota Saudi MBS akan Berkunjung Jakarta Pada 19 Februari 

MBS akan bertemu Presiden Jokowi

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengonfirmasi soal rencana kunjungan Putera Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman ke Jakarta pada pertengahan Februari. Rencananya, putera mahkota yang akrab disapa MBS itu akan bertemu dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. 

"Saya info ya fixed (berkunjung ke Jakarta)," ujar Agus pada Rabu malam (13/2) kepada IDN Times melalui pesan pendek. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh IDN Times, MBS tiba di Jakarta pada (19/2). Informasi yang sama juga diperoleh kantor berita Antara. Padahal, nama MBS sedang dikaitkan dengan pembunuhan sadis warganya yang menjadi jurnalis harian Washington Post, Jamal Khashoggi.

Lalu, apa agenda MBS selama berada di Jakarta?

1. MBS akan bertemu dengan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla

Putera Mahkota Saudi MBS akan Berkunjung Jakarta Pada 19 Februari (Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika berbincang dengan Putera Mahkota Saudi) IDN Times/Tim Media Wapres

Dikutip dari kantor berita Antara, MBS rencananya akan bertemu dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Wakil Presiden Jusuf "JK" Kalla. Usai bertemu dengan Jokowi di Istana Bogor, agenda akan dilanjutkan dengan makan siang. 

Diperkirakan Indonesia bukan hanya negara satu-satunya yang hendak dikunjungi MBS. Ada pula Tiongkok, Malaysia, Pakistan dan India yang akan disambangi. Tujuan dari kunjungan tersebut diperkirakan untuk mengumumkan investasi di sektor energi dan infrastruktur. 

Langkah tersebut ditempuh MBS untuk mencari alternatif sumber ekonomi lain selain mengekspor minyak ke luar Saudi. 

Baca Juga: Arab Saudi Tolak Penyelidikan PBB Terkait Kasus Jamal Khashoggi

2. MBS meminta waktu untuk bertemu dengan Jokowi pada Desember 2018

Putera Mahkota Saudi MBS akan Berkunjung Jakarta Pada 19 Februari (Raja Salman ketika berkunjung ke Istana Bogor pada tahun 2017 lalu) www.twitter.com/@setkabgoid

Menurut informasi yang dilansir laman Asia Times edisi (12/2) MBS sudah meminta waktu untuk bertemu Jokowi sejak Desember 2018 lalu. Asia Times menyebut tujuan utama dari kunjungan tersebut yakni ingin memperbaiki citra MBS yang sudah kadung tercemar akibat disebut-sebut terkait dengan pembunuhan sadis jurnalis Jamal Khashoggi. 

Khashoggi diduga kuat tewas pada 2 Oktober 2018 usai mengunjungi gedung Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul. MBS dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Bloomberg pernah menyebut Khashoggi sudah keluar dari gedung konsulat jenderal pada tanggal 3 Oktober 2018. Namun, 17 hari kemudian, pernyataan Pemerintah Saudi berubah. 

Mereka mengakui Khashoggi tewas akibat adanya cekcok di dalam gedung konsulat jenderal. Laman Asia Times menyebut cara MBS memperbaiki citra yakni dengan kembali mempererat hubungan diplomatik dan bisnis. 

Seorang sumber mereka di pemerintahan menyebut tur ke beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim di Asia itu disebut sebagai salah satu cara untuk "re-branding" atau membentuk kembali image, namun dibuat lebih menarik dengan memasukan kesepakatan bisnis. 

3. Pemerintah Saudi disebut mulai mengubah sikap sejak Indonesia berhasil menjadi tuan rumah pertemuan IMF

Putera Mahkota Saudi MBS akan Berkunjung Jakarta Pada 19 Februari Instagram.com/the_imf

Berdasarkan sumber yang dikutip dari komunitas Muslim lokal, Asia Times melansir perubahan sudut pandang Riyadh terhadap Indonesia terjadi usai pemerintah berhasil menjadi tuan rumah pertemuan IMF di Bali pada Oktober 2018. Dalam pandangan mereka konferensi itu berhasil menunjukkan potensi ekonomi Indonesia. Sehingga, Indonesia berhasil membuktikan diri mereka bukan hanya negara yang mampu mengekspor TKI ke negara-negara di Timur Tengah. 

"Pertemuan IMF di Bali benar-benar telah membuka mata bagi banyak pengusaha Saudi," ujar seorang tokoh Muslim Indonesia yang memiliki koneksi kuat ke keluarga kerajaan. 

Semula, Saudi mengira negara yang mereka nilai miskin hanya sanggup mengekspor TKI. Pengusaha Saudi terkejut mengetahui Indonesia berhasil membuat kapal, kereta api dan pesawat. 

4. Jokowi sempat kecewa terhadap nilai investasi Saudi ke Indonesia

Putera Mahkota Saudi MBS akan Berkunjung Jakarta Pada 19 Februari (Basuki Tjahaja Purnama ketika menyalami Raja Salman di Bandara Halim Perdanakusuma tahun 2017) IDN Times/Biro Pers Istana

Presiden Jokowi sempat kecewa karena realisasi investasi Saudi ke Indonesia hasil kunjungan Raja Salman pada 2017 lalu tidak sebesar yang mereka janjikan. Dari prediksi akan membenamkan investasi US$25 miliar, yang terealisasi hanya US$6 miliar atau setara Rp89 triliun. 

Sementara, investasi Saudi ke Tiongkok jauh lebih besar yakni mencapai US$65 miliar atau setara Rp870 triliun. Maka tak heran apabila Jokowi sempat mengucapkan kalimat seloroh ini: “Saya sedikit agak kecewa (soal investasi dari Arab Saudi). Hanya sedikit ya, sedikit! Padahal saya sudah mayungi itu (Raja Salman) waktu hujan. Saya payungi, kemudian memutar Istana (Bogor) juga saya kendarai sendiri (mobilnya)." Kalimat itu disampaikan pada April 2017 lalu, usai Raja Salman berkunjung ke Indonesia. 

Raja Salman memang memperpanjang waktu kunjungannya ke Indonesia, dari yang semula 9 hari menjadi 12 hari. Namun, sebagian besar kunjungan dihabiskan untuk berlibur di Bali. Data dari Asosiasi Pariwisata Bali mencatat Raja Salman dan rombongannya menghabiskan sekitar Rp200 miliar selama berlibur di Pulau Dewata. 

Baca Juga: LINIMASA: Cara Saudi "Ngeles" Soal Kematian Jamal Khashoggi

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya